Perkuat Pertahanan Siber: Kemenko Jaga Stabilitas Nasional
- Muhammad Bachtiar Nur Fa'izi
- •
- 10 jam yang lalu
Dalam dunia yang semakin terhubung, keamanan siber menjadi topik hangat yang tidak bisa diabaikan. Anggota Komisi I DPR, Okta Kumala Dewi, baru-baru ini menekankan betapa pentingnya penguatan pertahanan siber dan koordinasi antar-lembaga untuk menghadapi berbagai tantangan keamanan yang semakin kompleks. Dia optimis bahwa Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Menko Polkam) yang baru, Budi Gunawan, dapat mengatasi berbagai masalah ini berkat pengalaman dan rekam jejaknya yang solid di Polri dan Badan Intelijen Negara (BIN).
"Menurut DPR, kebijakan ini adalah langkah strategis yang sangat dibutuhkan di era digital sekarang ini, terutama dengan meningkatnya ancaman serangan siber terhadap data pemerintah dan masyarakat," ungkap Okta, seorang politikus dari PAN, pada Selasa, 29 Oktober 2024.
Okta menambahkan bahwa dalam menghadapi tantangan siber di era digital, fokus pemerintah pada keamanan siber adalah langkah yang sangat tepat. Mengingat kemajuan teknologi yang pesat, risiko serangan siber juga meningkat, dan dampaknya bisa sangat luas, baik untuk sistem pemerintahan maupun sektor bisnis. "Keamanan siber bukan lagi sekadar pilihan, tetapi sudah menjadi kebutuhan mendesak. Serangan siber tidak hanya mengancam infrastruktur digital, tetapi juga dapat merusak kepercayaan publik terhadap pemerintah," tambahnya.
Menurut Okta, Menko Polkam Budi Gunawan telah menunjukkan komitmennya untuk menjalin sinergi lintas kementerian dalam menangani isu keamanan siber. Dalam praktiknya, Kemenko Polkam akan mengoordinasikan berbagai kementerian dan lembaga untuk mengidentifikasi kerentanan siber dan menyiapkan respons yang terkoordinasi terhadap potensi serangan.
"Upaya ini diharapkan bisa menutup celah keamanan yang sering terjadi akibat kurangnya koordinasi di antara lembaga yang menangani aspek keamanan digital," lanjut Okta.
Selain itu, isu lain yang menjadi sorotan Kemenko Polkam adalah pemberantasan judi online, yang telah memberikan dampak signifikan terhadap masyarakat. Menurut Okta, judi online bukan hanya masalah hukum, tetapi juga masalah sosial dan ekonomi. "Judi online sering kali menjerat masyarakat kelas bawah yang terdesak secara ekonomi. Banyak yang terjebak dalam lingkaran utang, terutama mereka yang mengandalkan pinjaman daring untuk membiayai perjudian," jelasnya.
Pemerintah, melalui Kemenko Polkam, berkomitmen untuk berkoordinasi dengan lembaga penegak hukum guna menindak praktik judi online yang telah meresahkan masyarakat. Langkah ini mendapatkan dukungan luas, terutama karena judi online telah merambah ke berbagai kalangan dan membawa efek buruk bagi perekonomian rumah tangga.
Okta juga mendorong pemerintah untuk melibatkan masyarakat dalam upaya pencegahan judi online melalui program edukasi literasi digital. Dengan cara ini, masyarakat diharapkan bisa lebih waspada terhadap dampak negatif perjudian.
"Selain fokus pada keamanan siber dan pemberantasan judi online, Kemenko Polkam juga berupaya menyelaraskan kebijakannya dengan visi Asta Cita Prabowo-Gibran. Ini menunjukkan bahwa Budi Gunawan memahami betul bahwa stabilitas politik dan keamanan adalah kunci utama untuk mendukung agenda pembangunan nasional," tutur Okta.
"Di era pemerintahan yang baru ini, memastikan stabilitas dan keamanan adalah fondasi bagi segala bentuk pembangunan lainnya. Kemenko Polkam berperan sebagai penjaga stabilitas itu," jelas Okta, yang merupakan Wakil Rakyat dari Dapil Banten III.
Harapan Okta adalah sinergi kebijakan antara Kemenko Polkam dan kementerian lainnya dapat menghadirkan ketertiban yang kondusif bagi investasi dan pembangunan ekonomi. "Dengan menjaga stabilitas politik dan ketertiban sosial, pemerintah dapat menarik lebih banyak investor, sehingga pertumbuhan ekonomi dapat tercapai sesuai target nasional," tutupnya.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan keamanan siber dan stabilitas sosial dapat terjaga, sehingga masyarakat bisa merasa lebih aman dan nyaman dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Menjaga keamanan di dunia maya adalah tanggung jawab bersama, dan semua pihak diharapkan dapat berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang lebih baik dan lebih aman.