Gemini Hadirkan Kembali Fitur Gambar AI dengan Proteksi Ketat


Logo Gemini

Logo Gemini

Google baru-baru ini mengumumkan bahwa fitur chatbot artificial intelligence (AI) mereka, Gemini, kembali bisa digunakan untuk membuat gambar orang setelah sempat dihentikan pada Februari lalu. Penghentian ini terjadi karena kontroversi yang muncul akibat gambar yang dihasilkan oleh chatbot tersebut dianggap tidak akurat secara sejarah. Salah satu contoh yang memicu kontroversi adalah gambar yang menggambarkan kelompok Nazi dengan beragam ras, yang menimbulkan ketidakpuasan di kalangan masyarakat.

Namun, dalam beberapa hari ke depan, Google akan meluncurkan kembali fitur ini melalui tahap akses awal (early access) untuk pengguna layanan berbayar Gemini Advanced, Business, dan Enterprise. Fitur ini pada awalnya hanya tersedia dalam bahasa Inggris, tetapi raksasa teknologi ini berencana untuk memperluas akses ke berbagai bahasa di masa mendatang.

Kemampuan baru untuk membuat gambar orang ini didukung oleh Imagen 3, versi terbaru dari generator text-to-image AI milik Google. Imagen 3 sendiri sebelumnya telah diluncurkan secara diam-diam melalui situs eksperimen Google, AI Test Kitchen, dan kini diintegrasikan ke dalam Gemini untuk mendukung berbagai bahasa. Namun, untuk saat ini, kemampuan menghasilkan gambar orang hanya dapat dicoba dalam bahasa Inggris.

Google menyatakan bahwa Imagen 3 dilengkapi dengan perlindungan bawaan dan mematuhi prinsip desain produk Google yang ketat. Oleh karena itu, generator gambar ini tidak mendukung pembuatan gambar yang menggambarkan individu nyata yang mudah dikenali, anak di bawah umur, atau adegan yang mengandung kekerasan, darah, atau unsur seksual eksplisit. Fitur-fitur ini dirancang untuk menjaga keamanan dan integritas pengguna serta memastikan penggunaan AI yang bertanggung jawab.

Secara teknis, Imagen 3 memiliki kemampuan untuk menghasilkan berbagai jenis gambar dari berbagai kata kunci, termasuk lanskap realistis, lukisan cat air, animasi tanah liat (claymation), kartun, dan banyak lagi. Google mengklaim bahwa Imagen 3 mampu menghasilkan gambar dengan tingkat keakuratan dan detail yang lebih tinggi dibandingkan dengan model AI pembuat gambar lainnya seperti DALL-E 3, Stable Diffusion 3, dan Midjourney V6.

Selain itu, Imagen 3 tetap menggunakan alat SynthID untuk memberikan watermark pada setiap gambar yang dihasilkan. Tanda air ini berfungsi sebagai penanda bahwa gambar tersebut dibuat oleh AI Google Gemini dan bukan merupakan foto atau karya seni asli. Ini adalah langkah penting untuk menjaga transparansi dalam penggunaan teknologi AI dan mencegah penyalahgunaan hasil karya AI.

Selain pembaruan pada Imagen 3, Google juga berencana untuk meluncurkan fitur baru bernama Google Gems untuk pelanggan Gemini Advanced, Business, dan Enterprise. Gems merupakan versi Gemini yang dapat dikustomisasi sesuai dengan kebutuhan pengguna. Pengguna dapat menyesuaikan Gems untuk berperan sebagai pakar dalam topik tertentu atau untuk membantu mencapai tujuan spesifik. Untuk melakukan ini, pengguna hanya perlu menulis instruksi untuk Gems, memberi nama, dan kemudian mulai mengobrol dengannya.

Google juga menyediakan sejumlah Gems yang siap pakai, seperti Brainstormer dan Learning Coach. Brainstormer dirancang untuk membantu pengguna memunculkan ide-ide kreatif, seperti ide hadiah ulang tahun atau konsep bisnis baru. Sementara itu, Learning Coach adalah Gems yang bisa diajak berdiskusi untuk belajar mengenai topik tertentu. Selain itu, pengguna juga dapat membuat Gems mereka sendiri sesuai kebutuhan, misalnya sebagai pakar yang dapat mengulas kode pemrograman, editor resume, atau bahkan sebagai guru bahasa asing.

Dengan kembalinya fitur ini dan peluncuran fitur baru lainnya, Google berupaya memperkuat posisi mereka dalam pengembangan teknologi AI yang dapat diakses secara luas oleh pengguna di berbagai industri. Meski begitu, Google tetap menekankan pentingnya penggunaan AI yang bertanggung jawab, terutama dalam hal etika dan keamanan, guna menghindari kontroversi yang serupa di masa depan.


Bagikan artikel ini

Video Terkait