VanHelsing: Ransomware Baru yang Mengancam Berbagai Sistem


Ilustrasi Ransomware VanHelsing

Ilustrasi Ransomware VanHelsing

Dunia kejahatan siber terus berkembang dengan munculnya ransomware baru yang semakin canggih. Salah satu ancaman terbaru adalah VanHelsing, sebuah ransomware-as-a-service (RaaS) yang menargetkan berbagai sistem, termasuk Windows, Linux, BSD, ARM, dan ESXi. Dengan model bisnis yang menarik bagi peretas, VanHelsing berpotensi menjadi salah satu ancaman siber paling berbahaya di masa depan.

 

Asal-Usul dan Model Bisnis VanHelsing

VanHelsing pertama kali dipromosikan di forum underground cybercrime pada 7 Maret 2024. Berbeda dengan ransomware lain, VanHelsing menawarkan keanggotaan gratis bagi peretas berpengalaman, sementara mereka yang kurang berpengalaman harus membayar deposit sebesar $5.000 untuk bergabung. Keberadaan ransomware ini pertama kali dilaporkan oleh CYFIRMA, yang kemudian dianalisis lebih mendalam oleh Check Point Research.

Dalam model bisnisnya, VanHelsing memungkinkan afiliasi (peretas yang menggunakan ransomware ini) untuk menyimpan 80% dari uang tebusan, sementara pengembang VanHelsing mengambil 20%. Pembayaran dilakukan melalui sistem escrow otomatis dengan konfirmasi blockchain ganda untuk memastikan keamanan transaksi. Afiliasi yang bergabung mendapatkan akses ke panel khusus dengan otomatisasi penuh serta dukungan langsung dari tim pengembang.

Selain itu, VanHelsing melarang serangan terhadap negara-negara di CIS (Commonwealth of Independent States), menunjukkan bahwa proyek ini berasal dari Rusia atau memiliki afiliasi dengan kelompok siber di wilayah tersebut.

 

Cara Kerja VanHelsing

VanHelsing beroperasi dengan teknik yang sangat canggih dan menggunakan metode enkripsi yang sulit ditembus. Berikut adalah cara kerja ransomware ini:

  1. Penyebaran dan Eksploitasi
    • Menargetkan sistem operasi Windows, Linux, BSD, ARM, dan ESXi.
    • Memanfaatkan celah keamanan untuk masuk ke dalam sistem.
    • Menyimpan data curian langsung di servernya, bukan di perangkat korban.
  2. Proses Enkripsi
    • Ditulis dalam bahasa pemrograman C++.
    • Menggunakan algoritma ChaCha20 untuk mengenkripsi file.
    • Setiap file mendapatkan kunci simetris 256-bit dan nonce 12-byte yang dienkripsi dengan public key Curve25519.
    • Hanya mengenkripsi sebagian file yang lebih besar dari 1GB untuk mempercepat proses.
    • Menggunakan enkripsi penuh untuk file yang lebih kecil dari 1GB.
  3. Mode Siluman
    • Memisahkan proses enkripsi dan penggantian nama file untuk menghindari deteksi.
    • Menggunakan teknik enkripsi dua fase yang membuat ransomware sulit terdeteksi oleh sistem keamanan.
    • Mengabaikan penghapusan shadow copies (cadangan file) agar korban tidak bisa mengembalikan data dengan mudah.
  4. Taktik Pemerasan
    • Mengancam korban dengan kebocoran data jika tidak membayar tebusan.
    • Tebusan yang diminta berkisar hingga $500.000.
    • Portal pemerasan di dark web sudah mencantumkan tiga korban pertama, yaitu dua di Amerika Serikat dan satu di Prancis.

 

Mode Siluman untuk Menghindari Deteksi

VanHelsing dirancang untuk menghindari deteksi dengan berbagai cara:

  1. Menggunakan mode enkripsi standar: Ransomware mencari file dan folder, mengenkripsi isinya, lalu mengganti nama file dengan ekstensi .vanhelsing.
  2. Menggunakan mode siluman: Proses enkripsi dilakukan terlebih dahulu, dan penggantian nama file dilakukan secara terpisah agar aktivitasnya terlihat seperti proses normal sistem. Teknik ini membuat alat keamanan kesulitan mendeteksi serangan sampai semua data korban telah dienkripsi sepenuhnya.

Bahkan jika sistem keamanan mendeteksi aktivitas mencurigakan saat fase penggantian nama file, pada saat itu data korban sudah terenkripsi sepenuhnya, sehingga tidak dapat diselamatkan tanpa kunci dekripsi yang dimiliki oleh peretas.

 

Kelemahan dalam VanHelsing

Meskipun terlihat canggih dan mengancam, Check Point menemukan beberapa kelemahan dalam kode VanHelsing, antara lain:

  1. Ketidaksesuaian ekstensi file, yang dapat menyebabkan kesalahan dalam eksekusi enkripsi.
  2. Kesalahan dalam logika pengecualian, yang bisa mengakibatkan enkripsi ganda pada beberapa file, sehingga mengganggu efisiensi serangan.
  3. Beberapa fitur Command-Line Interface (CLI) belum sepenuhnya diimplementasikan, yang bisa membatasi fleksibilitas ransomware dalam beberapa kasus.

Meskipun memiliki kelemahan, pengembang VanHelsing kemungkinan besar akan memperbaikinya dalam versi mendatang, sehingga ancaman dari ransomware ini bisa semakin besar di masa depan.

 

Langkah-Langkah Perlindungan dari Serangan VanHelsing

Karena ransomware ini semakin berkembang, penting bagi individu dan organisasi untuk mengambil langkah pencegahan guna mengurangi risiko serangan. Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:

  1. Membuat Cadangan Data Secara Rutin
    Pastikan selalu memiliki salinan cadangan data yang disimpan di lokasi yang aman dan tidak terhubung ke jaringan utama.
  2. Menggunakan Perangkat Lunak Keamanan yang Terbaru
    Pastikan sistem keamanan selalu diperbarui dengan patch terbaru untuk menghindari eksploitasi celah keamanan.
  3. Mengaktifkan Fitur Keamanan Tambahan
    Gunakan fitur seperti firewall, antivirus, dan deteksi intrusi untuk mendeteksi aktivitas mencurigakan.
  4. Menghindari Mengunduh File dari Sumber yang Tidak Dikenal
    Jangan membuka lampiran email atau mengklik tautan dari sumber yang mencurigakan.
  5. Memantau Aktivitas Jaringan Secara Berkala
    Gunakan alat pemantauan jaringan untuk mendeteksi aktivitas tidak biasa yang bisa menjadi indikasi serangan ransomware.
  6. Menerapkan Kebijakan Keamanan yang Ketat
    Batasi hak akses pengguna untuk menghindari penyebaran ransomware melalui akun dengan hak istimewa tinggi.

 

Kesimpulan

VanHelsing adalah ancaman ransomware terbaru yang menargetkan berbagai sistem dengan model bisnis RaaS yang menarik bagi peretas. Dengan metode enkripsi canggih dan mode siluman yang sulit dideteksi, ransomware ini bisa menjadi salah satu ancaman terbesar di dunia siber.

Meskipun memiliki beberapa kelemahan, kemungkinan besar pengembangnya akan terus meningkatkan kemampuannya. Oleh karena itu, sangat penting bagi individu dan organisasi untuk meningkatkan kesadaran dan menerapkan langkah-langkah keamanan yang ketat guna melindungi data mereka dari serangan berbahaya ini.

Dengan memahami bagaimana VanHelsing bekerja dan menerapkan strategi pencegahan yang efektif, kita bisa mengurangi risiko serangan ransomware dan melindungi informasi berharga dari ancaman dunia siber yang terus berkembang.

Bagikan artikel ini

Komentar ()

Berlangganan

Berlangganan newsletter kami dan dapatkan informasi terbaru.

Video Terkait