Mengenal DAO Organisasi Otonom Terdesentralisasi


Ilustrasi transformasi teknologi 1

Ilustrasi transformasi teknologi

Dalam era teknologi yang semakin maju, berbagai macam inovasi muncul, salah satu terobosan yang muncul sejak diperkenalkannya blockchain adalah DAO atau Decentralized Autonomous Organizations. Proses pengambilan keputusan dalam suatu perusahaan seringkali menghadapi berbagai tantangan dan kompleksitas, di mana keputusan sering kali didominasi oleh segelintir individu atau kelompok tertentu. Hal ini dapat menyebabkan organisasi mengalami ketidakseimbangan dan menciptakan lingkungan yang tidak sehat, menghambat inovasi dan pertumbuhan yang berkelanjutan.

Untuk mengatasi masalah ini, dunia blockchain dan kripto menawarkan sebuah solusi inovatif yang dikenal sebagai Decentralized Autonomous Organization (DAO). DAO adalah suatu bentuk organisasi yang beroperasi secara transparan dan terdesentralisasi, memungkinkan setiap anggota untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan tanpa adanya dominasi oleh pihak tertentu. Dengan menggunakan teknologi blockchain, setiap keputusan yang diusulkan dapat diajukan, dipilih, dan dijalankan secara kolektif oleh anggota, sehingga menciptakan sistem yang lebih adil dan inklusif. Berbeda dengan organisasi konvensional, setiap keputusan dalam DAO diambil berdasarkan voting yang dilakukan oleh anggota, dan proses ini berlangsung secara otomatis, transparan, dan terdesentralisasi.

Selain untuk hal tersebut, DAO dapat diterapkan untuk berbagai tujuan lainnya, termasuk aplikasi keuangan terdesentralisasi seperti Uniswap, serta untuk kepentingan sosial dan politik. Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan lebih lanjut mengenai apa itu DAO, bagaimana cara kerjanya, serta beberapa contoh aplikasi nyata dari teknologi ini.

 

Apa Itu DAO?

Bayangkan sebuah organisasi yang dijalankan dengan prinsip transparansi dan desentralisasi, di mana setiap keputusan diambil berdasarkan suara dari anggotanya. Dalam konteks ini, Decentralized Autonomous Organization (DAO) menjadi solusinya. DAO pada dasarnya adalah entitas yang tidak memiliki kepemimpinan pusat; keputusan dibuat secara kolektif oleh komunitas yang terorganisir dalam kerangka aturan yang ditentukan oleh kode yang tercatat di blockchain. Dengan menggunakan DAO, tata kelola organisasi dan pengelolaan dana dapat dilakukan secara terbuka, di mana semua aktivitas tercatat di blockchain dan dapat diakses oleh seluruh anggota dan pemangku kepentingan.

Salah satu perbedaan utama antara DAO dan organisasi tradisional adalah tidak adanya satu individu atau kelompok yang memiliki kekuasaan penuh atas keputusan organisasi. Semua keputusan diatur melalui proposal dan pemungutan suara, yang memastikan bahwa setiap anggota memiliki suara yang sama. Dengan cara ini, tidak ada lagi CEO yang dapat mengambil keputusan sepihak atau memanipulasi pembukuan, karena semua transaksi dan pengeluaran dicatat dan diatur dalam kode DAO.

Jadi dapat disimpulkan bahwa DAO (Decentralized Autonomous Organization) yang dapat diterjemahkan sebagai Organisasi Otonom Terdesentralisasi adalah suatu sistem atau struktur manajemen atau organisasi yang memanfaatkan teknologi blockchain untuk mengotomatiskan berbagai aspek pengambilan keputusan dalam sebuah proyek. Organisasi ini dikendalikan oleh anggotanya tanpa adanya kepemimpinan terpusat, sehingga menghilangkan birokrasi dan hierarki. 

 

Alasan Hadirnya DAO

DAO diciptakan untuk menciptakan manajemen proyek atau perusahaan yang sehat, di mana tidak ada dominasi dari pihak tertentu. Dengan sistem ini, komunitas atau anggota perusahaan dapat berperan aktif dalam pelaksanaan sebuah proyek.

Setiap pemilik token dari proyek yang menerapkan sistem DAO memiliki hak suara untuk mengusulkan atau menolak perubahan dalam ekosistem proyek tersebut. DAO juga berupaya untuk memiliki tata kelola yang ketat yang ditetapkan oleh kode yang ada di blockchain.

 

Cara DAO Bekerja

  1. Pembuatan Smart Contract dan Aturan : DAO beroperasi berdasarkan smart contract, yang menjadi kerangka dasar untuk menentukan bagaimana DAO berfungsi. Smart contract ini bertanggung jawab menjalankan fungsi DAO tanpa perlu campur tangan manusia. Anggota tim inti dari komunitas berkumpul untuk merancang smart contract yang mencakup aspek verifikasi dan visibilitas. Smart contract ini dapat diaudit secara publik, memungkinkan setiap anggota potensial untuk memahami sepenuhnya bagaimana protokol beroperasi pada setiap tahap.
  2. Tahap Pendanaan: Setelah smart contract diaktifkan di platform Ethereum, DAO memasuki tahap pendanaan. Tahap ini sangat krusial karena dua alasan. Pertama, DAO harus memiliki aset internal, yaitu token yang akan digunakan oleh organisasi atau sebagai imbalan untuk kegiatan tertentu di dalamnya.Kedua, dengan berinvestasi di DAO, pengguna memperoleh hak suara dan dapat berkontribusi dalam membentuk arah DAO, dengan tetap mempertimbangkan pendapat pengguna lain. Setelah periode pendanaan berakhir dan DAO siap beroperasi, DAO akan sepenuhnya otonom dan independen dari penciptanya. DAO bersifat open source, sehingga kode-kodenya dapat diakses oleh siapa saja. Semua aturan dan transaksi keuangan dicatat di blockchain, yang menjadikan DAO sepenuhnya transparan, tidak bisa dikorupsi, dan tidak dapat dihapus.
  3. Dao Mulai Beroperasi: Setelah DAO mulai beroperasi, semua keputusan mengenai penggunaan dana akan diambil melalui kesepakatan bersama. Setiap pemegang token dalam DAO dapat mengajukan proposal untuk masa depan organisasi. Untuk menghindari banyaknya proposal yang masuk, diperlukan deposit token sesuai yang ditentukan.

Selanjutnya, anggota DAO akan memberikan suara pada proposal tersebut. Untuk melaksanakan suatu tindakan dalam DAO, mayoritas anggota harus setuju. Persentase yang diperlukan untuk mencapai mayoritas ini dapat bervariasi tergantung pada DAO, dan hal ini dapat ditentukan melalui kode. Secara fundamental, DAO memungkinkan penggunanya untuk menukar dana dengan siapapun di seluruh dunia. Dana tersebut bisa berupa investasi, donasi, penggalangan dana, peminjaman dan berbagai bentuk transaksi lainnya.

 

Perbedaan Antara DAO dan Organisasi Tradisional

Berikut adalah tabel perbandingan yang menjelaskan perbedaan antara DAO dan organisasi tradisional:

Fitur

DAO

Organisasi Tradisional

Struktur

Sepenuhnya demokratis

Biasanya hierarkis

Pengambilan Keputusan

Memerlukan pemungutan suara oleh anggota untuk setiap perubahan

Tergantung pada satu pihak atau pemungutan suara terbatas

Implementasi Hasil

Suara dihitung dan diterapkan secara otomatis

Hasil pemungutan suara diterapkan secara manual

Operasional

Layanan ditangani secara otomatis dan terdesentralisasi

Memerlukan penanganan manusia atau otomatisasi terpusat

Transparansi

Semua kegiatan terbuka untuk publik

Kegiatan organisasi biasanya bersifat tertutup

Kepemilikan dan Kontrol

Dimiliki secara kolektif oleh anggota

Kepemilikan terpusat dan kontrol dipegang oleh individu atau kelompok tertentu

 

Contoh Aplikasi DAO

  1. Decentralized Finance (DeFi): DAO memainkan peran penting dalam ekosistem keuangan terdesentralisasi. Contoh nyata adalah Uniswap dan AAVE, di mana keduanya menerbitkan governance token yang memberikan hak suara kepada komunitas untuk mengelola dan mengembangkan proyek. Pemegang token UNI, misalnya, dapat memberikan suara atau mendelegasikan suara mereka pada proposal yang berkaitan dengan perubahan operasional atau infrastruktur Uniswap. Mengacu pada cara kerja DAO dan penerapan governance token di Uniswap, proses tata kelola dimulai di Governance Forum. Di forum ini, anggota dapat menemukan proposal yang sedang dipertimbangkan, mengumpulkan informasi mengenai sentimen komunitas, dan berinteraksi dengan anggota lainnya. Setelah proposal disetujui, ia akan masuk ke proses pemungutan suara di dasbor pemungutan suara Uniswap, di mana semua proposal yang sedang dan telah dipertimbangkan dapat dilihat.
  2. Charity dan Fundraising: DAO juga dapat digunakan untuk mengelola kegiatan amal dan penggalangan dana. Dengan mengoperasikan DAO untuk tujuan ini, organisasi dapat menerima keanggotaan dan donasi dari siapa pun di seluruh dunia, dengan keputusan tentang pengeluaran dana dilakukan secara otomatis dan transparan oleh anggota. contohnya VitaDAO yang berspesialisasi dalam menyediakan sarana bagi para ilmuwan biotek untuk menarik dana bagi penelitian yang berkelanjutan. Namun, tidak seperti hibah tradisional atau investasi yang didukung pemerintah, VitaDAO membuat IP-NFT untuk setiap proyek yang diinvestasikannya. IP-NFT adalah singkatan dari Intellectual Property – Non-Fungible Token.

Contoh yang menonjol dari penggunaan DAO untuk tujuan kemanusiaan terlihat dalam situasi konflik Rusia-Ukraina. Band aktivis punk Rusia, Pussy Riot, membantu mendirikan DAO yang menjual NFT dengan gambar bendera Ukraina. NFT tersebut berhasil terjual seharga 6.75 juta dolar AS untuk mendukung Ukraina.

 

Keunggulan DAO

  1. Keamanan: Untuk melakukan perubahan dalam DAO, diperlukan persetujuan dari mayoritas anggota. Hal ini memiliki sisi positif dan negatif. Salah satu keuntungan utama adalah bahwa keamanan DAO sangat tinggi, karena tidak ada kepemilikan tunggal atasnya.
  2. Terbuka dan Inovatif: Konsep DAO sangat menarik untuk diterapkan di era modern. Dengan struktur yang dirancang dengan baik, DAO memberikan peluang bagi investor untuk membentuk organisasi sesuai dengan visi mereka. Tanpa adanya hierarki yang ketat, setiap anggota dapat mengemukakan ide-ide inovatif, dan semua anggota memiliki kesempatan untuk mempertimbangkan ide-ide tersebut. Sistem pemungutan suara yang diterapkan, bersama dengan peraturan yang disepakati oleh semua anggota, membantu meminimalisir konflik. Selain itu, investor diharuskan untuk menyetor sejumlah dana sebelum mereka dapat membuat perubahan atau melakukan pemungutan suara. Hal ini memastikan bahwa setiap keputusan yang diambil telah melalui evaluasi yang mendalam dan menghasilkan solusi yang efektif.
  3. Transparansi: Karena DAO beroperasi di atas teknologi blockchain, tingkat transparansinya sangat tinggi. Setiap anggota yang terlibat dapat membantu memutuskan bagaimana dana digunakan, serta melacak dengan jelas bagaimana dana tersebut dibelanjakan.

 

Kekurangan DAO

Meskipun DAO memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan organisasi tradisional, seperti minimnya kepercayaan yang diperlukan antara pihak-pihak yang terlibat dan hilangnya struktur hierarkis yang memungkinkan ide-ide inovatif dari komunitas untuk diperhitungkan, DAO juga memiliki beberapa kekurangan. Berikut adalah beberapa kekurangan DAO:

  1. Tidak Ada Figur Otoritas: Ketidakadaan pemimpin yang jelas membuat proses pengambilan keputusan menjadi lebih lambat karena memerlukan lebih banyak waktu untuk mencapai konsensus.
  2. Potensi Ketidaksepakatan: Ketika anggota komunitas memiliki pandangan yang sangat berbeda, hal ini bisa membagi organisasi menjadi dua kubu yang berlawanan.
  3. Dominasi Pemegang Token: Dalam beberapa proyek DAO, pemegang token dengan jumlah terbesar dapat mendominasi pengambilan keputusan, sehingga tata kelola menjadi mirip dengan struktur organisasi tradisional.

 

Kesimpulan

DAO adalah inovasi yang menarik dalam pengelolaan organisasi, memperkenalkan model yang lebih transparan dan demokratis. Dengan memanfaatkan teknologi blockchain, DAO memungkinkan semua anggota untuk terlibat dalam pengambilan keputusan tanpa adanya dominasi dari pihak tertentu. Ini menciptakan lingkungan yang inklusif, di mana setiap suara dihargai, sehingga mendorong munculnya ide-ide inovatif dari berbagai lapisan anggota. Konsep ini sangat relevan di era modern, dimana kolaborasi dan partisipasi aktif menjadi kunci keberhasilan organisasi.

Meskipun DAO menawarkan banyak keuntungan, seperti meningkatkan akuntabilitas dan transparansi, tantangan tetap ada. Anggota perlu memiliki pemahaman yang mendalam tentang mekanisme pemungutan suara dan risiko yang terkait dengan smart contracts. Namun, seiring dengan perkembangan teknologi yang terus berlanjut, banyak tantangan ini dapat diatasi. Dengan semakin banyaknya adopsi DAO di berbagai sektor, model ini berpotensi untuk merevolusi cara organisasi beroperasi, menciptakan sistem yang lebih adil, responsif, dan berkelanjutan di masa depan. Dengan demikian, DAO tidak hanya menawarkan alternatif untuk organisasi tradisional, tetapi juga membuka peluang baru untuk menciptakan komunitas yang lebih kuat dan terhubung.


Bagikan artikel ini

Video Terkait