Server Alibaba Cloud Singapura Terbakar: Data Pelanggan Terancam


Alibaba Cloud

Ilustrasi Alibaba Cloud

Ruang server milik Alibaba Cloud (Aliyun), perusahaan cloud computing terkemuka yang dimiliki oleh Alibaba Group, mengalami insiden kebakaran yang mengakibatkan gangguan layanan di Zona Ketersediaan Singapura C. Kebakaran yang terjadi di fasilitas data center Singapura ini mempengaruhi akses jaringan pelanggan, terutama mereka yang menggunakan produk jaringan cloud dan layanan keamanan dari Alibaba Cloud.

Menurut informasi yang didapatkan dari pengumuman resmi Alibaba melalui email kepada pelanggan, kebakaran ini terjadi pada pukul 10.20 waktu Beijing, Selasa, 10 September 2024. Alibaba menyatakan bahwa tim pemadam kebakaran telah tiba di lokasi kejadian dan mulai melakukan upaya pemadaman. Selama proses pemadaman, beberapa produk jaringan cloud dan keamanan cloud berhasil dialihkan pada pukul 10.55, namun masih terdapat sejumlah produk dan layanan cloud yang proses pemulihannya belum selesai.

Melalui email tersebut, Alibaba juga mendesak para pelanggannya untuk segera memigrasikan data dan pekerjaan yang terkait dengan produk Alibaba Cloud ke server lain secepat mungkin guna menghindari potensi kerugian lebih lanjut. 

"Mohon segera migrasikan pekerjaan produk secepatnya," demikian imbauan dari Alibaba.

Dampak Kebakaran Terhadap Klien Indonesia

Insiden kebakaran ini menimbulkan kekhawatiran besar di kalangan pelanggan, termasuk di Indonesia. Dilansir dari Bisnis Tekno, yang mencoba mengkonfirmasi dampak kebakaran tersebut terhadap klien Alibaba Cloud di Indonesia, namun hingga berita ini diterbitkan, pihak Alibaba Cloud Indonesia belum memberikan tanggapan resmi terkait pertanyaan tersebut.

Data center Alibaba Cloud yang terletak di Singapura sebelumnya pernah menjadi sorotan pada masa Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di Indonesia. Saat itu, terungkap bahwa server Komisi Pemilihan Umum (KPU) diduga terhubung dengan data center Alibaba Cloud di Singapura. Koneksi ini memicu pertanyaan mengenai tata kelola data oleh KPU, terutama karena Indonesia telah memiliki Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP) dan Peraturan Pemerintah (PP) No.71/2019 yang mengatur tentang kewajiban penyimpanan data di dalam negeri.

Saat itu, ditemukan bahwa website Sirekap, yang digunakan oleh petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) untuk menginput data hasil pemilu, memiliki IP Address yang terhubung dengan server Alibaba Cloud di Singapura. Alamat IP tersebut mengarah pada fasilitas yang berada di bawah pengelolaan Zhejiang Taobao Network Co., Ltd., yang merupakan anak perusahaan Alibaba Group.

Kapasitas Data Center Alibaba Cloud di Indonesia

Selain memiliki fasilitas data center di Singapura, Alibaba Cloud juga telah membangun data center di Indonesia sejak Maret 2018. Data center ini merupakan platform public cloud global pertama di Indonesia, yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan bisnis lokal, terutama untuk Usaha Kecil Menengah (UKM) dan startup. Dengan adanya data center ini, Alibaba Cloud menawarkan berbagai produk dan layanan cloud yang andal, efisien, dan hemat biaya.

Data center Alibaba Cloud di Indonesia tidak hanya membantu dalam meningkatkan kecepatan akses data (low latency) bagi pengguna lokal, tetapi juga mempermudah pelaku bisnis dalam memenuhi kewajiban hukum terkait penyimpanan dan pengolahan data di dalam negeri, sesuai dengan regulasi yang berlaku di Indonesia. Data center ini menawarkan layanan yang komprehensif, mulai dari elastic computing, layanan database, jaringan, keamanan, hingga middleware untuk analisis dan big data.

Tantangan Keamanan dan Kehandalan Cloud

Insiden kebakaran di data center Alibaba Cloud Singapura ini menyoroti tantangan besar yang dihadapi oleh perusahaan penyedia layanan cloud dalam menjaga keamanan dan keandalan infrastruktur mereka. Kejadian ini juga menggarisbawahi pentingnya bagi perusahaan untuk selalu memiliki rencana mitigasi risiko yang memadai, termasuk opsi pemulihan bencana dan migrasi data ke lokasi alternatif.

Bagi pelanggan, insiden ini menjadi pengingat akan pentingnya memonitor secara aktif kondisi layanan cloud yang mereka gunakan dan memastikan bahwa data penting selalu memiliki backup di lokasi yang aman. Di era digital saat ini, di mana data menjadi aset berharga, ketergantungan pada layanan cloud yang handal dan aman menjadi kebutuhan yang tak terelakkan.

Dengan kejadian ini, banyak pihak, terutama pelanggan Alibaba Cloud di Indonesia, akan menunggu langkah lanjutan dari perusahaan dalam memastikan keamanan dan stabilitas layanan mereka ke depan. Hingga saat ini, berbagai upaya pemulihan masih dilakukan, dan Alibaba Cloud diharapkan untuk segera memberikan pernyataan resmi terkait perkembangan situasi ini.


Bagikan artikel ini

Video Terkait