Xiaomi Bersiap Luncurkan Chip Sendiri untuk Produk Smartphonenya
- Nikita Dewi Kurnia Salwa
- •
- 3 jam yang lalu
Xiaomi dilaporkan sedang mempersiapkan untuk meluncurkan prosesor buatan sendiri yang akan digunakan pada produk ponsel pintar mereka. Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya untuk mengurangi ketergantungan perusahaan terhadap produsen chip asing seperti Qualcomm dan MediaTek, yang selama ini mendominasi pasaran chip ponsel pintar. Menurut laporan dari GSM Arena pada Selasa (26/11), yang mengutip informasi dari Bloomberg, Xiaomi kemungkinan akan memulai produksi massal chip tersebut, bersama dengan ponsel pertama yang menggunakannya, pada tahun 2025 mendatang.
Perusahaan teknologi asal China ini tampaknya merespons dorongan yang diberikan oleh pemerintah China yang berulang kali mengimbau perusahaan-perusahaan teknologi di negara tersebut untuk lebih mandiri dalam hal pengembangan teknologi. Pemerintah China telah lama berupaya untuk mendorong industri dalam negeri untuk mengurangi ketergantungan pada teknologi dan produk dari luar negeri, terutama dari negara-negara yang dianggap sebagai pesaing geopolitiknya. Salah satu langkah utama dari pemerintah adalah mendorong perusahaan-perusahaan China untuk dapat memproduksi komponen teknologi secara mandiri, termasuk chip semikonduktor yang sangat penting dalam banyak produk teknologi modern, seperti ponsel pintar, komputer, dan perangkat elektronik lainnya.
Xiaomi, yang telah dikenal luas sebagai salah satu produsen ponsel terbesar di dunia, tampaknya telah memahami pesan tersebut dan memutuskan untuk melangkah lebih jauh dalam hal pengembangan chip untuk perangkatnya. Langkah ini tidak hanya bertujuan untuk mengurangi ketergantungan terhadap pihak ketiga, tetapi juga membuka peluang bagi Xiaomi untuk mengendalikan lebih banyak aspek dari produk yang mereka buat, mulai dari perangkat keras hingga perangkat lunak. Ini bisa membantu mereka untuk lebih meningkatkan efisiensi dan mengoptimalkan kinerja ponsel pintar yang mereka produksi.
Meskipun demikian, masih ada banyak ketidakpastian mengenai bagaimana chip yang dikembangkan Xiaomi ini akan diposisikan di pasar dan di segmen mana produk ini akan bersaing. Belum ada pengumuman resmi mengenai spesifikasi teknis atau fitur utama dari chip tersebut, yang menunjukkan bahwa perusahaan masih dalam tahap pengembangan awal. Oleh karena itu, banyak pihak yang masih menunggu informasi lebih lanjut tentang bagaimana chip Xiaomi ini akan berfungsi, serta bagaimana performa dan efisiensinya dibandingkan dengan chip yang diproduksi oleh Qualcomm, MediaTek, atau bahkan produsen chip besar lainnya seperti Apple dan Samsung.
Dalam upaya untuk mewujudkan ambisi ini, Xiaomi diperkirakan akan mengalokasikan dana riset dan pengembangan yang sangat besar. Sebelumnya, perusahaan ini diketahui merencanakan investasi sekitar 30 miliar yuan, atau sekitar Rp6,5 triliun, untuk kegiatan riset dan pengembangan pada tahun 2025. Investasi yang cukup besar ini menunjukkan betapa seriusnya Xiaomi dalam mengembangkan chip ini dan seberapa besar porsi riset dan pengembangan yang akan dialokasikan untuk proyek tersebut. Xiaomi berencana untuk memanfaatkan dana tersebut tidak hanya untuk pengembangan chip, tetapi juga untuk meningkatkan kualitas teknologi lainnya yang mereka gunakan dalam produk mereka, termasuk di sektor Artificial Intelligence (AI), Internet of Things (IoT), serta perangkat rumah pintar.
Langkah Xiaomi untuk mengembangkan chipnya sendiri adalah bagian dari tren yang lebih besar di industri teknologi global, di mana beberapa perusahaan teknologi besar mulai mencoba untuk mengurangi ketergantungan mereka pada pemasok komponen pihak ketiga. Perusahaan seperti Apple, yang sudah lama mengembangkan chip bertenaga untuk produk-produk iPhone dan Mac-nya, serta Samsung, yang juga memiliki lini chip semikonduktornya sendiri, telah menunjukkan bahwa memiliki kontrol penuh terhadap teknologi kunci seperti chip dapat memberikan keuntungan strategis jangka panjang. Dengan mengembangkan chip sendiri, Xiaomi tidak hanya dapat mengurangi biaya, tetapi juga lebih dapat menyesuaikan performa dan fitur chip dengan kebutuhan spesifik perangkat mereka.