Pemanfaatan AI dan Big Data Jadi Keharusan bagi Pemerintah


Big Data

Ilustrasi Big Data

Pemanfaatan teknologi artificial intelligence (AI) dan big data kini telah menjadi sebuah kebutuhan yang tak terelakkan, terutama bagi pemerintah dan perusahaan dalam rangka tetap relevan di era digital. Hal ini diungkapkan oleh Aqsath Rasyid Naradhipa, seorang pakar big data dan Senior Member Startup Bandung. Menurutnya, teknologi ini tidak hanya penting untuk meningkatkan efisiensi, tetapi juga untuk memaksimalkan pelayanan publik.

"Tapi pemanfaatan teknologi yang tepat tentu harus diimbangi dengan pengembangan kapasitas dari penggunanya sehingga manfaatnya dapat dirasakan lebih maksimal," ungkap Aqsath dalam keterangan pers yang disampaikan pada Senin, 3 September 2024.

Dalam konteks pelayanan publik, salah satu contoh konkret penerapan teknologi AI dan big data dapat dilihat pada layanan SAPA 129 yang dioperasikan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA). SAPA 129 merupakan layanan pengaduan publik yang mengalami peningkatan interaksi yang signifikan dari hari ke hari. Peningkatan ini menciptakan tantangan tersendiri bagi kementerian dalam memilah dan memilih data representatif yang masuk.

I Made Aria Sanjaya, seorang pakar IT, menambahkan bahwa teknologi AI dan big data tidak hanya berguna untuk memantau percakapan di media sosial. Teknologi ini juga mampu menganalisis data yang tidak secara langsung dilaporkan oleh masyarakat, sehingga dapat memberikan gambaran yang lebih luas tentang permasalahan yang terjadi.

"Teknologi ini bisa memantau dan menganalisis permasalahan yang tidak langsung dilaporkan, dan ini merupakan kelebihannya," jelas Made.

Pengelolaan data yang kompleks seperti yang dimiliki oleh KPPPA memang tidak lagi bisa menggunakan pendekatan konvensional. Saat ini, SAPA 129 mencatatkan berbagai topik aduan terbanyak dari masyarakat, antara lain kekerasan, pelecehan, perundungan, tindak pidana perdagangan orang, persetubuhan, pedofilia, dan pornografi. Selain melalui SAPA 129, KPPPA juga memanfaatkan berbagai platform media sosial dan media daring untuk berinteraksi dengan publik.

Dalam konteks ini, salah satu perangkat yang dapat memetakan percakapan intens tersebut adalah dengan menggunakan pendekatan AI, seperti yang ditawarkan oleh layanan BigSocial dari PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. Layanan analisis big data yang didukung kapabilitas AI seperti BigSocial, tidak hanya membantu dalam memantau percakapan di media sosial dan media online, tetapi juga memberikan analisis yang lebih mendalam mengenai isu-isu yang tengah trending.

Dengan BigSocial, aduan yang masuk dapat divalidasi dan dianalisis dengan lebih cepat dan akurat, sehingga kementerian seperti KPPPA dapat lebih mudah memahami dan menangani aduan masyarakat. Preferensi netizen bisa dikenali dengan cepat dan tepat, sehingga kementerian dapat merespons kebutuhan publik dengan lebih efektif.

Secara teknis, BigSocial membantu kliennya, termasuk kementerian, dalam mengelola, menganalisis, dan memvisualisasikan data, yang pada gilirannya dapat meningkatkan efisiensi proses operasional. Proses ini memungkinkan kementerian merespons kebutuhan publik dengan lebih cepat dan efektif, serta menghasilkan wawasan penting dalam pengambilan keputusan. Hal ini tentunya membuat kementerian dapat menjalankan tugas dan fungsinya dengan lebih baik.

EVP Digital Business & Technology (DBT) Telkom, Komang Budi Aryasa, mengatakan bahwa pihaknya akan terus mendigitalisasi layanan, baik untuk sektor privat maupun pemerintahan, agar manfaat dari Telkom semakin dirasakan oleh semua pihak.

"Dengan BigSocial, klien tidak perlu lagi mengandalkan cara manual untuk mendapatkan informasi. Perusahaan akan lebih mudah mendeteksi semua informasi yang beredar, baik yang viral maupun yang tidak. Oleh karena itu, layanan ini akan sangat membantu perusahaan dalam memantau media sosial dan media online," jelas Komang.

Penggunaan teknologi AI dan big data ini sejalan dengan transformasi digital yang sedang berlangsung di Indonesia. Pemerintah dan perusahaan diharapkan dapat lebih adaptif terhadap perubahan ini, sehingga pelayanan publik dapat terus ditingkatkan dan relevansi di era digital tetap terjaga. Teknologi ini, dengan segala kelebihannya, bukan hanya memudahkan dalam pengelolaan data, tetapi juga menjadi kunci dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelayanan kepada masyarakat.


Bagikan artikel ini

Video Terkait