Apple Buka Lab AI Rahasia di Zurich, Rekrut Eks Engineer Google


Apple

Logo Apple

Apple, perusahaan teknologi raksasa, diduga telah membajak sejumlah ahli kecerdasan buatan (AI) dari Google dan mendirikan sebuah laboratorium AI rahasia di Zurich, Swiss. Kabar ini mengemuka setelah analisis yang dilakukan oleh Financial Times, yang mengungkap bahwa Apple telah merekrut sejumlah ahli AI dari Google untuk menguatkan fokusnya dalam pengembangan teknologi AI.

Menurut laporan dari Financial Times yang dirilis pada hari Kamis (2/4/2024), Apple diduga telah merekrut setidaknya 36 ahli AI dari Google. Langkah ini dimulai sejak perekrutan John Giannandrea pada tahun 2018, yang saat ini menjabat sebagai SVP Machine Learning dan AI Strategy di Apple. Giannandrea sebelumnya adalah salah satu kepala divisi AI di Google sebelum bergabung dengan Apple.

Selain merekrut ahli AI, Apple juga diduga telah mendirikan laboratorium AI rahasia di Zurich. Laboratorium ini, yang disebut Vision Lab, merupakan pusat riset dan pengembangan yang bertujuan untuk meneliti dan menghasilkan produk baru berbasis AI serta mengembangkan model machine learning yang inovatif.

Salah satu tokoh terkemuka di bidang AI, yaitu professor Luc Van Gool dari ETH Zurich, mengungkapkan bahwa Apple telah membuka Vision Lab di Zurich. Fasilitas riset ini juga diperkuat oleh kehadiran ahli-ahli AI dari dua startup lokal yang telah diakuisisi oleh Apple, yaitu FaceShift dan Fashwell.

FaceShift, startup yang berfokus pada motion capture, diakuisisi oleh Apple pada tahun 2015. Sementara itu, Fashwell, yang merupakan startup pencarian visual berbasis AI, diakuisisi pada tahun 2019. Kedua startup ini memberikan kontribusi yang signifikan dalam mengembangkan kemampuan AI Apple di bidang visual dan pengenalan pola.

Dengan didirikannya Vision Lab dan perekrutan ahli-ahli AI ternama, Apple mengambil langkah besar dalam memperkuat posisinya di ranah kecerdasan buatan. Tim di Vision Lab telah menghasilkan beberapa penemuan penting terkait generative AI, yang fokus pada pengembangan model untuk menghasilkan jawaban yang akurat berdasarkan input teks dan gambar.

Salah satu contoh implementasi teknologi generative AI yang dihasilkan oleh tim Vision Lab adalah kemampuan untuk memberikan informasi mengenai tempat pembelian suatu produk berdasarkan gambar yang diambil. Misalnya, pengguna dapat mengambil foto sebuah jaket menggunakan kamera ponsel dan bertanya tentang tempat pembelian jaket tersebut. Model machine learning yang dikembangkan dapat memberikan jawaban dalam bentuk daftar toko-toko yang menjual jaket tersebut, menggabungkan kemampuan visual recognition dengan Natural language processing (NLP).

Meskipun Apple belum secara resmi mengumumkan keberadaan laboratorium AI dan perekrutan eksklusif dari Google, tindakan ini mencerminkan komitmen perusahaan dalam mengembangkan teknologi AI yang inovatif. Apple, yang sebelumnya dianggap terlambat dalam merambah sektor AI dibandingkan dengan pesaingnya seperti Microsoft, Google, dan Amazon, kini menunjukkan langkah seriusnya dalam memperkuat kehadirannya di bidang kecerdasan buatan.

Hingga saat ini, Apple enggan memberikan komentar mengenai laboratorium dan kegiatan riset AI yang dilakukan di Zurich. Namun, kehadiran Vision Lab dan rekrutmen eksklusif dari Google menjadi bukti nyata bahwa Apple sedang meniti langkah besar dalam mengembangkan teknologi AI yang akan membawa dampak signifikan di masa depan.

Kehadiran laboratorium AI rahasia ini menegaskan komitmen Apple dalam mengembangkan teknologi AI yang inovatif dan memberikan dampak positif dalam berbagai aspek kehidupan. Dengan bergabungnya eks engineer Google dan talenta-talenta terbaik, Vision Lab diharapkan akan menjadi pusat inovasi yang mendorong kemajuan teknologi AI di masa depan.


Bagikan artikel ini