Konsultan Machine Learning Valiance Resmi Masuk Pasar Indonesia

Valiance, perusahaan konsultan teknologi machine learning secara resmi tampil dalam lanskap bisnis Indonesia. Berbeda dengan perusahaan serupa lainnya yang hanya memiliki spesialisasi di satu bidang saja, Valiance berpengalaman mengerjakan berbagai solusi di banyak bidang terkait kultur riset mendalam.

Sebelumnya, Valiance adalah divisi konsultan dari Pacmann, yaitu akademi yang secara aktif menyebarluaskan pengetahuan mengenai industri data melalui program non-degree atau tanpa gelar untuk mereka yang ingin berkarir sebagai data scientist dan data analyst. Materi program yang diajarkan sendiri setara dengan kurikulum S-1 dan S-2 Statistik dan machine learning.

CEO & Co-Founder Valiance Adityo Sanjaya menyampaikan, bahwa solusi berbasis machine learning (ML) yang dikerjakan Valiance bersifat end-to-end. Proses dari solusi bisnis ini mencakup gap analysis, data acquisition and construction, pengembangan model, implementasi struktur ML, hingga evaluasi dampak solusi terhadap bisnis.

“Dalam merancang solusi bisnis, kami terbiasa merujuk pada research paper tentang machine learning. Kami pun selalu melibatkan subject matter expert di bidang industri terkait dalam proses bisnis yang kami lalui,” kata Adityo dalam keterangan resminya, melansir dari Indotelko.com, Kamis (3/2/2022).

Adityo kemudian juga menjelaskan bahwa perusahaan sering dihadapkan dengan situasi pengambilan keputusan yang krusial. Namun ia mendapati, bahwa pengambilan keputusan tersebut seringkali dilakukan berdasarkan intuisi.

Menurutnya, pengambilan keputusan berdasarkan intuisi tidaklah optimal. Pengambilan keputusan berdasarkan data bisa menjadi kerangka kerja bagi perusahaan untuk menurunkan permasalahan bisnis menjadi permasalahan data, menguji hipotesis, lalu mengambil keputusan berdasarkan data.

Adit pun menjelaskan bahwa sebagai bentuk transparansi, Valiance kemudian selalu memberikan informasi pada klien mengenai tingkat kerumitan selama proses perumusan masalah dan pembuatan solusi bisnis, serta dependensi infrastruktur dan ekosistem terkait didalamnya.

Selain itu, Adityo pun menuturkan bahwa Valiance menjalani proses yang ketat dan mendetail untuk menilai kebutuhan klien atas solusi machine learning, lalu mengkomunikasikannya pada klien agar mereka dapat mengambil keputusan secara tepat.

Sementara Head of Mid-Market & Enterprise Greenfi, AWS Indonesia Anthony Amni, mengatakan bahwa AWS sangat menyambut baik adopsi data analytics dan machine learning di berbagai industri.

“Penerapan data analytics dan machine learning itu biasanya ada di startup karena mereka early adopters. Namun sekarang, perusahaan non-digital pun sudah banyak mengadopsi fondasi data analytics dan machine learning,” ungkap Anthony.

Teknologi cloud computing seperti AWS, kata Anthony, telah berhasil melakukan demokratisasi adopsi data analytics serta machine learning selama beberapa tahun terakhir. Menurutnya, dari sisi biaya dan kepraktisan, cloud computing membuat proses adopsi ini menjadi lebih murah dan mudah.

Riyad Rivandi, CTO & Co-Founder Valiance pun menuturkan, bahwa pengerjaan solusi bisnis di Valiance berlangsung secara efisien berkat penggunaan internal tools yang mereka kembangkan untuk proses automatic machine learning (AutoML).

“Selain itu, kami berpengalaman membangun infrastruktur machine learning Ops (MLOps) baik cloud maupun on-premise sesuai dengan kondisi perusahaan,” jelas Riyad.

Riyad pun menegaskan bahwa solusi berbasis ML dari Valiance juga mampu menyelesaikan permasalahan bisnis klien, baik terkait efisiensi waktu untuk tugas-tugas repetitif, menekan potensi kerugian biaya, maupun memprediksi potensi risiko. Hal ini dilakukan dengan evaluasi performa solusi yang dibangun Valiance terhadap hasil analisis ketimpangan yang telah dilakukan.

Sejauh ini, Valiance telah mengerjakan solusi berbasis ML di industri keuangan dan perbankan, logistik dan distribusi, media, ritel, pariwisata, agrikultur, dan otomotif. Sementara latar belakang klien yang telah bekerja sama dengan Valiance, antara lain adalah perusahaan swasta, BUMN, hingga lembaga pemerintah.