Waspada! Link Hovering Palsu Ancam Pengguna Gmail


Google Gmail

Google Gmail

Pengguna Gmail diimbau untuk lebih berhati-hati terhadap metode penipuan baru yang menggunakan teknik "link hovering" palsu. Metode ini memungkinkan pelaku kejahatan siber menyamarkan alamat situs berbahaya agar terlihat seperti situs yang aman. Bahkan saat pengguna melakukan hover atau mengarahkan kursor ke tautan dalam email, link yang ditampilkan tampak meyakinkan padahal sebenarnya berpotensi mengarahkan pengguna ke situs berbahaya.

Gmail, layanan email populer besutan Google, saat ini memiliki ratusan juta pengguna di seluruh dunia. Dengan fitur kolaborasi, kecerdasan buatan (AI) untuk mempermudah penulisan dan balasan email, serta kapasitas penyimpanan besar, Gmail menjadi salah satu pilihan utama pengguna internet. Namun, tingginya jumlah pengguna ini juga menjadikan Gmail sasaran utama bagi pelaku kejahatan siber yang terus mengembangkan taktik baru.

Bagaimana "Link Hovering" Dapat Digunakan untuk Penipuan?

Hovering adalah teknik yang umumnya disarankan untuk memeriksa apakah tautan yang diterima dalam email atau situs aman. Pengguna hanya perlu mengarahkan kursor ke tautan tanpa mengkliknya untuk melihat alamat sebenarnya yang muncul di pojok kiri bawah layar. Jika tautan tersebut asli, seperti "https://www.google.com/", pengguna bisa lebih yakin bahwa itu aman. Sebaliknya, jika tautan menampilkan alamat asing atau mencurigakan, pengguna diimbau untuk tidak mengkliknya karena berpotensi membawa ancaman.

Namun, teknik hovering ini ternyata tidak sepenuhnya aman. Pada tahun 2020, para pakar keamanan dari platform KnowBe4 menemukan bahwa link hovering palsu kini banyak digunakan oleh penjahat siber. Dengan hanya memanipulasi HTML sederhana tanpa Javascript, pelaku dapat memalsukan teks tautan yang muncul saat pengguna melakukan hovering. Hal ini memungkinkan mereka membuat alamat situs palsu terlihat seperti alamat yang aman di layar, tetapi sebenarnya membawa pengguna ke situs berbahaya.

Dampak yang Ditimbulkan dari Link Hovering Palsu

Bagi pengguna yang tidak jeli, serangan link hovering palsu ini dapat menimbulkan risiko serius. Terdapat dua ancaman utama yang mungkin terjadi jika pengguna mengklik link palsu tersebut:

  1. Penyebaran Malware: Link palsu dapat langsung mengunduh malware ke perangkat pengguna tanpa sepengetahuan mereka. Malware atau perangkat lunak berbahaya ini mampu merusak sistem, mencuri data pribadi, atau bahkan mengambil alih kendali perangkat. Akibatnya, data penting pengguna seperti foto, dokumen, atau informasi pribadi lainnya bisa berisiko hilang atau diekspos.

  2. Upaya Phishing: Tautan berbahaya juga bisa mengarahkan pengguna ke situs yang meniru laman login atau form yang tampak resmi. Pada situs tersebut, pengguna dapat diarahkan untuk memasukkan informasi pribadi, seperti kata sandi, nomor kartu kredit, atau informasi penting lainnya yang kemudian akan dicuri dan disalahgunakan oleh pelaku.

Upaya Google dalam Menangkal Serangan Link Hovering Palsu

Sebagai langkah perlindungan, Google telah mengambil beberapa tindakan untuk mengurangi risiko serangan semacam ini. Google mengklaim bahwa sistem keamanan Gmail telah didukung oleh kecerdasan buatan yang mampu menyaring lebih dari 99,9 persen spam, malware, dan upaya phishing yang masuk ke akun pengguna. Selain itu, AI dalam Gmail telah diprogram untuk mengidentifikasi metode pengaburan tautan yang mencurigakan dan menandai email tersebut sebagai spam atau langsung memblokirnya.

Menurut pernyataan Google, Gmail secara otomatis memindai lampiran dalam setiap email untuk memastikan bahwa file yang diterima tidak mengandung virus atau perangkat lunak berbahaya lainnya. Meskipun teknologi AI ini memberikan lapisan keamanan tambahan, Google tetap mengimbau pengguna untuk waspada dan tidak sepenuhnya bergantung pada fitur keamanan otomatis.

Tips Agar Terhindar dari Link Hovering Palsu

Meskipun Google telah memperkuat keamanan Gmail, pengguna tetap disarankan untuk mengambil langkah pencegahan secara mandiri. Berikut beberapa tips agar terhindar dari ancaman link hovering palsu:

  1. Periksa Alamat Email Pengirim: Pastikan alamat email pengirim berasal dari sumber terpercaya. Penjahat siber sering kali menyamarkan alamat email mereka agar mirip dengan alamat resmi.

  2. Jangan Klik Tautan yang Mencurigakan: Jika Anda merasa ragu terhadap tautan yang diterima, sebaiknya hindari mengkliknya, terutama jika email tersebut berasal dari sumber yang tidak dikenal atau berisi konten yang mencurigakan.

  3. Gunakan Keamanan Ganda: Aktifkan autentikasi dua faktor (2FA) untuk meningkatkan keamanan akun Gmail Anda. Dengan 2FA, meskipun pelaku berhasil mencuri kata sandi, mereka tetap membutuhkan verifikasi tambahan untuk mengakses akun Anda.

  4. Gunakan Perangkat Lunak Anti-Malware: Pastikan perangkat Anda dilengkapi dengan perangkat lunak anti-malware yang selalu diperbarui untuk mendeteksi dan menghentikan ancaman berbahaya.

Dalam era di mana kejahatan siber semakin canggih, pengguna internet, khususnya pengguna layanan email seperti Gmail, harus selalu waspada. Keamanan siber tidak hanya bergantung pada teknologi AI yang dikembangkan Google, tetapi juga pada kehati-hatian pengguna dalam berinteraksi dengan konten online.


Bagikan artikel ini

Video Terkait