Apa itu Serverless Computing? Pengertian dan Manfaatnya
- Rita Puspita Sari
- •
- 04 Agt 2024 15.40 WIB
Di era digital yang serba cepat ini, efisiensi teknologi menjadi kunci dalam menjaga kelangsungan dan pertumbuhan bisnis. Salah satu teknologi yang semakin populer adalah serverless computing, yang menawarkan berbagai keuntungan seperti efisiensi biaya dan fleksibilitas dalam pengelolaan aplikasi. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang apa itu serverless computing, bagaimana cara kerjanya, komponen-komponen utamanya, manfaat dan kekurangannya, serta contoh penerapannya dalam dunia nyata.
Apa Itu Serverless Computing?
Serverless computing adalah model pengembangan perangkat lunak yang membebaskan pengembang dari tanggung jawab mengelola server fisik atau virtual secara langsung. Dalam model ini, pengembang dapat sepenuhnya berkonsentrasi pada penulisan kode dan fungsionalitas aplikasi tanpa harus memikirkan infrastruktur yang mendasarinya. Ini berarti tidak ada kebutuhan untuk merencanakan, menyusun, dan mengelola server, karena semua ini ditangani oleh platform serverless yang digunakan.
Platform serverless menyediakan envirotment eksekusi yang mendukung penanganan permintaan secara dinamis. Artinya, pengembang tidak perlu mengatur sumber daya secara manual karena sistem secara otomatis menangani penyebaran dan penurunan kapasitas sesuai dengan permintaan yang berubah-ubah. Hal ini tidak hanya meningkatkan produktivitas pengembangan tetapi juga mengurangi tanggung jawab manajemen infrastruktur.
Dengan mengurangi kebutuhan untuk mengelola infrastruktur, pengembang dapat fokus pada kode dan fungsionalitas aplikasi daripada pada masalah infrastruktur. Serverless juga mendukung pendekatan yang lebih modular untuk pengembangan perangkat lunak, yang berarti aplikasi dapat dibangun sebagai kumpulan fungsi yang independen. Masing-masing fungsi ini bisa dikerjakan, diperbarui dan dikelola secara terpisah.
Cara Kerja Serverless Computing
Dalam dunia teknologi yang semakin maju, serverless computing muncul sebagai solusi inovatif untuk mengelola aplikasi secara efisien dan fleksibel. Konsep ini, juga dikenal sebagai Function as a Service (FaaS), mengubah cara kita memikirkan infrastruktur dan pengelolaan aplikasi. Berikut adalah bagaimana serverless computing bekerja :
- Pengaktifan Fungsi: Pada model serverless, aplikasi dikembangkan dalam bentuk fungsi-fungsi kecil dan terpisah. Ketika salah satu fungsi dipanggil, platform serverless dengan cepat menyediakan container untuk menjalankan kode tersebut.
- Eksekusi dan Pengelolaan Container: Setelah fungsi diaktifkan, platform akan menjalankan kode dalam container yang disediakan. Container ini bersifat sementara, artinya hanya ada selama fungsi aktif dan akan dihapus setelah fungsi selesai dijalankan.
- Otomatisasi dan Skalabilitas: Salah satu keunggulan utama serverless computing adalah kemampuannya untuk mengelola sumber daya secara dinamis. Platform serverless secara otomatis menyesuaikan alokasi sumber daya berdasarkan beban kerja aplikasi, memungkinkan aplikasi untuk menangani lonjakan permintaan tanpa memerlukan intervensi manual.
- Pembersihan Sumber Daya: Setelah fungsi selesai dieksekusi, container yang digunakan akan dimatikan. Ini mengurangi risiko sumber daya yang tidak terpakai dan mengoptimalkan penggunaan kapasitas server.
Komponen Serverless Computing
Dalam ekosistem serverless computing, terdapat beberapa komponen kunci yang berperan penting dalam mendukung operasional dan pengembangan aplikasi. Komponen-komponen ini berkolaborasi untuk menyederhanakan proses pengembangan dan mempercepat waktu peluncuran ke pasar. Berikut adalah penjelasan lengkapnya:
- Cloud Computing
Cloud computing merupakan fondasi utama bagi serverless computing. Dengan menyediakan infrastruktur yang dinamis dan elastis, cloud computing memungkinkan aplikasi serverless untuk menyesuaikan sumber daya secara otomatis berdasarkan permintaan aktual. Ini berarti bahwa aplikasi dapat menangani lonjakan trafik atau penurunan beban tanpa perlu intervensi manual dari pengembang. Keuntungan dari cloud computing juga termasuk penghematan biaya, karena perusahaan hanya membayar untuk sumber daya yang mereka gunakan. Ini memungkinkan anggaran yang lebih besar untuk dialokasikan ke inovasi dan pengembangan produk, daripada pemeliharaan infrastruktur.
- API Gateway
API Gateway berfungsi sebagai pintu masuk utama bagi aplikasi serverless, mengelola dan mengotorisasi panggilan API yang masuk. Dengan API Gateway, aplikasi dapat melakukan otentikasi pengguna, membatasi jumlah permintaan (rate limiting), dan mengelola trafik yang masuk dengan lebih efisien. Ini tidak hanya meningkatkan keamanan aplikasi dengan memastikan bahwa hanya permintaan yang sah yang dapat mengakses fungsi serverless, tetapi juga mempermudah skalabilitas aplikasi. API Gateway memungkinkan perusahaan untuk mengelola trafik secara lebih efektif, menjaga performa aplikasi tetap stabil bahkan selama lonjakan trafik.
- FaaS (Function as a Service)
Function as a Service (FaaS) adalah komponen inti dari serverless computing yang memungkinkan pengembang untuk menulis dan menjalankan kode dalam bentuk fungsi yang terpisah dan independen. Fungsi ini hanya dijalankan ketika dipicu oleh suatu permintaan, yang membuatnya sangat efisien dalam penggunaan sumber daya. Dengan FaaS, pengembang tidak perlu mengelola infrastruktur server atau khawatir tentang skalabilitas, karena fungsi akan secara otomatis menangani beban sesuai dengan kebutuhan. Ini memungkinkan pengembang untuk fokus pada pembuatan kode yang menghasilkan nilai bisnis langsung, tanpa harus menangani kompleksitas pengelolaan infrastruktur.
- CI/CD Tools
Alat CI/CD (Continuous Integration/Continuous Deployment) memainkan peran penting dalam ekosistem serverless computing. Mereka otomatisasi proses build, test dan deployment aplikasi, memastikan bahwa setiap perubahan kode dapat diintegrasikan dan diterapkan dengan cepat dan aman ke lingkungan produksi. Penggunaan CI/CD dalam konteks serverless meningkatkan agilitas tim pengembangan dengan mempercepat waktu ke pasar dan mengurangi risiko kesalahan. Dengan integrasi dan deployment yang otomatis, tim pengembangan dapat lebih fokus pada pengembangan fitur baru dan inovasi, sementara alat CI/CD menangani proses yang berulang dan berisiko tinggi.
- Observatory Tools
Observatory tools, atau alat pengamatan, sangat penting untuk memantau, mendiagnosis, dan mengoptimalkan aplikasi serverless. Alat ini memberikan wawasan mendalam tentang kinerja aplikasi, penggunaan sumber daya, dan potensi masalah yang mungkin timbul. Dengan kemampuan untuk memantau aplikasi secara real-time, tim pengembangan dapat proaktif dalam mengidentifikasi dan mengatasi isu sebelum berdampak pada pengguna akhir. Ini membantu memastikan bahwa aplikasi tetap berjalan dengan lancar dan efisien, serta meningkatkan pengalaman pengguna secara keseluruhan.
Dengan memahami dan memanfaatkan setiap komponen secara efektif, perusahaan dapat mengoptimalkan kinerja aplikasi, meningkatkan keamanan, dan mempercepat waktu peluncuran ke pasar. Serverless computing bukan hanya tentang menghilangkan kebutuhan untuk mengelola server, tetapi juga tentang memanfaatkan teknologi yang ada untuk mencapai efisiensi dan inovasi yang lebih besar.
Kelebihan Serverless Computing
Serverless computing telah mengubah cara perusahaan mengelola aplikasi berbasis cloud. Setiap aspeknya dirancang untuk memaksimalkan agilitas dan inovasi. Berikut adalah beberapa kelebihannya:
1. Efisiensi Biaya
Salah satu daya tarik utama dari serverless computing adalah efisiensi biaya. Dengan model pembayaran berbasis penggunaan, perusahaan hanya membayar untuk sumber daya yang benar-benar digunakan, bukan untuk kapasitas yang dipesan sebelumnya. Ini secara drastis mengurangi biaya infrastruktur cloud karena perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya tetap untuk server yang mungkin tidak selalu digunakan secara optimal. Selain itu, berkurangnya kebutuhan akan pengelolaan dan perawatan hardware memungkinkan perusahaan untuk mengalokasikan anggaran lebih banyak ke inisiatif pengembangan dan inovasi.
2. Skalabilitas Otomatis
Serverless computing mendukung skalabilitas otomatis. Platform serverless dapat menyesuaikan jumlah instansi fungsi yang berjalan secara dinamis berdasarkan permintaan. Ini berarti aplikasi dapat menangani lonjakan beban kerja tanpa perlu intervensi manual untuk menambah atau mengurangi kapasitas server. Dengan kemampuan ini, risiko kegagalan server karena beban yang tidak terduga dapat dihindari, serta kinerja aplikasi dapat dioptimalkan sesuai dengan kebutuhan saat itu juga.
3. Pengelolaan yang Mudah
Salah satu kelebihan lainnya adalah kemudahan dalam pengelolaan aplikasi. Dengan serverless computing, pengembang tidak perlu lagi mengkhawatirkan masalah terkait sistem operasi, patch keamanan, atau konfigurasi server. Semua aspek pengelolaan ini ditangani oleh penyedia layanan, yang mengurangi hambatan bagi pengembang baru. Ini memungkinkan mereka untuk fokus pada pengembangan fitur dan fungsi aplikasi tanpa terjebak dalam kompleksitas manajemen server tradisional.
4. Scaling Otomatis
Scaling otomatis adalah kemampuan infrastruktur untuk menangani penambahan atau pengurangan beban kerja secara otomatis. Dengan serverless computing, tidak perlu lagi pengaturan manual pada server di pusat data. Hal ini berkontribusi pada efisiensi waktu dan performa sistem, terutama saat terjadi lonjakan traffic web yang tinggi. Sistem tetap dapat berjalan dengan lancar meskipun banyak pengguna mengaksesnya secara bersamaan, menjaga pengalaman pengguna tetap optimal.
5. Ketersediaan Data dan Sistem Lebih Stabil
Serverless computing, yang terintegrasi dengan cloud computing, menawarkan ketersediaan data yang terus-menerus. Data dapat diakses kapan saja karena selalu tersedia di cloud. Selain itu, stabilitas sistem operasional jaringan lebih terjamin dibandingkan dengan infrastruktur jaringan konvensional. Jika terjadi kegagalan pada satu bagian sistem, hal ini tidak akan mempengaruhi keseluruhan operasional jaringan, memastikan bahwa situs dan aplikasi tetap berjalan dengan baik.
Tantangan Serverless Computing
Meskipun menawarkan berbagai keuntungan, ada beberapa tantangan dan kekurangan yang mungkin dihadapi oleh perusahaan saat mengadopsi pendekatan ini:
1. Ketergantungan Vendor
Salah satu kekurangan utama serverless computing adalah ketergantungan yang tinggi pada penyedia layanan cloud. Semua operasional backend, termasuk pemeliharaan dan pembaruan infrastruktur, dikelola oleh vendor. Ketergantungan ini dapat menjadi masalah serius jika terjadi downtime atau perubahan layanan yang tidak menguntungkan. Perusahaan tidak memiliki kontrol penuh atas infrastruktur yang digunakan, sehingga perubahan dari penyedia layanan dapat memengaruhi kinerja aplikasi dan operasional bisnis.
2. Pengujian dan Debugging yang Sulit
Pengujian dan debugging aplikasi dalam environment serverless bisa menjadi lebih rumit dibandingkan dengan aplikasi tradisional. Dengan arsitektur yang didistribusikan dan desentralisasi, sulit untuk meniru lingkungan produksi secara lokal. Selain itu, log dan proses debugging tersebar di berbagai fungsi dan layanan, membuat pengumpulan dan analisis data menjadi lebih sulit dan memerlukan alat khusus. Proses ini bisa memakan waktu dan memerlukan keterampilan tambahan untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah dengan efisien.
3. Pengelolaan State yang Menantang
Fungsi-fungsi dalam serverless computing umumnya bersifat stateless, yang berarti mereka tidak menyimpan informasi dari satu eksekusi ke eksekusi berikutnya. Hal ini dapat membuat pengelolaan state aplikasi menjadi rumit, terutama untuk aplikasi yang memerlukan sesi atau state persisten. Untuk mengatasi tantangan ini, pengembang sering harus menggunakan layanan tambahan seperti database eksternal atau penyimpanan state khusus. Penggunaan layanan tambahan ini dapat meningkatkan kompleksitas.
4. Kode Pemrograman Terbatas
Meskipun banyak penyedia serverless mulai mendukung berbagai bahasa pemrograman, tidak semua provider menyediakan dukungan untuk bahasa pemrograman terbaru. Beberapa penyedia mungkin hanya mendukung bahasa yang sudah umum seperti JavaScript, Python, dan Java. Keterbatasan ini dapat menghambat pengembangan aplikasi yang memerlukan bahasa pemrograman terbaru atau spesifik. Namun, beberapa layanan kini mulai memperluas dukungan mereka untuk mencakup bahasa pemrograman yang lebih baru.
5. Pembatasan Sumber Daya
Meskipun serverless computing mengelola sebagian besar infrastruktur, ada batasan dalam penggunaan sumber daya yang harus diperhatikan. Penyedia layanan sering membatasi kapasitas memori yang dapat dialokasikan untuk setiap fungsi atau layanan. Jika penggunaan memori melebihi batas yang ditetapkan, kegagalan sistem dapat terjadi. Oleh karena itu, penting untuk memantau dan mengoptimalkan penggunaan memori untuk memastikan performa yang stabil dan mencegah masalah terkait kapasitas.
Contoh Penerapan Serverless Computing
Serverless computing telah digunakan dalam berbagai aplikasi dan layanan, menawarkan efisiensi, skalabilitas, dan fleksibilitas. Berikut adalah beberapa contoh penerapannya dalam bisnis:
1. IoT Applications
Aplikasi IoT sering melibatkan pengumpulan data dari berbagai sensor dan perangkat, yang kemudian harus diproses secara real-time. Serverless computing memungkinkan pengelolaan dan pemrosesan data ini dengan efisien. Misalnya, dalam sistem otomatisasi rumah, serverless dapat mengumpulkan data dari sensor suhu dan kelembapan, serta melakukan aksi berdasarkan data tersebut tanpa memerlukan pengelolaan server manual. Hal ini tidak hanya meningkatkan efisiensi tetapi juga memudahkan skala aplikasi sesuai kebutuhan.
2. Web Application
Untuk aplikasi web seperti blog atau platform e-commerce yang mengalami lonjakan trafik secara tiba-tiba, serverless computing menawarkan solusi skalabilitas yang mudah. Dengan serverless, perusahaan dapat menangani beban kerja yang berubah-ubah tanpa harus menyesuaikan kapasitas server secara manual. Ini memungkinkan penyedia layanan untuk menjaga konsistensi pengalaman pengguna, tanpa harus khawatir tentang manajemen infrastruktur.
3. Aplikasi Interaktif
Serverless computing sangat efektif untuk aplikasi yang memerlukan respons cepat terhadap perubahan input pengguna, seperti chatbots dan alat interaktif lainnya. Dengan serverless, fungsi-fungsi hanya dijalankan saat diperlukan, seperti menjawab pertanyaan pengguna atau memberikan rekomendasi. Ini membantu mengoptimalkan penggunaan sumber daya dan mengurangi biaya operasional ketika aplikasi tidak aktif.
4. Pemrosesan Gambar atau Video
Serverless computing juga mempermudah pemrosesan gambar dan video yang memerlukan kapasitas komputasi tambahan. Contohnya termasuk mengubah format gambar, meresize, atau menerapkan filter pada video. Dengan serverless, proses-proses ini dapat dilakukan secara efisien, dengan biaya yang lebih rendah dan kecepatan eksekusi yang tinggi, berkat kemampuan serverless untuk menangani beban kerja yang bervariasi secara otomatis.
5. Penyusunan Jadwal Tugas
Serverless computing memungkinkan penyusunan dan eksekusi tugas-tugas yang dijadwalkan secara otomatis, seperti pemrosesan laporan harian, pengiriman email otomatis, atau pembersihan data. Dengan model pembayaran berbasis penggunaan, perusahaan dapat menghemat biaya dan hanya membayar untuk sumber daya yang benar-benar digunakan, menjadikannya pilihan yang hemat biaya dan efisien.
6. Pengolahan Data Real-time
Kemampuan serverless computing untuk mengelola peristiwa secara otomatis menjadikannya ideal untuk pengolahan data real-time. Serverless dapat menangani analisis data streaming, pengolahan log secara langsung, atau pengiriman notifikasi instan kepada pengguna dengan menangani beban kerja yang bervariasi secara dinamis. Ini sangat berguna untuk aplikasi yang memerlukan reaksi cepat terhadap perubahan data.
7. Penggunaan Chatbot
Dalam implementasi backend chatbot, serverless computing menawarkan keunggulan dalam hal skalabilitas dan kecepatan respon. Serverless memungkinkan chatbot untuk merespons permintaan pengguna secara instan, bahkan selama periode traffic yang tinggi. Ini memastikan bahwa chatbot tetap responsif dan efisien, memberikan pengalaman pengguna yang memuaskan tanpa memerlukan pengelolaan server yang rumit.
Serverless computing menawarkan pendekatan baru yang lebih efisien dalam pengembangan dan pengelolaan aplikasi. Dengan berbagai manfaat seperti efisiensi biaya, fleksibilitas, dan skalabilitas, teknologi ini telah menjadi pilihan populer bagi banyak perusahaan. Namun, penting juga untuk mempertimbangkan kekurangannya dan memilih penerapan yang sesuai dengan kebutuhan bisnis.