Malware di HP Android, Simak Cara Deteksi dan Menghapusnya


ilustrasi cyber security android

ilustrasi cyber security android

Malware di HP Android biasanya menyebabkan berbagai masalah yang dapat mengganggu kinerja perangkat dan membahayakan data pribadi pengguna. Salah satu dampaknya adalah menurunkan kinerja ponsel. Misalnya, perangkat menjadi lambat, sering hang, atau mengalami crash. Tak hanya itu, malware di HP Android biasanya juga menyebabkan baterai cepat habis. Oleh karena itu, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan pada ponsel Anda, berikut ini beberapa cara mendeteksi malware di HP Android dan langkah-langkah untuk menghapusnya.

 

Tanda-tanda Perangkat Gadget Terkena Malware

Ada beberapa tanda yang menunjukkan bahwa perangkat gadget Anda mungkin terkena serangan malware. Berikut adalah beberapa tanda yang harus diwaspadai:

  1. Performa Terus-menerus Melambat

Salah satu tanda paling umum dari serangan malware adalah ketika gadget yang Anda gunakan sering mengalami lag atau lemot. Hal ini sangat mengganggu, terutama ketika Anda tidak bisa menyelesaikan pekerjaan tepat waktu karena perangkat yang melambat. Jika perangkat Anda tiba-tiba mati sendiri, lakukan pemindaian untuk memastikan adanya malware atau virus.

  1. Perangkat Mengalami Shutdown dan Restart Tiba-tiba

Perangkat yang mengalami shutdown atau mati tiba-tiba juga bisa menjadi indikasi adanya serangan malware. Beberapa malware bahkan dapat membuat perangkat melakukan reset pabrik dengan tiba-tiba untuk menghindari aplikasi antivirus. Penting untuk melakukan pemindaian perangkat untuk mengetahui apakah ada malware yang menyebabkan masalah ini.

  1. Munculnya Pop-up Random atau Iklan

Kemunculan pop-up notifikasi secara random atau iklan yang sering muncul bisa menjadi tanda bahwa perangkat Anda terkena serangan malware jenis adware. Adware tidak hanya mengganggu aktivitas Anda tetapi juga berbahaya karena dapat mencuri data atau mengendalikan perangkat Anda.

  1. Munculnya Aplikasi dan File Baru yang Tidak Dapat Dihapus

Jika Anda menemukan aplikasi atau file baru yang tidak dikenali dan sulit dihapus, ini bisa menjadi tanda bahwa perangkat Anda telah terinfeksi malware. Pemilik aplikasi berbahaya ini sengaja menanamkan malware yang membuatnya sulit dihapus oleh pengguna.

  1. Homepage Baru yang Muncul di Browser

Perubahan homepage atau search engine default di browser Anda tanpa izin bisa menjadi pertanda bahwa perangkat Anda telah terinfeksi malware. Mengubah pengaturan kembali ke default mungkin tidak cukup untuk menghilangkan malware, sehingga pemindaian mendalam diperlukan.

 

ilustrasi cyber security

 

Cara Mendeteksi Malware di HP Android

  1. Cek File APK yang Mencurigakan

File APK (Android Package) adalah format file yang digunakan untuk mendistribusikan dan memasang aplikasi di perangkat Android. Mengunduh APK dari sumber yang tidak dikenal dapat berisiko karena file ini bisa berisi malware. Maka dari itu, berikut ini cara mengeceknya:

  • Buka "File Manager" atau "File Saya".
  • Ketuk APK atau "File Instalasi".
  • Hapus semua file APK yang tidak dikenal atau mencurigakan.
  1. Cek Penggunaan Data

Lonjakan penggunaan data yang tidak biasa bisa menjadi tanda adanya malware. Malware sering kali menggunakan data untuk mengirim informasi pribadi atau mengunduh data berbahaya tanpa sepengetahuan pengguna. Berikut ini caranya:

  • Buka “Pengaturan”.
  • Ketuk “Koneksi” atau “Jaringan & Internet”.
  • Pilih “Penggunaan Data”.
  • Periksa penggunaan data per aplikasi. Aplikasi yang menggunakan data lebih banyak dari biasanya tanpa alasan yang jelas bisa menjadi tanda adanya malware.
  1. Cek Banyaknya Intensitas Iklan Pop-up

Iklan pop-up yang terus-menerus muncul di ponsel bisa menjadi tanda adanya malware. Malware ini berusaha mencuri informasi pribadi Anda dengan mengarahkan Anda ke situs web palsu untuk mencuri informasi seperti detail kartu kredit atau rekening bank.

  1. Cek Aplikasi yang Paling Banyak Menghabiskan Baterai

Malware bisa berjalan di latar belakang dan menguras baterai ponsel. Untuk mengatasi masalah ini, Anda perlu menghapus aplikasi yang tidak dikenal yang menghabiskan terlalu banyak baterai. Berikut cara memeriksa penggunaan baterai di ponsel Android:

  • Buka aplikasi “Pengaturan” di ponsel Anda.
  • Ketuk opsi "Baterai".
  • Pilih “Penggunaan Baterai”.
  • Periksa daftar aplikasi. Aplikasi yang menghabiskan banyak baterai akan ditampilkan di bagian atas daftar.

 

Cara Menghapus Malware di HP Android

  1. Hapus Aplikasi yang Mencurigakan
  • Buka “Pengaturan” di ponsel Anda.
  • Ketuk “Aplikasi” atau “Manajemen Aplikasi”.
  • Cari aplikasi yang mencurigakan atau yang tidak Anda kenal.
  • Ketuk aplikasi tersebut, lalu pilih “Hapus Instalasi”.
  1. Bersihkan Cache dan Data Browser
  • Buka “Pengaturan” di ponsel Anda.
  • Ketuk Aplikasi.
  • Cari browser yang Anda gunakan, misalnya “Chrome”.
  • Ketuk “Hapus Cache” dan “Hapus Data”.
  1. Gunakan Aplikasi Keamanan atau Antivirus

Unduh aplikasi antivirus dari Google Play Store, seperti Avast, Bitdefender, atau Malwarebytes. Pasang dan jalankan pemindaian untuk mendeteksi dan menghapus malware.

  1. Hapus File APK yang Mencurigakan
  • Buka aplikasi “File Manager” atau “File Saya” di ponsel Anda.
  • Cari folder tempat file APK biasanya disimpan, seperti folder "Download".
  • Cek file APK yang mencurigakan dan hapus file yang tidak dikenal.

 

10 Malware Berbahaya Bagi Ponsel Android

Malware adalah perangkat lunak yang dirancang dengan tujuan merusak dan menghancurkan jaringan yang ada di dalam sebuah perangkat. Malware juga dapat digunakan oleh peretas untuk mencuri data dan informasi pribadi dari perangkat pengguna. Berikut adalah sepuluh malware berbahaya yang bisa menyerang ponsel Android:

  1. Droid Kungfu : Droid Kungfu pertama kali dikabarkan muncul pada 2011. Virus ini memiliki semacam backdoor untuk menghindari antivirus Android yang juga dikenal dengan perilaku dari Trojan. Gizmoshub menuliskan bahwa malware ini pertama kali ditemukan oleh peneliti AS dan dilaporkan bertujuan untuk mengumpulkan data dan informasi dari sebuah perangkat ponsel.
  1. Svpeng : Pada awalnya, Svpeng merupakan ransomware Android yang menipu target dengan memblokir ponsel dan menampilkan pesan yang meminta uang sebagai tebusan atas tindakan kriminal. Securelist memaparkan bahwa virus ini juga menampilkan pengumuman palsu dari FBI untuk meminta 'denda'.
  1. Agent Smith : Agent Smith adalah malware yang baru-baru ini dikenal dan telah masuk ke dalam 25 juta perangkat Android. Kebanyakan korban malware ini terdapat di wilayah Asia Selatan. Dilansir dari ZDNet, malware ini memanfaatkan kerentanan dalam sistem operasi Android dan mengganti aplikasi yang telah dipasang dengan aplikasi palsu berbahaya secara otomatis tanpa disadari pengguna. WhatsApp dan Opera Mini adalah contoh aplikasi yang dimanfaatkan oleh malware ini untuk mencuri informasi pribadi dari pesan-pesan hingga informasi bank.
  1. CopyCat : Malware Android bernama CopyCat telah menginfeksi lebih dari 14 juta perangkat pada 2017. Google berupaya memblokir CopyCat dengan memperbarui Play Protect, namun jutaan pengguna tetap terinfeksi malware ini melalui unduhan aplikasi pihak ketiga dan terkena phishing (pengelabuan dengan memperoleh data dan informasi pribadi). Malware ini juga dapat mengganti Referrer ID dalam aplikasi pengguna dengan ID milik mereka, sehingga setiap iklan yang muncul di aplikasi akan mengirim pemasukan aplikasi ke hacker alih-alih pembuat aplikasi.
  1. Gooligan : Lebih dari satu juta perangkat Android terinfeksi malware bernama Gooligan. Malware ini dapat membahayakan data dari akun Google dan memberi hacker akses ke Gmail, Google Photos, Google Docs, Google Play, Google Drive, dan aplikasi Google lainnya milik pengguna. Malware ini menangkap informasi akun email dan token otentikasi untuk mengakses akun Google. Penyerang menggunakan token tersebut untuk memasang aplikasi tertentu dari Google Play pada perangkat yang telah terinfeksi untuk meningkatkan pendapatan iklan pada aplikasi.
  1. HummingBad : HummingBad menyerang perangkat Android dengan drive-by-download. The Guardian mengungkap bahwa malware ini mencoba untuk mendapatkan akses ke sistem Android dengan menggunakan akses root. Jika gagal, malware ini akan menipu pengguna dengan memberikan notifikasi pembaruan yang palsu. HummingBad dapat mengambil alih ponsel Android dengan mencuri dan menjual informasi pengguna, dari akun email hingga informasi bank pengguna.
  1. Mazar : Malware Mazar dapat memperoleh hak administrator atas sebuah ponsel dan memungkinkan malware tersebut untuk melakukan panggilan atau membaca pesan. Pengguna akan menerima pesan spam melalui SMS yang berisi tautan ke APK yang berbahaya. Jika pengguna mengklik tautan tersebut, secara otomatis mereka akan mengunduh file APK tersebut di Android mereka. Dari file APK tersebut, pengguna akan mengunduh aplikasi baru yang memiliki nama serta pesan MMS.
  1. Invisible Man : Malware ini bertindak sebagai aplikasi Flash Player palsu dan dapat memasang program yang berbahaya. Program ini bekerja sebagai key-logger dan mengumpulkan data informasi pengguna seperti dalam akun bank, membaca pesan, hingga membuat dan mendengar panggilan telepon pengguna.
  1. LeakerLocker : LeakerLocker adalah malware berjenis ransomware yang ditemukan di dalam perangkat Android. Malware ini tersebar di dalam dua aplikasi bernama 'Wallpapers Blur HD' dan 'Booster & Cleaner Pro' di Google Play Store. Malware ini akan mengunci layar perangkat dan mengancam pengguna untuk membayar tebusan dalam waktu 72 jam. Jika tidak dibayar dalam 72 jam, malware ini akan membocorkan informasi dan data pengguna.
  1. Ghost Push : Ghost Push telah menginfeksi lebih dari 600.000 perangkat sistem operasi Android pada tahun 2017. Malware ini dapat menampilkan iklan yang bisa memperoleh pendapatan bagi peretas, di mana iklan tersebut dapat membuat baterai perangkat cepat habis. Malware ini juga dapat memata-matai informasi dari pengguna yang sedang dalam target.

Mendeteksi dan menghapus malware di HP Android adalah langkah penting untuk menjaga kinerja perangkat dan melindungi data pribadi. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda bisa mendeteksi dan menghapus malware yang mungkin ada di perangkat Anda. Selain itu, tetap waspada terhadap aplikasi dan file yang diunduh dari sumber yang tidak dikenal, serta selalu perbarui perangkat lunak keamanan untuk melindungi ponsel Anda dari ancaman malware terbaru.


Bagikan artikel ini

Video Terkait