Apa itu Multi Cloud? Pengertian, Fungsi dan Contohnya


Cloud Computing V5

Cloud Computing

Teknologi cloud computing telah mengalami evolusi yang pesat dalam beberapa tahun terakhir, dan salah satu perkembangan paling signifikan adalah munculnya konsep multi cloud. Multi cloud menjadi salah satu strategi cloud computing yang paling menonjol di seluruh dunia. Perusahaan-perusahaan besar mulai mengadopsi pendekatan ini untuk meningkatkan fleksibilitas, keandalan, dan efisiensi operasional mereka. 

Namun, di Indonesia, adopsi multi cloud masih terbilang belum masif. Kurangnya edukasi mengenai konsep ini menjadi salah satu faktor yang mungkin memengaruhi penerapannya. Untuk mengisi celah tersebut, artikel ini akan mengulas secara mendalam tentang apa itu multi cloud, fungsinya, serta contoh perusahaan yang mengaplikasikannya.

 

Apa Itu Multi Cloud?

Multi cloud adalah sebuah konsep di mana sebuah organisasi atau perusahaan menggunakan lebih dari satu layanan cloud computing yang berasal dari berbagai vendor atau penyedia layanan cloud. Dalam konteks ini, perusahaan tidak hanya bergantung pada satu layanan cloud saja, tetapi juga menggunakan berbagai layanan cloud dari beberapa penyedia berbeda untuk memaksimalkan keunggulan yang ditawarkan masing-masing. Misalnya, sebuah perusahaan dapat menggunakan layanan cloud dari vendor A untuk penyimpanan data dan layanan cloud dari vendor B untuk menjalankan aplikasi.

With a multicloud environment, you’re free to choose a custom solution for your application and business needs on a case-by-case basis.

Penerapan multi cloud bertujuan untuk meningkatkan fleksibilitas dan keandalan sistem perusahaan. Dengan memiliki berbagai sumber daya cloud dari beberapa penyedia, perusahaan dapat mengurangi risiko yang mungkin muncul jika hanya bergantung pada satu penyedia layanan. Contoh nyata dari risiko ini adalah ketika penyedia layanan cloud mengalami gangguan atau downtime, yang dapat mengakibatkan terganggunya operasional perusahaan. Dengan multi cloud, perusahaan memiliki opsi untuk berpindah ke penyedia layanan lain dengan cepat, sehingga operasional tetap berjalan lancar.

 

Fungsi Utama Multi Cloud

cloud computing

Penerapan multi cloud membawa beberapa fungsi utama yang sangat bermanfaat bagi perusahaan, terutama dalam aspek fleksibilitas, keandalan, dan optimalisasi keuntungan. Berikut adalah beberapa fungsi utama dari multi cloud:

  1. Fleksibilitas: Multi cloud memungkinkan perusahaan untuk memilih layanan cloud yang paling sesuai dengan kebutuhan spesifik mereka. Sebagai contoh, satu layanan cloud mungkin lebih baik dalam hal penyimpanan data, sementara yang lain lebih unggul dalam hal analisis data atau pemrosesan aplikasi. Dengan multi cloud, perusahaan dapat menyesuaikan pemilihan layanan tersebut sesuai dengan perubahan kebutuhan bisnis mereka.
  2. Keandalan: Salah satu keuntungan terbesar dari multi cloud adalah pengurangan risiko yang terkait dengan ketergantungan pada satu penyedia layanan cloud. Jika terjadi masalah dengan salah satu penyedia layanan, perusahaan dapat dengan mudah beralih ke penyedia lain tanpa mengganggu operasional secara signifikan.
  3. Keuntungan: Dengan multi cloud, perusahaan dapat memanfaatkan keuntungan unik yang ditawarkan oleh masing-masing penyedia layanan cloud. Misalnya, perusahaan dapat menggunakan layanan cloud dari vendor yang dikenal memiliki keunggulan dalam hal keamanan untuk data sensitif, sementara vendor lain digunakan untuk beban kerja yang lebih besar dan memerlukan skalabilitas tinggi.
  4. Skalabilitas: Multi cloud memungkinkan perusahaan untuk dengan mudah menyesuaikan kapasitas sumber daya sesuai dengan pertumbuhan bisnis mereka. Misalnya, ketika terjadi lonjakan permintaan, perusahaan dapat dengan cepat meningkatkan kapasitas komputasi atau penyimpanan mereka melalui salah satu penyedia cloud yang mereka gunakan.
  5. Integrasi: Multi cloud juga memungkinkan integrasi yang lebih baik antara berbagai layanan cloud dari penyedia yang berbeda. Hal ini memudahkan perusahaan dalam mengelola dan mengoptimalkan penggunaan layanan cloud yang mereka miliki, memastikan bahwa semua sistem dapat beroperasi secara sinergis dan efisien.

 

Perbedaan Multi Cloud dengan Hybrid Cloud, Private Cloud dan Public Cloud

Meskipun multi cloud sering kali dibandingkan dengan konsep lain seperti hybrid cloud, public cloud dan private cloud, masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda. Berikut adalah beberapa perbedaan utama antara multi cloud dengan ketiga konsep tersebut:

  1. Hybrid Cloud: Hybrid cloud adalah kombinasi dari public cloud dan private cloud, di mana perusahaan menggunakan keduanya secara bersamaan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Dalam hybrid cloud, perusahaan biasanya menggunakan public cloud untuk beban kerja yang memerlukan skalabilitas tinggi dan private cloud untuk data yang membutuhkan tingkat keamanan lebih tinggi. multi cloud, di sisi lain, tidak terbatas pada kombinasi public dan private cloud, tetapi lebih kepada penggunaan berbagai layanan cloud dari banyak penyedia, baik public maupun private, tanpa adanya pembagian spesifik antara keduanya.
  2. Public Cloud: Public cloud adalah layanan cloud yang disediakan oleh penyedia layanan dan dapat diakses oleh siapa saja. Layanan ini biasanya digunakan untuk aplikasi yang memerlukan skalabilitas tinggi dan mudah diakses. Multi cloud dapat menggunakan beberapa public cloud dari berbagai penyedia, memungkinkan perusahaan untuk memilih layanan yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka.
  3. Private Cloud: Private cloud adalah layanan cloud yang hanya tersedia untuk satu perusahaan atau organisasi tertentu. Layanan ini biasanya digunakan untuk aplikasi atau data yang memerlukan keamanan dan privasi yang lebih tinggi. Dalam multi cloud, perusahaan dapat menggabungkan penggunaan private cloud dengan layanan public cloud untuk menciptakan lingkungan yang lebih fleksibel dan andal.

 

Manfaat Menggunakan Multi Cloud

cloud computing

Menggunakan multi cloud membawa sejumlah manfaat yang signifikan bagi perusahaan, terutama dalam hal peningkatan fleksibilitas, keandalan, dan efisiensi operasional. Berikut ini adalah beberapa manfaat utama dari penerapan multi cloud:

  1. Fleksibilitas dalam Pemilihan Layanan: multi cloud memberi perusahaan kebebasan untuk memilih layanan cloud yang paling sesuai dengan kebutuhan spesifik mereka. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk mengambil keuntungan dari berbagai fitur dan keunggulan yang ditawarkan oleh masing-masing penyedia layanan cloud.
  2. Pengurangan Risiko Downtime: Dengan mengadopsi multi cloud, perusahaan dapat mengurangi risiko downtime yang mungkin terjadi jika hanya bergantung pada satu penyedia layanan cloud. Jika salah satu layanan mengalami gangguan, perusahaan dapat segera mengalihkan beban kerja mereka ke penyedia lain, sehingga memastikan kelangsungan operasional.
  3. Optimalisasi Biaya: Dalam multi cloud, perusahaan dapat memilih layanan cloud yang paling efisien dari segi biaya untuk setiap jenis pekerjaan. Misalnya, mereka dapat memilih layanan yang lebih murah untuk penyimpanan data jangka panjang dan layanan yang lebih mahal untuk pemrosesan data real-time.
  4. Skalabilitas yang Lebih Baik: multi cloud memungkinkan perusahaan untuk dengan mudah meningkatkan atau menurunkan kapasitas sistem mereka sesuai dengan kebutuhan. Ini sangat penting bagi perusahaan yang mengalami pertumbuhan bisnis yang cepat atau fluktuasi permintaan yang signifikan.
  5. Keamanan dan Kepatuhan: Dengan multi cloud, perusahaan dapat memilih layanan cloud yang menawarkan tingkat keamanan dan kepatuhan yang sesuai dengan kebutuhan bisnis mereka. Ini sangat penting untuk perusahaan yang beroperasi di industri yang diatur secara ketat, seperti layanan keuangan atau perawatan kesehatan.

 

Penggunaan Multi Cloud yang Tepat

Multi cloud dapat diterapkan di berbagai industri dan situasi bisnis, tergantung pada kebutuhan spesifik perusahaan. Berikut adalah beberapa contoh skenario di mana multi cloud dapat memberikan manfaat yang signifikan:

  1. Perusahaan dengan Pertumbuhan Bisnis yang Cepat: Perusahaan yang mengalami pertumbuhan cepat memerlukan solusi cloud yang dapat berkembang seiring dengan bisnis mereka. Multi cloud memungkinkan mereka untuk dengan cepat menyesuaikan kapasitas sistem mereka sesuai dengan kebutuhan.
  2. Perusahaan dengan Kebutuhan Data yang Kompleks: Perusahaan yang memiliki kebutuhan data yang kompleks, seperti analisis big data atau pemrosesan data real-time, dapat memanfaatkan multi cloud untuk mengelola dan menyimpan data mereka secara lebih efisien.
  3. Perusahaan yang Memerlukan Keamanan Tinggi: Perusahaan yang beroperasi di industri yang diatur secara ketat atau yang menangani data sensitif memerlukan solusi cloud dengan tingkat keamanan tinggi. Dengan multi cloud, mereka dapat memilih layanan yang menawarkan fitur keamanan terbaik untuk melindungi data mereka.
  4. Perusahaan dengan Kebutuhan Aplikasi yang Kompleks: Perusahaan yang menjalankan aplikasi yang memerlukan performa tinggi dan skalabilitas dapat menggunakan multi cloud untuk memastikan aplikasi mereka berjalan dengan andal dan efisien.
  5. Perusahaan dengan Kebutuhan Penyimpanan Data yang Besar: Perusahaan yang menghasilkan data dalam jumlah besar memerlukan solusi penyimpanan yang skalabel dan efisien. multi cloud memungkinkan mereka untuk menyimpan data dengan biaya yang lebih rendah sambil tetap memenuhi kebutuhan kinerja dan aksesibilitas.

 

Contoh Perusahaan yang Menggunakan Multi Cloud

Beberapa perusahaan besar yang menerapkan strategi multi cloud untuk meningkatkan fleksibilitas, keandalan, dan skalabilitas operasional mereka antara lain:

1. Netflix

Netflix menggunakan berbagai penyedia cloud untuk mendukung layanan streaming globalnya. Meskipun Amazon Web Services (AWS) menjadi platform utama untuk sebagian besar operasinya, Netflix juga memanfaatkan layanan dari Google Cloud Platform (GCP) untuk kebutuhan analitik data dan penyimpanan tertentu. Strategi multicloud ini membantu Netflix memastikan layanan mereka tetap andal dan tersedia di berbagai pasar internasional, bahkan jika salah satu penyedia mengalami gangguan.

2. Spotify

Spotify mengadopsi pendekatan multicloud untuk mendukung layanan streaming musiknya yang juga global. Mereka menggunakan Google Cloud Platform (GCP) sebagai penyedia utama, terutama untuk mengelola data pengguna dan analitik, namun juga menggunakan layanan AWS untuk beberapa tugas lainnya. Pendekatan ini membantu Spotify dalam mengelola dan memproses data dalam skala besar sambil tetap memastikan bahwa platform mereka tetap responsif dan andal.

3. Airbnb

Airbnb menggunakan multi cloud untuk mengelola platform penyewaan properti mereka yang memiliki pengguna di seluruh dunia. Mereka memanfaatkan AWS sebagai penyedia cloud utama untuk operasional sehari-hari dan mengandalkan Google Cloud Platform (GCP) untuk analisis data besar. Kombinasi ini memungkinkan Airbnb untuk tetap fleksibel, dapat diskalakan, dan memanfaatkan keunggulan dari kedua penyedia cloud.

4. Samsung

Sebagai perusahaan teknologi besar, Samsung menggunakan pendekatan multi cloud untuk mengelola berbagai aspek operasionalnya. Samsung memanfaatkan AWS, Microsoft Azure, dan Google Cloud untuk mendukung berbagai layanan mereka, dari penyimpanan data hingga artificial intelligence (AI) dan Internet of Things (IoT). Strategi ini memungkinkan Samsung untuk memaksimalkan inovasi dan efisiensi dalam pengembangan produk dan layanan mereka.

5. General Electric (GE)

General Electric (GE), sebuah konglomerat multinasional, juga menerapkan strategi multi cloud. Mereka menggunakan berbagai layanan cloud, termasuk AWS, Microsoft Azure, dan Google Cloud, untuk mendukung platform Industrial Internet of Things (IIoT) mereka yang dikenal sebagai Predix. Dengan pendekatan multi cloud, GE dapat memastikan bahwa platform mereka tetap stabil dan aman, serta dapat memanfaatkan berbagai layanan khusus yang ditawarkan oleh setiap penyedia cloud.

6. Adobe

Adobe, perusahaan perangkat lunak kreatif terkemuka, menggunakan strategi multi cloud untuk mendukung berbagai layanannya seperti Adobe Creative Cloud dan Adobe Document Cloud. Mereka mengandalkan AWS dan Microsoft Azure untuk mendistribusikan layanan ini secara global. Pendekatan multicloud ini memungkinkan Adobe untuk menyediakan layanan yang cepat, dapat diandalkan dan tersedia di berbagai wilayah, serta menjaga data pengguna tetap aman.

7. BMW

BMW Group menggunakan multi cloud untuk mendukung berbagai aspek dari bisnis otomotifnya, termasuk pengembangan mobil pintar dan layanan mobilitas. Mereka bekerja sama dengan AWS, Microsoft Azure, dan Google Cloud untuk mengelola data kendaraan, analitik, serta layanan pelanggan. Dengan memanfaatkan berbagai penyedia cloud, BMW dapat memastikan inovasi terus berlanjut sambil memberikan layanan terbaik kepada pelanggan mereka di seluruh dunia.

Strategi multi cloud yang diadopsi oleh perusahaan-perusahaan ini menunjukkan bagaimana memanfaatkan berbagai penyedia cloud dapat memberikan keunggulan kompetitif dalam menghadapi tantangan teknologi dan memenuhi kebutuhan bisnis yang dinamis.

 

Contoh Tools Multi Cloud

cloud computing

Berikut adalah beberapa contoh alat (tools) yang digunakan untuk manajemen, orkestrasi dan pengelolaan environment multi cloud:

1. VMware Cloud Foundation

VMware Cloud Foundation adalah platform terintegrasi yang menawarkan layanan komputasi, penyimpanan, jaringan dan keamanan untuk menjalankan aplikasi di seluruh lingkungan privat, publik dan multi cloud. Ini menyediakan fondasi yang konsisten untuk mengelola infrastruktur cloud dan orkestrasi sumber daya di berbagai penyedia cloud.

2. HashiCorp Terraform

Terraform adalah alat open-source yang digunakan untuk membuat, mengelola, dan memperbarui infrastruktur secara aman dan efisien. Alat ini mendukung berbagai penyedia layanan cloud, seperti AWS, Azure, dan Google Cloud, dan memungkinkan perusahaan untuk mengelola infrastruktur mereka sebagai kode (Infrastructure as Code), yang sangat berguna dalam lingkungan multi cloud.

3. Google Anthos

Google Anthos adalah platform manajemen aplikasi hybrid dan multi cloud yang memungkinkan pengguna untuk mengelola aplikasi yang berjalan di Google Cloud, on-premises atau di cloud publik lainnya. Anthos menawarkan manajemen konsisten di seluruh lingkungan, serta mendukung kontainerisasi dengan Kubernetes.

4. Red Hat OpenShift

OpenShift adalah platform Kubernetes yang dibangun oleh Red Hat yang mendukung penerapan aplikasi di lingkungan multi cloud. Ini membantu developer dalam membangun, menerapkan, dan mengelola aplikasi kontainer yang dapat berjalan di berbagai cloud, baik publik maupun privat.

5. Microsoft Azure Arc

Azure Arc adalah alat manajemen dari Microsoft yang memperluas manajemen Azure ke infrastruktur lokal, lingkungan multi cloud, dan edge. Ini memungkinkan pengguna untuk mengelola mesin virtual, Kubernetes, dan layanan Azure lainnya di berbagai cloud dari satu platform terpadu.

6. IBM Multi Cloud Manager

IBM Multi Cloud Manager adalah alat yang dirancang untuk mengelola aplikasi yang berjalan di berbagai environment cloud. Ini memungkinkan pengelolaan dan orkestrasi kontainer di beberapa cloud, serta menawarkan visibilitas dan kontrol yang lebih baik atas aplikasi yang tersebar di seluruh multi cloud.

7. Cisco CloudCenter Suite

Cisco CloudCenter Suite adalah platform manajemen cloud yang memungkinkan perusahaan untuk menerapkan, mengelola, dan mengoptimalkan aplikasi di seluruh lingkungan multi cloud. Ini menawarkan kemampuan untuk mengotomatisasi penempatan aplikasi dan mengelola biaya serta keamanan di berbagai cloud.

8. RightScale (Flexera)

RightScale adalah alat manajemen multi cloud yang sekarang menjadi bagian dari Flexera. Ini memungkinkan perusahaan untuk memantau dan mengelola berbagai layanan cloud dari satu dashboard terpadu. Fitur-fitur seperti cost management, governance, dan orkestrasi sangat membantu dalam mengelola environment multi cloud secara efisien.

9. Turbonomic

Turbonomic adalah platform otomatisasi aplikasi yang memungkinkan perusahaan untuk mengoptimalkan kinerja aplikasi di seluruh lingkungan multi cloud. Alat ini menggunakan kecerdasan buatan untuk memastikan aplikasi selalu memiliki sumber daya yang cukup, baik di public cloud maupun privat.

10. Scalr

Scalr adalah platform manajemen cloud yang dirancang untuk memberikan kebijakan pengelolaan terpusat dan otomatisasi di berbagai cloud. Alat ini memberikan kontrol terhadap biaya, keamanan dan kepatuhan (compliance) di lingkungan multi cloud, sekaligus memudahkan penggunaan cloud untuk berbagai tim dalam organisasi.

Tools-tools ini membantu perusahaan dalam menghadapi tantangan kompleksitas dan manajemen yang muncul ketika mengadopsi strategi multi cloud, sehingga memungkinkan mereka untuk memanfaatkan potensi penuh dari berbagai layanan cloud yang digunakan.


Bagikan artikel ini

Video Terkait