China Lolos dari Insiden Blue Screen Windows Global


Blue Screen of Death Windows
Blue Screen of Death Windows

Pada Jumat, 19 Juli 2024, sebagian besar negara di dunia tiba-tiba mengalami Blue Screen of Death (BSOD) atau layar biru. Namun, ada satu negara yang tidak terpengaruh oleh insiden tersebut, yaitu China. Alasan di balik keberhasilan China menghindari gangguan besar ini cukup sederhana: ketergantungan yang minim pada Microsoft dan perangkat lunak dari perusahaan Amerika seperti CrowdStrike.

Di China, sangat sedikit organisasi atau lembaga yang membeli perangkat lunak dari perusahaan Amerika. Alih-alih bergantung pada Microsoft, perusahaan domestik seperti Alibaba, Tencent dan Huawei menjadi penyedia layanan cloud yang cukup tersohor. Akibatnya, ketika terjadi pemadaman massal BSOD, sebagian besar laporan gangguan di China berasal dari perusahaan atau organisasi asing yang beroperasi di sana.

Sebagai contoh, beberapa pengguna di situs media sosial China mengeluh bahwa mereka tidak bisa check-in ke jaringan hotel internasional seperti Sheraton, Marriott dan Hyatt di kota-kota besar di Negeri Tiongkok. Namun, organisasi pemerintah, dunia usaha dan operator infrastruktur di China sendiri semakin banyak yang mengganti sistem IT asing dengan sistem IT dalam negeri dalam beberapa tahun terakhir. Beberapa analis menyebut jaringan paralel ini sebagai "splinternet."

"Ini merupakan bukti penanganan strategis China terhadap operasi teknologi asing," kata Josh Kennedy-White, pakar keamanan siber yang berbasis di Singapura, dikutip dari CNBC Indonesia, Selasa (23/7/2024). 

Menurut Kennedy-White, Microsoft beroperasi di China melalui mitra lokalnya, 21Vianet, yang mengelola layanannya secara independen dari infrastruktur global Microsoft. Pengaturan ini melindungi layanan penting di China, seperti perbankan dan penerbangan, dari gangguan global. Beijing memandang menghindari ketergantungan pada sistem asing sebagai cara untuk menopang keamanan nasional negara tersebut. 

Hal ini mirip dengan cara beberapa negara Barat yang melarang teknologi perusahaan teknologi asal China, Huawei, pada tahun 2019, atau langkah Inggris yang melarang penggunaan TikTok milik Tiongkok di perangkat pemerintah pada 2023. Sejak itu, AS telah meluncurkan upaya bersama untuk melarang penjualan teknologi chip semikonduktor canggih ke China serta upaya untuk menghentikan perusahaan-perusahaan Amerika berinvestasi pada teknologi Tiongkok. Pemerintah AS mengatakan bahwa semua pembatasan ini dilakukan atas dasar keamanan nasional.

Dampak Blue Screen of Death (BSOD) di Seluruh Dunia

Kesalahan sistem keamanan CrowdStrike yang terinstal dalam sistem operasi Windows menyebabkan jutaan komputer mengalami blue screen secara serentak di dunia pada Jumat, 19 Juli 2024. Dalam sebuah posting blog resmi, Microsoft menyatakan bahwa sekitar 8,5 juta perangkat PC Windows mengalami blue screen, yang mewakili kurang dari 1 persen dari seluruh PC Windows di dunia. 

"Meskipun hanya sebagian kecil, dampaknya besar karena banyak perusahaan penting menggunakan CrowdStrike," kata Microsoft dalam blog resminya. Insiden ini menunjukkan pentingnya prioritas pada operasi yang aman dan pemulihan bencana.

Microsoft menambahkan bahwa selama dua hari terakhir, mereka belajar, memulihkan diri dan bergerak maju secara efektif melalui kolaborasi. Mereka menghargai kerja sama dari semua sektor dan akan terus memperbarui pembelajaran serta langkah selanjutnya.

Gangguan IT global ini menyebabkan jutaan pengguna Windows mengalami error, dengan tampilan blue screen yang meminta restart, yang dikenal sebagai Blue Screen of Death (BSOD). Insiden ini terjadi setelah update keamanan Microsoft CrowdStrike ke versi terbaru. CrowdStrike Falcon, yang memonitor dan memblokir aktivitas mencurigakan, mengalami kesalahan pemrograman dalam update ini, menyebabkan OS Windows tidak berfungsi dan hanya menampilkan BSOD. Produk ini digunakan di Windows dengan arsitektur cloud-native dan kemampuan deteksi berbasis AI, memberikan perlindungan, visibilitas dan respons real-time terhadap ancaman siber, dengan tujuan meningkatkan keamanan dan mengurangi resiko serangan siber.

Berdampak pada Berbagai Sektor

Gangguan ini mempengaruhi operasional berbagai perusahaan di dunia, termasuk di Amerika Serikat, Australia, dan Indonesia. Menurut Federal Aviation Administration (FAA), setidaknya tiga maskapai besar di Amerika Serikat, yaitu American Airlines, United, dan Delta, menghentikan semua penerbangan. Sejumlah bandara seperti Bandara Sydney dan Schiphol Amsterdam juga melaporkan gangguan pada Windows yang menyebabkan tidak berfungsinya sistem booking, check-in dan fungsi-fungsi operasional lainnya.

Tidak hanya sektor penerbangan, gangguan BSOD ini juga mempengaruhi aktivitas operasional bank, perusahaan media, dan penyedia layanan kereta api. Dalam sebuah pernyataan, Microsoft mengatakan bahwa pihaknya sedang mengambil "tindakan mitigasi" setelah ada masalah layanan. "Layanan kami masih terus mengalami perbaikan sementara kami terus mengambil tindakan mitigasi," kata perusahaan tersebut dalam cuitannya di media sosial X.

"Kami tetap berkomitmen untuk menangani kejadian ini dengan prioritas dan urgensi tertinggi sementara kami terus mengatasi dampak yang tersisa pada aplikasi Microsoft 365 yang dalam kondisi menurun," tambah perusahaan tersebut. Pihak CrowdStrike sendiri sudah menyadari adanya masalah ini dan mengatakan, "Para engineer kami sedang bekerja aktif untuk menyelesaikan masalah ini dan tidak perlu membuka tiket dukungan." Selanjutnya, CrowdStrike menyatakan bahwa pihaknya akan memberikan update kepada pengguna setelah masalah ini terselesaikan.

Penjelasan Mengenai Blue Screen of Death (BSOD)

Blue Screen of Death (BSOD), yang juga dikenal sebagai black screen errors atau STOP code errors, terjadi ketika masalah kritis memaksa sistem Windows untuk melakukan shutdown atau restart. Ketika error ini terjadi, komputer akan melakukan restart secara tiba-tiba dan data yang belum disimpan kemungkinan besar akan hilang.

Saat terjadi gangguan blue screen, biasanya akan muncul pesan error pada layar. Dalam kasus BSOD yang terjadi saat ini, pesan yang muncul di layar adalah "Your PC ran into a problem and needs to restart. We are just collecting some error info, then we will restart for you." BSOD terjadi ketika sistem mengalami crash akibat masalah serius yang mencegahnya berfungsi dengan aman. Masalah itu bisa berpangkal pada software maupun hardware. 

Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan ketika mengalami gangguan layar biru, seperti memperbarui sistem operasi Windows dan semua device driver, melakukan scan terhadap malware, memeriksa apakah komponen hardware bekerja dengan baik, dan memulihkan (restore) Windows ke titik pemulihan sebelumnya.

Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan masalah BSOD dapat diminimalisir dan pengguna dapat kembali menggunakan perangkat mereka dengan normal.


Bagikan artikel ini

Video Terkait