Apa itu Public Cloud? Pengertian, Fungsi dan Kelebihannya
- Rita Puspita Sari
- •
- 13 Sep 2024 21.01 WIB
Dalam beberapa tahun terakhir, teknologi cloud computing telah berkembang pesat dan menjadi bagian integral dari strategi IT banyak perusahaan di seluruh dunia. Cloud computing memungkinkan perusahaan untuk menyimpan, mengelola, dan memproses data melalui internet, yang menawarkan fleksibilitas dan skalabilitas yang luar biasa dibandingkan dengan infrastruktur IT tradisional. Salah satu bentuk cloud computing yang paling populer dan banyak digunakan adalah public cloud.
Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang apa itu public cloud, fungsinya, serta keuntungan dan kekurangan dari penggunaan layanan ini. Selain itu, kami juga akan menjelaskan beberapa contoh layanan public cloud yang paling umum digunakan di dunia saat ini.
Apa itu Public Cloud?
Public cloud adalah model layanan cloud computing di mana penyedia layanan cloud menyediakan sumber daya IT seperti server, storage, aplikasi, dan jaringan kepada publik melalui internet. Penyedia layanan ini, seperti Amazon Web Services (AWS), Microsoft Azure, dan Google Cloud Platform (GCP), bertanggung jawab atas pengelolaan infrastruktur cloud dan memberikan akses kepada pengguna berdasarkan model langganan atau bayar sesuai penggunaan.
Public cloud berbeda dengan private cloud yang dirancang khusus untuk satu organisasi dan dioperasikan oleh organisasi itu sendiri atau penyedia layanan pihak ketiga. Pada public cloud, infrastruktur yang sama digunakan oleh banyak pengguna, meskipun data dan aplikasi setiap pengguna tetap terisolasi dan aman.
Bagaimana Cara Implementasi Public Cloud?
Implementasi public cloud adalah proses yang melibatkan pemindahan sumber daya TI dan aplikasi ke layanan cloud yang disediakan oleh penyedia cloud. Berikut adalah panduan langkah demi langkah untuk mengimplementasikan public cloud:
1. Perencanaan dan Penilaian Kebutuhan
- Identifikasi Kebutuhan Bisnis: Tentukan aplikasi, data, dan layanan apa saja yang akan dipindahkan ke public cloud. Pertimbangkan kebutuhan kinerja, kapasitas penyimpanan, dan keamanan.
- Evaluasi Infrastruktur yang Ada: Tinjau infrastruktur TI saat ini untuk menentukan apa yang perlu diubah atau ditingkatkan untuk beralih ke public cloud.
2. Pilih Penyedia Cloud
- Evaluasi Penyedia Cloud: Bandingkan penyedia cloud yang berbeda berdasarkan fitur, harga, keamanan, kepatuhan, dan dukungan teknis. Pilih penyedia yang paling sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda.
- Pertimbangkan Model Layanan: Pilih model layanan cloud yang sesuai, seperti Infrastructure as a Service (IaaS), Platform as a Service (PaaS), atau Software as a Service (SaaS).
3. Desain Arsitektur Cloud
- Rancang Arsitektur Cloud: Desain arsitektur cloud yang sesuai dengan aplikasi dan data yang akan di-hosting. Tentukan bagaimana sumber daya akan diatur, termasuk komputasi, penyimpanan, dan jaringan.
- Pertimbangkan Skalabilitas dan Ketersediaan: Pastikan desain arsitektur mendukung skalabilitas dan ketersediaan tinggi, sehingga Anda dapat menambah atau mengurangi sumber daya sesuai kebutuhan dan menjaga layanan tetap tersedia.
4. Pengaturan Akun dan Pengelolaan
- Buat Akun Cloud: Daftarkan akun dengan penyedia cloud yang dipilih. Konfigurasikan pengaturan akun, termasuk manajemen identitas dan akses (IAM) untuk kontrol akses yang aman.
- Atur Tagging dan Organisasi: Gunakan tagging untuk mengorganisir dan mengelola sumber daya cloud, memudahkan pelacakan dan pengendalian biaya.
5. Migrasi Aplikasi dan Data
- Migrasi Aplikasi: Pindahkan aplikasi ke cloud dengan mengikuti metode yang sesuai, seperti rehosting (lift-and-shift), refactoring atau replatforming. Lakukan pengujian untuk memastikan aplikasi berfungsi dengan baik di lingkungan cloud.
- Migrasi Data: Transfer data ke cloud menggunakan alat migrasi yang disediakan oleh penyedia cloud atau solusi pihak ketiga. Pastikan data dienkripsi selama transfer dan cek integritas data setelah migrasi.
6. Keamanan dan Kepatuhan
- Konfigurasikan Keamanan: Implementasikan langkah-langkah keamanan, termasuk pengaturan firewall, enkripsi data, dan kontrol akses. Gunakan layanan keamanan cloud seperti AWS Security Hub atau Azure Security Center untuk memantau dan mengelola keamanan.
- Patuhi Regulasi: Pastikan bahwa konfigurasi cloud Anda mematuhi standar dan regulasi yang relevan, seperti GDPR atau HIPAA, sesuai dengan kebutuhan industri Anda.
7. Pemantauan dan Pengelolaan
- Pantau Kinerja: Gunakan alat pemantauan cloud seperti Amazon CloudWatch atau Azure Monitor untuk memantau kinerja dan kesehatan aplikasi serta infrastruktur.
- Kelola Biaya: Pantau dan kelola biaya cloud dengan menggunakan alat pengelolaan biaya yang disediakan oleh penyedia cloud. Optimalkan penggunaan sumber daya untuk menghindari pemborosan.
8. Pelatihan dan Dukungan
- Pelatihan Tim: Berikan pelatihan kepada tim IT dan pengguna tentang cara menggunakan dan mengelola environment cloud. Pastikan mereka memahami cara mengakses dan menggunakan layanan cloud secara efektif.
- Dukungan Teknis: Memanfaatkan dukungan teknis dari penyedia cloud jika diperlukan untuk menyelesaikan masalah atau pertanyaan yang mungkin timbul selama implementasi.
9. Pemeliharaan dan Peningkatan
- Pemeliharaan Rutin: Lakukan pemeliharaan rutin pada environment cloud, termasuk pembaruan perangkat lunak, patch keamanan, dan optimasi sumber daya.
- Evaluasi dan Peningkatan: Secara berkala evaluasi environment cloud untuk menemukan peluang peningkatan, seperti adopsi teknologi baru, peningkatan kinerja, atau pengurangan biaya.
10. Dokumentasi dan Prosedur
- Dokumentasi: Buat dokumentasi yang mencakup arsitektur cloud, konfigurasi, kebijakan keamanan, dan prosedur operasional. Ini akan membantu tim IT dalam manajemen dan pemecahan masalah.
- Prosedur Operasional: Tetapkan prosedur operasional standar (SOP) untuk manajemen, pemeliharaan, dan pemantauan environment cloud.
Fungsi Public Cloud
Fungsi utama public cloud adalah untuk memberikan akses ke sumber daya IT secara cepat, fleksibel, dan efisien. Berikut adalah beberapa fungsi utama dari public cloud:
- Hosting Aplikasi dan Website: Public cloud dapat digunakan untuk meng-host aplikasi dan website, memungkinkan mereka untuk diakses dari mana saja melalui internet. Penyedia layanan cloud menawarkan skalabilitas yang memungkinkan aplikasi atau website dapat menangani lonjakan lalu lintas tanpa memerlukan perangkat keras tambahan.
- Pengembangan dan Pengujian: Public cloud memberikan lingkungan yang ideal untuk pengembangan dan pengujian aplikasi. Pengembang dapat dengan cepat menyebarkan server virtual dan menggunakan alat pengembangan yang disediakan oleh penyedia cloud, sehingga mempercepat siklus pengembangan.
- Penyimpanan Data: Public cloud menyediakan kapasitas penyimpanan yang hampir tidak terbatas, yang dapat digunakan untuk menyimpan segala jenis data, mulai dari file bisnis hingga basis data besar. Data yang disimpan di public cloud dapat dengan mudah diakses dan dikelola melalui antarmuka berbasis web.
- Kolaborasi: Public cloud memungkinkan tim untuk berkolaborasi secara real-time dari berbagai lokasi. Dengan menggunakan aplikasi berbasis cloud seperti Google Drive atau Microsoft Office 365, anggota tim dapat mengedit dokumen bersama-sama, berbagi file, dan berkomunikasi tanpa harus berada di kantor yang sama.
- Layanan Berbasis AI dan Analitik: Banyak penyedia public cloud menawarkan layanan canggih seperti artificial intelligence (AI) dan analitik data yang dapat digunakan oleh organisasi untuk mendapatkan wawasan yang lebih mendalam tentang data mereka dan membuat keputusan bisnis yang lebih baik.
Keuntungan Public Cloud
Public cloud menawarkan berbagai keuntungan yang membuatnya menjadi pilihan menarik bagi banyak organisasi, baik besar maupun kecil. Berikut adalah beberapa keuntungan utama dari public cloud:
- Skalabilitas: Public cloud memberikan fleksibilitas kepada organisasi untuk meningkatkan atau mengurangi kapasitas IT mereka sesuai dengan kebutuhan bisnis. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk dengan cepat beradaptasi terhadap perubahan tanpa perlu investasi besar dalam perangkat keras atau perangkat lunak baru.
- Aksesibilitas: Public cloud dapat diakses dari mana saja dan kapan saja selama ada koneksi internet. Ini sangat berguna bagi perusahaan yang memiliki karyawan atau tim yang bekerja secara remote, karena memungkinkan mereka untuk tetap terhubung dengan data dan aplikasi yang mereka butuhkan.
- Efisiensi Biaya: Salah satu keuntungan terbesar dari public cloud adalah kemampuannya untuk mengurangi biaya IT. Dengan public cloud, perusahaan hanya membayar untuk sumber daya yang mereka gunakan, sehingga mereka tidak perlu mengeluarkan biaya besar untuk membeli dan memelihara perangkat keras yang mungkin tidak selalu digunakan. Selain itu, penyedia cloud juga mengelola infrastruktur, sehingga mengurangi beban manajemen IT.
- Inovasi: Penyedia public cloud secara teratur menambahkan fitur dan layanan baru ke platform mereka, termasuk teknologi canggih seperti AI, machine learning, dan analitik data. Perusahaan dapat memanfaatkan teknologi ini tanpa perlu melakukan investasi besar, sehingga mereka dapat tetap kompetitif dan inovatif di pasar.
- Keandalan dan Ketersediaan: Penyedia public cloud umumnya memiliki pusat data yang tersebar di berbagai lokasi geografis, yang berarti bahwa layanan mereka memiliki tingkat keandalan dan ketersediaan yang tinggi. Mereka juga menawarkan fitur redundansi dan pemulihan bencana, yang memastikan bahwa data dan aplikasi tetap tersedia bahkan jika terjadi kegagalan pada satu lokasi.
Kekurangan Public Cloud
Meskipun memiliki banyak keuntungan, public cloud juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk menggunakannya:
- Ketergantungan pada Koneksi Internet: Public cloud sangat bergantung pada koneksi internet yang stabil dan cepat. Jika koneksi internet terganggu, maka akses ke data dan layanan yang disimpan di cloud juga akan terganggu. Ini dapat menjadi masalah besar bagi perusahaan yang memerlukan akses real-time ke data penting.
- Kontrol yang Lebih Sedikit: Saat menggunakan public cloud, perusahaan cenderung memiliki kontrol yang lebih sedikit atas infrastruktur dan konfigurasi sistem dibandingkan dengan private cloud atau infrastruktur lokal. Ini dapat menjadi masalah bagi organisasi yang membutuhkan tingkat kontrol yang lebih tinggi untuk memenuhi kebutuhan keamanan atau regulasi tertentu.
- Vendor Lock-In: Vendor lock-in adalah risiko yang terkait dengan ketergantungan pada satu penyedia cloud. Jika sebuah perusahaan sangat bergantung pada layanan dari satu penyedia cloud, mungkin akan sulit dan mahal untuk berpindah ke penyedia lain atau kembali ke infrastruktur lokal. Selain itu, perubahan harga atau penghentian layanan oleh penyedia cloud dapat menimbulkan masalah bagi perusahaan.
Contoh Layanan Public Cloud
Beberapa contoh layanan public cloud yang populer, masing-masing layanan ini menawarkan berbagai fitur dan layanan yang berbeda-beda, yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Berikut adalah lima contoh layanan public cloud yang populer:
- Amazon Web Services (AWS)
- AWS adalah salah satu penyedia public cloud terbesar dan paling terkenal di dunia. AWS menawarkan berbagai layanan seperti penyimpanan data, pemrosesan data, pembuatan aplikasi, dan analitik data. Layanan AWS mencakup berbagai model layanan seperti Infrastructure as a Service (IaaS), Platform as a Service (PaaS) dan Software as a Service (SaaS).
- Microsoft Azure
- Microsoft Azure adalah platform cloud computing dari Microsoft yang menawarkan berbagai layanan seperti penyimpanan data, virtual machines, databases, machine learning, dan Internet of Things (IoT). Azure sering digunakan oleh perusahaan yang ingin memanfaatkan integrasi dengan produk dan layanan Microsoft lainnya seperti Windows Server, SQL Server, dan Active Directory.
- Google Cloud Platform (GCP)
- GCP adalah layanan cloud dari Google yang menyediakan berbagai layanan seperti komputasi, penyimpanan, pembelajaran mesin, analitik data, dan pengembangan aplikasi. GCP juga mendukung teknologi open-source seperti Kubernetes dan TensorFlow, yang menjadikannya pilihan populer di kalangan developer dan perusahaan teknologi.
- IBM Cloud
- IBM Cloud menawarkan berbagai layanan public cloud, termasuk infrastruktur Infrastructure as a Service (IaaS), Platform as a Service (PaaS) dan Software as a Service (SaaS). IBM Cloud dikenal dengan kemampuan AI-nya, berkat integrasi dengan Watson, dan digunakan dalam berbagai sektor seperti kesehatan, keuangan, dan manufaktur.
- Oracle Cloud
- Oracle Cloud adalah layanan cloud dari Oracle yang fokus pada database dan aplikasi perusahaan. Oracle Cloud menawarkan berbagai layanan seperti penyimpanan, komputasi, jaringan, database, serta aplikasi perusahaan seperti ERP, HCM, dan SCM. Layanan ini sering digunakan oleh perusahaan besar yang menggunakan produk database Oracle.
Kesimpulan
Public cloud adalah solusi yang fleksibel dan efisien untuk memenuhi kebutuhan IT berbagai organisasi. Dengan berbagai keuntungan seperti skalabilitas, aksesibilitas, dan efisiensi biaya, public cloud dapat membantu perusahaan meningkatkan produktivitas dan mengurangi beban operasional. Namun, penting untuk mempertimbangkan kekurangan seperti ketergantungan pada koneksi internet, kontrol yang lebih sedikit, dan risiko keamanan sebelum memutuskan untuk menggunakan layanan ini.
Dengan pemahaman yang tepat tentang apa itu public cloud, fungsinya, serta keuntungan dan kekurangannya, perusahaan dapat membuat keputusan yang lebih tepat dalam mengelola infrastruktur IT mereka dan memanfaatkan teknologi cloud untuk mencapai tujuan bisnis mereka.