Apa Itu Augmented Intelligence? Kolaborasi Cerdas Manusia dan AI


AI Augmented Intelligence

AI Augmented Intelligence

Di era digital yang terus berkembang, teknologi kecerdasan buatan (AI) telah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari. Namun, seiring kemajuan teknologi, muncul konsep baru yang dikenal sebagai Augmented Intelligence.

Berbeda dari AI tradisional yang berfokus pada otomatisasi, Augmented Intelligence mengedepankan kolaborasi antara manusia dan mesin. Teknologi ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan manusia dalam menganalisis data, membuat keputusan, dan menyelesaikan masalah secara lebih efektif.

Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang konsep Augmented Intelligence, manfaatnya, serta bagaimana teknologi ini membentuk masa depan berbagai industri. Simak sampai selesai ya!

 

Apa Itu Augmented Intelligence?

Augmented intelligence adalah bagian dari teknologi kecerdasan buatan yang berfungsi sebagai alat bantu manusia, bukan sebagai pengganti. Konsep ini berfokus pada kolaborasi antara teknologi dan manusia sehingga dapat menghasilkan keputusan yang lebih efektif.

Augmented intelligence biasanya menggunakan teknologi pembelajaran mesin (machine learning) dan pembelajaran mendalam (deep learning) untuk menganalisis data dan memberikan wawasan yang dapat digunakan manusia.

Mengapa Augmented Intelligence Penting?

Di era digital saat ini, informasi tersedia dalam jumlah yang sangat besar. Namun, mengolah data tersebut menjadi wawasan yang bermanfaat bukanlah tugas yang mudah. Di sinilah augmented intelligence memainkan peran penting.

Dengan kemampuannya dalam menganalisis data, teknologi ini membantu manusia membuat keputusan yang lebih cepat dan tepat. Bukan hanya mempercepat proses, tetapi juga meningkatkan kualitas keputusan berdasarkan data yang relevan dan terkini.

Bagaimana Cara Kerja Augmented Intelligence?

  1. Pengumpulan Data
    Augmented intelligence dimulai dengan mengumpulkan data dari berbagai sumber, baik data terstruktur (seperti angka dan statistik) maupun data tidak terstruktur (seperti teks, gambar, dan video). Contohnya, dalam industri ritel, data ini bisa berupa riwayat pembelian pelanggan, preferensi produk, dan pola lalu lintas pengunjung toko.
  2. Analisis dan Interpretasi Data
    Setelah data dikumpulkan, teknologi ini menganalisis dan menginterpretasikannya menggunakan algoritma machine learning dan deep learning. Analisis ini bertujuan untuk menemukan pola tersembunyi, tren, dan wawasan yang tidak mudah dilihat oleh manusia. Misalnya, di sektor kesehatan, data medis pasien dianalisis untuk memberikan rekomendasi perawatan yang paling efektif.
  3. Kolaborasi dengan Manusia
    Keunikan augmented intelligence terletak pada kemampuannya untuk berkolaborasi dengan manusia. Teknologi ini memberikan wawasan dan saran, namun keputusan akhir tetap berada di tangan manusia. Hal ini memastikan bahwa keputusan yang diambil tidak hanya berdasarkan data, tetapi juga mempertimbangkan konteks dan pengalaman manusia.
  4. Peningkatan Berkelanjutan
    Augmented intelligence terus belajar dan beradaptasi. Semakin banyak data yang diproses, semakin cerdas teknologi ini dalam memberikan rekomendasi. Ini memungkinkan sistem untuk meningkatkan akurasi dan relevansi hasil analisis seiring waktu.

Keunggulan Augmented Intelligence Dibandingkan AI Konvensional

Augmented intelligence memiliki keunggulan utama dalam memahami konteks dan "gambaran besar". AI konvensional cenderung memiliki pemahaman mendalam tetapi terbatas pada data yang dianalisis.

Sebagai contoh, dua superkomputer yang diprogram untuk bermain catur mungkin akan tetap melanjutkan permainan meskipun terjadi kebakaran di ruangan. Namun, jika superkomputer tersebut bermain melawan manusia, manusia akan segera memberi instruksi untuk mematikan komputer demi keselamatan.

 

Tantangan dalam Penerapan Augmented Intelligence

Meskipun menawarkan banyak manfaat, penerapan augmented intelligence juga memiliki tantangan. Salah satunya adalah kebutuhan akan data berkualitas tinggi. Tanpa data yang akurat dan relevan, sistem tidak dapat memberikan rekomendasi yang efektif. Selain itu, keamanan data menjadi perhatian utama, terutama dalam industri yang menangani informasi sensitif seperti kesehatan dan keuangan.

Tantangan lainnya adalah perlunya kolaborasi yang efektif antara manusia dan mesin. Manusia harus memiliki pemahaman yang cukup tentang teknologi ini agar dapat memanfaatkannya secara optimal. Oleh karena itu, pelatihan dan edukasi menjadi aspek penting dalam penerapan augmented intelligence.

 

Perbedaan Utama antara Augmented Intelligence dan Artificial Intelligence

  1. Kemandirian vs Kolaborasi
    • AI: AI dirancang untuk beroperasi secara mandiri. Teknologi ini memungkinkan otomatisasi proses tanpa intervensi manusia. Contohnya, chatbot layanan pelanggan yang mampu menjawab pertanyaan pengguna 24 jam tanpa kehadiran manusia.
    • Augmented Intelligence: Sebaliknya, Augmented Intelligence berfungsi sebagai partner cerdas bagi manusia. Teknologi ini memberikan wawasan dan dukungan, tetapi keputusan akhir tetap di tangan manusia. Contohnya, sistem analitik medis yang membantu dokter dalam mendiagnosis penyakit. AI memberikan data dan analisis, tetapi dokter tetap membuat keputusan perawatan.
  2. Pendekatan dalam Penggunaan Data
    • AI: AI memproses data untuk menghasilkan keputusan secara otomatis. Misalnya, algoritma rekomendasi di Netflix atau YouTube yang menyarankan konten berdasarkan preferensi pengguna. Semua proses ini terjadi tanpa campur tangan manusia.
    • Augmented Intelligence: Di sisi lain, Augmented Intelligence memberikan analisis data untuk membantu manusia dalam mengambil keputusan. Contohnya, platform analitik bisnis seperti Power BI yang memberikan visualisasi data untuk dipelajari dan dipahami manusia.
  3. Kecerdasan Sosial dan Emosional
    • AI: AI cenderung fokus pada logika dan analisis data. Contohnya, Siri atau Alexa yang dapat menjawab pertanyaan dan mengontrol perangkat rumah pintar. Namun, AI ini masih terbatas dalam memahami nuansa emosi dan konteks sosial secara mendalam.
    • Augmented Intelligence: Augmented Intelligence mampu mengintegrasikan pemahaman sosial dan emosional. Misalnya, aplikasi coaching berbasis AI yang membantu manajer memimpin tim dengan mempertimbangkan dinamika emosional di tempat kerja.
  4. Tujuan Akhir
    • AI: Tujuan utama AI adalah menggantikan peran manusia dalam tugas-tugas tertentu. Contohnya adalah AI trading algorithms di pasar saham juga mengambil keputusan pembelian dan penjualan dengan kecepatan tinggi.
    • Augmented Intelligence: Sebaliknya, Augmented Intelligence berfungsi untuk mendukung manusia bekerja lebih cerdas. Contohnya, di bidang kesehatan, AI analitik gambar medis membantu mendeteksi penyakit lebih cepat, tetapi dokter tetap membuat keputusan perawatan.

 

Bagaimana Augmented Intelligence Digunakan

  1. Membantu Mobil Self-Driving untuk Bernavigasi dengan Aman
    Mobil self-driving, seperti Tesla, menggunakan augmented intelligence. Walaupun perangkat lunak autopilot dan self-driving penuh sedang dikembangkan, pengemudi manusia tetap harus siap mengambil alih dalam situasi darurat, seperti kendaraan lain masuk ke jalur secara tiba-tiba.
  2. Membantu Pengecer Mengidentifikasi Hambatan di Toko
    Dalam industri ritel, augmented intelligence membantu menganalisis data pelanggan dan data toko. RadiusAI, perusahaan visualisasi data, menggunakan teknologi ini untuk memberikan saran kepada pengecer mengenai penempatan produk dan mengidentifikasi hambatan penjualan. Keputusan akhir tetap berada di tangan manusia.
  3. Memberikan Saran Diagnosis dan Pengobatan
    VisualDx, salah satu contoh di industri kesehatan, menggunakan augmented intelligence untuk menganalisis gambar medis. Teknologi ini membantu dokter, terutama dermatolog, memberikan diagnosis dan rekomendasi pengobatan yang tepat berdasarkan data pasien.
  4. Menganalisis Tes Darah untuk Mendeteksi Kanker
    Perusahaan bioteknologi Freenome memanfaatkan augmented intelligence untuk menganalisis data tes darah guna mendeteksi tanda-tanda awal kanker. Informasi tambahan dari analisis ini membantu dokter merancang perawatan yang lebih efektif.
  5. Mengevaluasi Faktor Risiko Finansial
    Di sektor keuangan, augmented intelligence digunakan oleh Zest AI untuk menilai faktor risiko individu. Melalui model pembelajaran mesin, data dikumpulkan dan ditinjau untuk menghasilkan skor risiko, membantu penjamin emisi (underwriter) dalam proses persetujuan pinjaman.
  6. Mendukung Tim Layanan Pelanggan dengan Wawasan Mendalam
    Asisten virtual seperti Wing Assistant berfungsi sebagai kolaborator perwakilan layanan pelanggan dengan memberikan saran secara real-time. Teknologi ini juga dapat melakukan survei pelanggan dan menghasilkan temuan yang dapat ditindaklanjuti.
  7. Menyelesaikan Kasus SDM dan Pertanyaan Karyawan
    ServiceNow’s Now Assist mengintegrasikan generative AI dan fitur otomatisasi untuk membantu tim SDM. Teknologi ini menghasilkan ringkasan kasus dan langkah-langkah tindakan, mempercepat penyelesaian masalah serta menyediakan informasi tepat waktu saat pencarian online.
  8. Membuat Perkiraan untuk Membimbing Operasi Manufaktur
    DataRobot, dengan teknologi AI generatif dan prediktif, membantu perusahaan manufaktur memprediksi risiko proyek, kualitas produk, dan biaya material. Informasi ini memungkinkan penyesuaian strategi guna menyelesaikan proyek tepat waktu dan sesuai anggaran.

 

Masa Depan Augmented Intelligence

Augmented intelligence diperkirakan akan memainkan peran yang semakin penting di masa depan. Dengan kemampuannya dalam meningkatkan kapabilitas manusia tanpa menggantikannya, teknologi ini akan menjadi bagian integral dari berbagai industri. Kombinasi antara kekuatan analitik AI dan pemahaman kontekstual manusia akan menciptakan sinergi yang kuat, menghasilkan solusi inovatif untuk berbagai tantangan.

Menurut Frances Karamouzis, seorang analis dari perusahaan riset Gartner, "Kecerdasan buatan hanyalah salah satu dari banyak teknologi yang ada. Augmented intelligence adalah manifestasi atau hasil dari cara kita memilih untuk menerapkan teknologi AI tersebut."

Sementara itu, Subbarao Kambhampati, profesor di Arizona State University, menyatakan, "Jika saya ingin masa depan di mana manusia digantikan oleh AI, maka kita sedang menciptakan masa depan itu dengan sistem AI saat ini. Namun, jika saya ingin masa depan di mana manusia tetap memiliki peran produktif, maka augmented intelligence akan menjadi semakin penting."


Kesimpulan
Augmented intelligence adalah teknologi masa depan yang berfokus pada kolaborasi antara manusia dan AI. Dengan memanfaatkan kemampuan machine learning dan deep learning, augmented intelligence membantu manusia dalam pengambilan keputusan yang lebih baik. Penerapannya di berbagai industri, mulai dari ritel hingga pendidikan, menunjukkan potensi besar teknologi ini dalam meningkatkan produktivitas dan efisiensi.

Dengan demikian, augmented intelligence bukan hanya teknologi pendukung, tetapi juga mitra yang akan membentuk masa depan dunia kerja dan kehidupan sehari-hari.

Bagikan artikel ini

Komentar ()

Video Terkait