Apa itu Biometrik? Pengertian & Perannya dalam Keamanan Siber


Ilustrasi Biometrik

Ilustrasi Biometrik

Di era digital yang semakin maju ini teknologi biometrik muncul sebagai solusi utama dalam memperkuat keamanan siber. Namun, apa sebenarnya biometrik itu? Artikel ini akan menjelaskan secara mendalam tentang definisi, jenis, dan aplikasi teknologi biometrik.

 

Pengertian Biometrik

Biometrik adalah teknologi yang memanfaatkan data biologis unik untuk autentikasi. Berasal dari kata ‘bio’ yang berarti hidup dan ‘metrik’ yang berarti ukuran, biometrik mengidentifikasi individu melalui ciri fisik seperti sidik jari, iris mata, wajah, dan suara, atau perilaku seperti pola ketukan keyboard dan gerakan tubuh. Meskipun teknologi ini tampak modern, konsep biometrik telah ada sejak ribuan tahun lalu.

 

Sejarah Singkat Biometrik

Sejarah biometrik dimulai pada abad ke-2 sebelum Masehi, saat Kaisar Ts’In She dari China menggunakan sidik jari untuk mengesahkan dokumen. Pada abad ke-19, William James Herschel, seorang administrator Inggris di India, memperkenalkan penggunaan sidik jari dalam dokumen bisnis pada tahun 1858. Langkah Herschel menandai salah satu penerapan biometrik dalam skala besar dan memberikan landasan bagi teknologi ini untuk berkembang.

Teknologi biometrik terus berevolusi. Dengan kemajuan dalam teknik enkripsi dan analisis data, biometrik semakin menjadi solusi keamanan yang andal untuk berbagai aplikasi, dari perangkat pribadi hingga sistem keamanan publik. Di masa depan, biometrik diharapkan akan terus menjadi bagian penting dari ekosistem keamanan digital yang lebih luas, menawarkan perlindungan yang semakin canggih terhadap ancaman yang terus berkembang.

 

Peran Biometrik dalam Keamanan Siber

Di era digital yang semakin maju ini, teknologi biometrik menjadi salah satu solusi utama dalam meningkatkan keamanan siber. Seiring dengan kemajuan teknologi, metode yang digunakan oleh penjahat dunia maya untuk membobol sistem keamanan juga semakin canggih. Pablo Nebreda dalam artikelnya “The Role of Biometrics in Cybersecurity: Threats and Solutions” (2023) yang menyatakan seiring dengan kemajuan teknologi, metode yang digunakan oleh penjahat dunia maya untuk membobol sistem keamanan juga semakin berkembang. Pablo menekankan pentingnya bagi bisnis untuk menerapkan langkah-langkah keamanan siber yang kuat guna melindungi data sensitif mereka, dan memastikan keselamatan pelanggannya. Salah satu komponen utama dalam perang melawan ancaman siber ini adalah biometrik, yang menawarkan cara unik dan aman, untuk memverifikasi identitas individu. 

Biometrik menawarkan cara unik dan aman untuk memverifikasi identitas individu melalui pengukuran karakteristik biologis atau perilaku. Contoh teknologi biometrik meliputi sidik jari, pengenalan wajah, pemindaian iris, pengenalan suara, dan penggunaan DNA (Kaspersky, 2024).

 

Kolaborasi AI dan Biometrik

Teknologi AI dapat digunakan untuk memproses dan menganalisis data biometrik dengan cepat. Kolaborasi AI dan biometrik dapat dilakukan dalam berbagai model, seperti:

  1. Sistem Pengenalan Wajah dan Sidik Jari: AI digunakan untuk mengembangkan sistem yang membandingkan data biometrik individu dengan database yang ada secara cepat dan akurat.
  2. Identifikasi Perilaku Mencurigakan: AI memanfaatkan data biometrik untuk mengidentifikasi perilaku mencurigakan atau tidak biasa dalam aplikasi keamanan.
  3. Machine Learning: AI memperbaiki sistem biometrik dari waktu ke waktu, meningkatkan akurasinya dan mengurangi tingkat kesalahan identifikasi.

 

Kelebihan  Biometrik

Teknologi biometrik sering digunakan dalam layanan transportasi, perbankan, daftar hadir di kantor, bahkan untuk mengakses perangkat telepon seluler. Teknologi ini dipercaya menjadi instrumen keamanan tingkat tinggi karena merepresentasikan karakter unik individu. Beberapa kelebihan biometrik antara lain:

  1. Identifikasi Unik: Biometrik berdasarkan ciri fisik atau perilaku unik individu yang sulit dipalsukan. Ini menjadikannya sistem keamanan yang sangat efektif dan personal.
  2. Kenyamanan Pengguna: Tidak membebani pengguna untuk mengingat kata sandi atau PIN.
  3. Keamanan Data: Data biometrik melekat pada subjek data pribadi dan tidak rentan terhadap kejahatan siber seperti pencurian atau pelacakan kata sandi.

Namun, seiring dengan perkembangannya, biometrik menghadapi tantangan seperti risiko kebocoran data dan upaya penipuan menggunakan topeng, replika, atau teknologi Deepfake. Biometrik juga memiliki kelemahan, seperti membutuhkan teknologi sensor canggih dan infrastruktur yang mahal.

Selain itu, ada kemungkinan terjadi kesalahan dalam pengenalan individu (false rejection atau false acceptance). Kesalahan ini dapat diatasi melalui pengaturan threshold, pembaruan data, dan penggunaan multiple factor authentication (MFA).

 

Penerapan dan Pengujian Sistem

Kesalahan dalam sistem biometrik dapat diminimalisasi melalui pengujian dan evaluasi sistem secara reguler untuk menilai tingkat kesalahan dan mengidentifikasi penyebabnya. Selain itu, pelatihan dan membangun kesadaran pengguna adalah langkah penting untuk memastikan penggunaan teknologi biometrik yang benar. Data biometrik adalah data pribadi yang sensitif, sehingga perlindungan data ini harus menjadi prioritas utama.

Uni Eropa, misalnya, melarang penggunaan AI dalam bentuk facial recognition jarak jauh tidak bertarget melalui Article 5 EU AI Act. Regulasi ini bertujuan untuk melindungi data pribadi dan mengurangi risiko penyalahgunaan. Penyedia teknologi biometrik juga perlu transparan dan menginformasikan kepada individu tentang penggunaan data biometrik mereka.

 

Pentingnya Keamanan Data Biometrik

Pelatihan dan kesadaran pengguna juga penting untuk mengurangi kesalahan dalam penggunaan teknologi biometrik. Pengguna perlu memahami cara menggunakan teknologi ini dengan benar dan menyadari bahwa data biometrik adalah data pribadi yang sensitif. Jika data ini tidak dilindungi dengan baik, bisa diakses dan disalahgunakan oleh pihak yang tidak berwenang. Ini bisa mengakibatkan kejahatan siber jika data biometrik dikombinasikan dengan modus rekayasa sosial.

Uni Eropa melalui UU AI melarang penggunaan AI untuk pengenalan wajah jarak jauh yang tidak bertarget, sebagaimana diatur dalam Article 5 EU AI Act. Regulasi ini menekankan pentingnya prinsip minimalisasi penggunaan data pribadi dan transparansi dalam penggunaan data biometrik. Penyedia layanan perlu menginformasikan kepada individu tentang cara pengumpulan, penyimpanan, dan penggunaan data biometrik mereka. Sistem keamanan yang kuat seperti enkripsi data biometrik dan pengamanan fisik yang memadai harus diterapkan untuk melindungi data ini.

 

Jenis-jenis Biometrik

Teknologi biometrik mencakup beberapa jenis utama:

  1. Sidik Jari (Fingerprint): Salah satu jenis biometrik yang paling umum digunakan. Setiap individu memiliki pola sidik jari unik, membuat model ini ideal untuk identifikasi dan verifikasi.
  2. Pengenalan Wajah (Facial Recognition): Menggunakan karakteristik unik dari wajah seseorang untuk mengidentifikasi atau memverifikasi identitas mereka.
  3. Pengenalan Iris Mata: Iris mata adalah bagian berwarna dari mata dengan pola kompleks dan unik, digunakan dalam aplikasi keamanan karena tingkat akurasinya yang sangat tinggi.
  4. Pengenalan Suara: Melibatkan analisis karakteristik vokal seseorang seperti pola nada dan kecepatan bicara.
  5. Penggunaan DNA: DNA adalah materi genetik yang unik untuk setiap individu, digunakan untuk identifikasi dengan tingkat keakuratan sangat tinggi.

 

Implementasi Teknologi Biometrik

Secara hukum, penggunaan biometrik akan terkait dengan data pribadi, yang melibatkan perekaman, pemindaian, atau pengukuran karakteristik dengan perangkat khusus. Data yang terkumpul digunakan untuk membuat template atau representasi digital yang disimpan dalam sistem. Saat seseorang mengakses sistem, karakteristik biometrik mereka dibandingkan dengan template yang tersimpan untuk verifikasi.

Biometrik dapat digunakan untuk keamanan perangkat elektronik seperti smartphone dan laptop, kontrol akses di tempat kerja, dan sistem pembayaran. Di bidang kesehatan, teknologi ini digunakan untuk mengamankan data medis dan memberikan akses terbatas atas data pribadi dan informasi sensitif. Berikut adalah beberapa contoh nyata bagaimana biometrik diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari:

1. Absensi Kerja yang Akurat dan Aman

Di banyak perusahaan, sistem absensi menggunakan sidik jari telah menggantikan metode tradisional. Teknologi ini memastikan bahwa hanya karyawan yang terdaftar yang dapat melakukan absensi. Dengan cara ini, perusahaan dapat mencegah penipuan dan memastikan keakuratan catatan kehadiran, yang penting untuk manajemen sumber daya manusia dan perhitungan gaji.

2. Akses Fitur Premium Aplikasi

Aplikasi modern sering kali memerlukan lapisan keamanan tambahan untuk melindungi data pengguna. Penggunaan scan wajah dan KTP sebagai metode autentikasi untuk mengakses fitur premium adalah contoh penerapan biometrik yang meningkatkan keamanan dan mengurangi risiko penipuan. Metode ini memastikan bahwa hanya pengguna yang sah yang dapat memanfaatkan fitur eksklusif.

3. Pencegahan Fraud dengan Teknologi Liveness Detection

Teknologi liveness detection adalah inovasi penting dalam pencegahan pemalsuan identitas. Dengan memverifikasi bahwa subjek yang ada di depan kamera adalah orang hidup dan bukan gambar statis, teknologi ini mengurangi kemungkinan penipuan yang melibatkan identitas palsu. Ini sangat berguna dalam transaksi online dan pendaftaran layanan.

4. Keamanan Akses yang Lebih Baik

Biometrik menggantikan kunci fisik dan kata sandi tradisional dengan metode autentikasi yang lebih canggih. Di gedung perkantoran, smartphone, dan laptop, penggunaan biometrik seperti sidik jari atau pemindai wajah membuat proses akses lebih cepat dan aman. Ini meminimalkan risiko akses yang tidak sah dan kehilangan perangkat.

5. Identifikasi Kependudukan yang Efisien

Dalam layanan kependudukan, biometrik memudahkan identifikasi warga negara dengan cepat dan akurat. Ini penting untuk pengelolaan data kependudukan, pemilihan umum, dan berbagai layanan pemerintah lainnya yang memerlukan verifikasi identitas.

6. Penegakan Hukum yang Lebih Tepat

Lembaga penegak hukum semakin mengandalkan biometrik untuk mendukung tugas mereka. Dengan mengumpulkan data kriminal dan menggunakan sistem deteksi wajah melalui CCTV di tempat umum, mereka dapat meningkatkan efisiensi penyelidikan dan penegakan hukum. Teknologi ini membantu mengidentifikasi pelaku kejahatan dengan lebih tepat.

7. Keamanan di Sektor Militer

Biometrik digunakan dalam sektor militer untuk berbagai keperluan keamanan dan identifikasi personel. Ini termasuk verifikasi identitas saat masuk ke area sensitif atau dalam operasi militer, sehingga meningkatkan keamanan dan integritas operasional.

8. Penggunaan Paspor Biometrik dalam Imigrasi

Paspor biometrik yang menyertakan foto, sidik jari, dan tanda tangan memudahkan proses identifikasi saat bepergian lintas negara. Sistem ini mempercepat proses imigrasi dan mengurangi kemungkinan pemalsuan dokumen.

9. Keamanan Program Kesehatan

Pemerintah menggunakan teknologi biometrik untuk memastikan bahwa program kesehatan tidak disalahgunakan oleh pihak yang tidak berhak. Misalnya, dalam program bantuan kesehatan, biometrik dapat memastikan bahwa hanya penerima yang sah yang dapat mengakses layanan.

10. Transaksi Komersial yang Lebih Aman

Dalam sektor keuangan, biometrik seperti scan sidik jari sebelum transaksi atau eKYC dengan scan wajah saat membuka rekening baru telah menjadi standar. Ini meningkatkan keamanan transaksi dan mencegah pembukaan rekening oleh pihak yang tidak sah.

11. Biometrik dalam Forensik dan Hukum

Dalam konteks akademik dan praktik hukum forensik, penggunaan biometrik bukanlah hal baru. Teknologi ini telah lama digunakan dalam penegakan hukum dan pelacakan serta pembuktian kasus-kasus kedokteran forensik. Salah satu referensi terkenal terkait biometrik adalah buku "Forensic DNA Typing: Biology, Technology, and Genetics of STR Markers" (2005) oleh John M. Butler, yang berfokus pada metode DNA forensik.

Buku ini menjelaskan metode analisis DNA, termasuk penggunaan database DNA komputer untuk menyelidiki kejahatan. Teknologi DNA forensik digunakan untuk mengidentifikasi atau memverifikasi identitas seseorang dengan tingkat keamanan tinggi karena karakteristik unik yang sulit ditiru atau dicuri.

12. Penggunaan Biometrik di Bandara

Menurut Thales dalam publikasinya “Biometric technology in airports – here’s what you need to know” (2023), penggunaan teknologi biometrik di bandara dapat membantu otomatisasi proses verifikasi, memungkinkan individu untuk bergerak cepat dan aman melewati pemeriksaan perbatasan. Selain itu, maskapai penerbangan dapat memberikan pengalaman penumpang terbaik dengan mengurangi antrian dan meminimalkan waktu tunggu.

Integrasi teknologi Kontrol Perbatasan Otomatis atau eGates adalah salah satu contoh bagaimana biometrik digunakan di bandara. eGates membandingkan data paspor dengan foto wajah untuk memverifikasi identitas individu. Teknologi ini dianggap lebih andal daripada pemindaian sidik jari tradisional dan membantu mengatasi penipuan serta mengurangi kerumitan pemeriksaan berulang kali.

 

Pentingnya Regulasi dan Kepatuhan

Untuk menjamin penggunaan biometrik yang etis dan bertanggung jawab, regulasi dan pedoman yang menjamin kepastian hukum sangat diperlukan. Misalnya, Surat Edaran Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 9 Tahun 2023 tentang Etika Kecerdasan Artifisial mengatur penggunaan teknologi ini dengan mematuhi regulasi yang berlaku.

Biometrik dan AI memiliki peran signifikan dalam efisiensi dan proses bisnis. Untuk menjaga fungsinya dengan baik dan membangun kepercayaan publik, perlindungan dan keamanan data pribadi adalah prasyarat utama. Teknologi ini harus digunakan secara etis dan bertanggung jawab untuk memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat.

Dengan semakin canggihnya teknologi biometrik dan AI, kita harus terus memperbarui langkah-langkah keamanan dan regulasi untuk memastikan teknologi ini digunakan dengan benar dan tidak disalahgunakan. Keamanan siber bukan hanya tentang melindungi data, tetapi juga tentang membangun sistem yang aman, andal, dan dipercaya oleh semua pengguna.


Bagikan artikel ini

Video Terkait