Tingkatkan Transformasi Digital Melalui Sinergi Lintas Sektor
- Mathilda Gian Ayu
- •
- 25 Nov 2021 10.25 WIB
Saat ini, teknologi digital sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Adanya pandemi Covid-19 telah mendorong akselerasi adopsi teknologi digital pada berbagai lini aktivitas masyarakat. Hal tersebut menjadikan ekonomi digital tampil sebagai kekuatan baru perekonomian nasional.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan untuk mengoptimalkan berbagai tantangan pengembangan ekonomi digital, diperlukan juga kesiapan infrastruktur, khususnya penyediaan akses internet untuk layanan publik di seluruh Indonesia, termasuk wilayah 3T. Selain itu sinergi linta sektor juga diperlukan dalam mendukung akselerasi transformasi digital.
“Saya mengajak kita semua untuk bersama-sama memperkuat sinergi lintas sektor dan stakeholders, dengan para pelaku usaha, profesional, akademisi, dan media, dalam mendukung akselerasi transformasi digital yang inovatif untuk pemulihan dan keberlanjutan perekonomian nasional,” ujarnya dalam acara AMSI IDC Lompatan Digital: Inovasi dan Akselerasi, yang dilakukan secara virtual, dari Jakarta Pusat, Rabu (24/11/2021).
Mewakili Presiden Joko Widodo, Menko Airlangga menyampaikan selamat kepada Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) atas penyelenggaraan berbagai kegiatan dalam Road to Indonesia Digital Conference (IDC) 2021 sejak 15 November lalu, hingga hari ini yang merupakan puncak acara dari IDC 2021.
Dalam acara itu, Menko Perekonomian menyatakan pada tahun 2020 lalu, nilai ekonomi digital Indonesia menjadi yang tertinggi di ASEAN dengan nilai sebesar USD 47 miliar, dan tahun ini diprediksi dapat mencapai USD 70 miliar dengan tingkat pertumbuhan 49%.
Menurutnya, peluang ekonomi digital Indonesia masih terbuka lebar, didukung oleh total penduduk terbesar ke-4 di dunia, yang sebagian besar berada dalam usia produktif.
"Tingkat penetrasi internet juga mencapai 76,8% dengan pengguna internet pada tahun ini tercatat sebanyak 202,6 juta orang atau mengalami peningkatan sebesar 11% dari tahun 2020 lalu," tuturnya.
Gelombang teknologi baru seperti jaringan 5G, IoT, Blockchain, Artificial Intilligence, dan Cloud Computing juga ikut menjadi enabler perkembangan ekosistem digital. Berbagai potensi tersebut diharapkan dapat mendorong peningkatan efisiensi dan produktivitas, serta penciptaan inovasi, dan inklusivitas dalam perekonomian.
"Peningkatan arus data digital yang begitu masif, didorong oleh adopsi dan inovasi teknologi yang terus berkembang, juga diikuti dengan munculnya tantangan atau risiko di ruang digital, seperti cyber-crime dan kebocoran data," jelas Airlangga.
Oleh karena itu, Pemerintah terus berusaha menjawab berbagai tantanganekos di ruang digital dengan menerapkan pendekatan strategi, baik di sisi hulu, tengah, maupun hilir.
"Di bagian hulu, Pemerintah fokus pada upaya literasi digital melalui kerja sama dengan lebih dari 110 institusi yang meliputi komunitas, akademisi, lembaga pemerintahan dan sektor private, untuk melaksanakan program nasional literasi digital melalui Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi," tutur Menko Perekonomian.