Rakit Blockchain dan Edge Computing Sendiri, Ini Perangkatnya!
- Rita Puspita Sari
- •
- 09 Apr 2025 22.48 WIB

Ilustrasi Internet Of Things 7
Teknologi blockchain dan edge computing kini bukan hanya sekadar konsep futuristik yang hanya bisa diakses oleh perusahaan besar atau lembaga penelitian canggih. Dengan kemajuan teknologi, kini siapa pun bisa membangun node blockchain dan menjalankan komputasi canggih dari kenyamanan rumah sendiri.
Artikel ini akan membahas enam perangkat teratas yang dirancang untuk memudahkan siapa saja yang ingin memanfaatkan teknologi blockchain dan edge computing, serta mengintegrasikannya dalam ekosistem Internet of Things (IoT).
Mengapa Komputasi Blockchain dan Edge dari Rumah?
Masyarakat modern semakin menuntut kendali penuh atas data mereka, menghindari ketergantungan pada penyedia cloud terpusat, dan ingin melakukan operasi yang lebih dekat dengan sumber data. Dalam konteks ini, menjalankan node blockchain atau validator dari rumah menawarkan keuntungan besar dari sisi privasi, keamanan, dan desentralisasi.
Selain itu, adanya insentif seperti imbalan koin atau token saat berpartisipasi dalam jaringan blockchain juga mendorong banyak orang untuk berkontribusi dalam menciptakan jaringan yang tangguh. Edge computing, di sisi lain, memungkinkan pemrosesan data yang cepat dengan latensi rendah, ideal untuk kebutuhan real-time seperti dalam smart home atau aplikasi berbasis AI.
Berikut enam perangkat yang dapat membantu Anda memulai perjalanan menuju blockchain dan edge computing dari rumah.
- HomePortal Neuron
HomePortal Neuron adalah perangkat revolusioner dari HyperAppliance yang dirancang secara khusus untuk komputasi terdesentralisasi. Ini adalah solusi plug-and-play yang sempurna untuk pelajar, pengembang, dan peneliti yang ingin berpartisipasi dalam ekonomi komputasi desentralisasi.Perangkat ini telah dirancang untuk menjalankan node HyperCycle dengan perangkat keras yang dioptimalkan. Pengguna cukup mencolokkan perangkat, mengunduh aplikasi, dan menghubungkannya ke internet untuk mulai menyediakan daya komputasi.
Kelebihannya antara lain:
- Konsumsi daya hanya 65W, sangat hemat energi.
- Prosesor 12-core untuk multitasking dan kecepatan tinggi.
- RAM DDR4 hingga 64GB dan penyimpanan SSD NVMe hingga 2TB.
HomePortal juga memiliki sistem transaksi berbasis blockchain otomatis yang memungkinkan pengguna menerima bayaran dari pengembang Cardano atau operator staking pool.
- NVIDIA Jetson Series
Seri Jetson dari NVIDIA adalah perangkat edge computing bertenaga GPU yang ideal untuk menjalankan node blockchain dan aplikasi AI ringan. Semua modul Jetson menggunakan perangkat lunak CUDA-X NVIDIA dan mendukung teknologi cloud-native seperti orkestrasi dan deployment edge AI.Beberapa seri unggulannya:
- Orin Nano Series: Performa AI hingga 67 TOPS dengan daya 7W - 25W.
- AGX Xavier Series: Efisiensi tinggi untuk inferensi AI di edge.
- Jetson Nano: Komputer kecil untuk sistem IoT dan embedded AI.
Jetson memiliki komunitas pengembang yang sangat aktif dan mendukung eksperimen AI tingkat lanjut dari rumah.
- Intel NUC Series
Intel NUC (Next Unit of Computing) menawarkan kekuatan komputasi tinggi dalam bentuk yang kecil. Seri ini cocok digunakan sebagai validator blockchain penuh atau node staking.Fitur utama:
- TDP bervariasi dari 15W hingga 125W.
- Prosesor performa tinggi, RAM besar, dan opsi penyimpanan fleksibel.
- Sistem senyap dan portabel.
- Dukungan manajemen jarak jauh dan keamanan tangguh.
NUC juga kompatibel dengan berbagai platform virtualisasi seperti VMware ESXi, membuatnya ideal untuk lab rumahan.
- Raspberry Pi 4
Raspberry Pi 4 adalah pilihan populer untuk penggemar teknologi dan pengembang blockchain pemula. Perangkat ini ringkas, murah, dan hemat energi, cocok untuk validator ringan atau node blockchain.Spesifikasi menarik:
- Prosesor quad-core 1.5GHz.
- Header GPIO untuk koneksi sensor.
- Dukungan penuh dari Edge Impulse untuk membangun dan menerapkan model AI.
- Sistem operasi Linux yang fleksibel.
Raspberry Pi juga mendukung penambahan mikrofon atau kamera eksternal untuk aplikasi berbasis sensor atau pengenalan suara.
- Apple Mac Mini
Mac Mini adalah perangkat bertenaga tinggi, hemat energi, dan mudah diatur di rumah. Dengan chip M4 terbarunya, Mac Mini menghadirkan peningkatan kinerja hingga 1.8x untuk CPU dan 2.2x untuk GPU dibandingkan dengan chip M1.Kelebihan lainnya:
- Kompatibel dengan Apple Intelligence untuk peningkatan privasi.
- Mendukung bandwidth memori hingga 273GB/s dan memori terpadu 64GB.
- Port Thunderbolt 5 untuk transfer data ultra-cepat.
Model Mac Mini dengan M2 atau M3 cocok untuk pengguna yang hanya membutuhkan staking, sementara model M4 Pro ideal untuk node blockchain berperforma tinggi.
- Google Coral
Google Coral adalah perangkat edge computing berbasis AI yang dirancang untuk pemrosesan lokal dengan latensi rendah. Coral sangat cocok untuk tugas-tugas blockchain IoT yang melibatkan inferensi ML dan pengambilan keputusan real-time.Spesifikasi Coral:
- Edge TPU coprocessor dengan performa 4 TOPS (2 TOPS/watt).
- Proses model AI langsung di perangkat tanpa ketergantungan pada cloud.
- Mendeteksi anomali, memverifikasi transaksi, dan mengoptimalkan distribusi sumber daya.
Dengan fitur ini, Coral sangat ideal untuk smart contract berbasis blockchain dalam ekosistem IoT.
Integrasi Blockchain dan Edge Computing dalam IoT
Untuk memahami bagaimana perangkat-perangkat seperti HomePortal Neuron, Raspberry Pi, atau Google Coral dapat bekerja secara bersamaan dalam mendukung ekosistem digital yang cerdas dan aman, kita perlu mengenal lebih dalam mengenai bagaimana arsitektur sistem komputasi modern menggabungkan tiga elemen penting: Edge Computing, Blockchain, dan Internet of Things (IoT).
Secara sederhana, ekosistem ini terdiri dari beberapa lapisan fungsional yang bekerja secara berjenjang dan saling mendukung. Setiap lapisan memiliki tugas spesifik dalam menangani aliran data dari awal hingga akhir.
- Lapisan Sensor
Lapisan pertama adalah sensor, yang merupakan perangkat fisik yang bertugas mengumpulkan data dari lingkungan sekitar. Sensor ini bisa berupa kamera, alat pendeteksi suhu, sensor kelembaban, alat pemantau detak jantung, atau GPS. Sensor-sensor ini bisa dipasang di rumah, kendaraan, peralatan medis, gedung perkantoran, hingga kota pintar (smart city).
Contoh:
- Sensor suhu di rumah pintar mengukur suhu ruangan secara berkala.
- Kamera keamanan mendeteksi pergerakan di halaman rumah.
- Alat pemantau kualitas udara mendeteksi tingkat polusi.
Semua data yang dikumpulkan dari sensor inilah yang menjadi bahan mentah untuk proses komputasi berikutnya.
- Lapisan Edge (Edge Layer)
Setelah data dikumpulkan dari sensor, data tersebut tidak langsung dikirim ke cloud, melainkan diproses terlebih dahulu di lapisan edge. Di sinilah gateway edge atau komputer mini lokal seperti Jetson Nano atau ODROID-H3+ berperan.
Fungsi utama lapisan ini adalah melakukan:
- Pemrosesan awal data (pre-processing).
- Menjalankan algoritma kecerdasan buatan (AI) secara lokal.
- Mengurangi volume data yang dikirim ke cloud.
- Menyaring dan mengenkripsi data penting untuk menjaga keamanan.
Keuntungan edge computing adalah latensi yang sangat rendah (hampir real-time) dan efisiensi tinggi karena hanya data penting saja yang dikirim ke pusat. Misalnya, edge gateway bisa memproses video dari kamera keamanan dan hanya mengirim rekaman saat terdeteksi gerakan mencurigakan.
- Lapisan Jaringan
Lapisan ini bertanggung jawab menghubungkan semua perangkat di ekosistem sensor, edge gateway, cloud, dan node blockchain, melalui berbagai metode komunikasi, seperti Wi-Fi, LoRa, 4G/5G, atau Ethernet.
Komponen jaringan yang umum digunakan:
- Router untuk menyambungkan edge device ke internet.
- Repeater untuk memperkuat sinyal dalam jangkauan luas.
- Base station untuk komunikasi berbasis seluler atau LPWAN.
Tanpa jaringan yang stabil dan aman, transfer data bisa mengalami delay, kehilangan paket data, atau bahkan disusupi.
- Lapisan Blockchain
Lapisan blockchain menjadi lapisan penting yang menjamin kepercayaan dan transparansi dalam ekosistem yang terdiri dari banyak perangkat dan pengguna.
Fungsinya meliputi:
- Menyimpan hash dari data sensor untuk mencegah manipulasi.
- Mencatat transaksi dan pertukaran data antar perangkat dengan jejak digital yang tidak bisa diubah.
- Menyediakan protokol konsensus untuk validasi antar node edge (misalnya, PoW, PoS, atau DAG).
- Mendistribusikan insentif (token) bagi perangkat yang berkontribusi aktif.
Dengan blockchain, kita tidak perlu mempercayai satu server pusat atau pihak ketiga, karena semua data dapat diverifikasi secara desentralisasi.
- Cloud dan Aplikasi Terminal
Lapisan terakhir adalah cloud dan aplikasi pengguna. Di sinilah data yang telah diproses dan diverifikasi akan disimpan, dianalisis lebih lanjut, dan ditampilkan ke pengguna dalam bentuk dashboard atau antarmuka grafis.
Contoh:
- Aplikasi ponsel yang menampilkan grafik suhu dari sensor rumah Anda.
- Dashboard pemantauan industri yang menunjukkan status mesin dalam pabrik.
- Laporan kesehatan otomatis berdasarkan data wearable device Anda.
Cloud juga berfungsi sebagai cadangan data jangka panjang dan menyediakan sumber daya komputasi tambahan jika dibutuhkan.
Spesifikasi Ideal Gateway Edge
Agar bisa menjalankan peran penting dalam ekosistem ini, perangkat edge atau gateway edge harus memiliki spesifikasi yang cukup mumpuni. Berikut adalah spesifikasi minimal yang umumnya diperlukan:
- Prosesor: Multi-core (4 hingga 6 core), kecepatan 1.2 - 1.5 GHz.
- RAM: 4 - 8 GB (lebih banyak lebih baik untuk AI lokal).
- Penyimpanan: SSD atau eMMC cepat, 64GB atau lebih.
- Konektivitas: Wi-Fi, Ethernet, atau LoRa/5G (tergantung kebutuhan).
- Keamanan: Mendukung enkripsi data lokal seperti AES-256 atau TLS.
- Sistem Operasi: Linux, Ubuntu Core, atau OS khusus IoT.
Perangkat ini harus mampu menjalankan skrip AI, mengenkripsi data sebelum pengiriman, dan menjaga performa real-time — semua itu tanpa membuat konsumsi daya menjadi boros.
Peran Blockchain dalam Ekosistem Edge & IoT
Lapisan blockchain dalam arsitektur ini bukan sekadar sebagai buku besar digital. Ia adalah fondasi yang memungkinkan seluruh sistem berjalan dengan kepercayaan tanpa otoritas pusat (trustless).
Manfaat blockchain dalam ekosistem ini antara lain:
- Audit dan Transparansi: Setiap data dari sensor yang penting bisa dicatat dalam blok, sehingga riwayatnya tidak bisa dihapus atau diubah.
- Integritas Data: Hash data dapat diverifikasi ulang di masa depan untuk memastikan keasliannya.
- Keamanan Tambahan: Tidak hanya data, namun identitas perangkat juga bisa dicatat di blockchain untuk mencegah pemalsuan.
- Pengelolaan Akses: Smart contract dapat mengatur siapa yang boleh membaca, mengedit, atau membagikan data tertentu.
- Monetisasi Data: Pengguna dapat memilih untuk menjual data ke pihak lain dalam sistem berbasis token.
Contohnya, dalam smart city, data dari sensor kualitas udara bisa disimpan di blockchain dan dibagikan kepada pihak penelitian secara aman dan transparan.
Kesimpulan
Integrasi blockchain dan edge computing di lingkungan rumah kini lebih mudah dari sebelumnya. Berbagai perangkat seperti HomePortal Neuron, Jetson Series, Intel NUC, Raspberry Pi 4, Mac Mini, dan Google Coral memberikan fleksibilitas luar biasa untuk berbagai kebutuhan, dari sekadar eksperimen ringan hingga node validator blockchain tingkat tinggi.
Dalam era di mana data menjadi aset paling berharga, memiliki kontrol penuh atas pemrosesan dan penyimpanannya akan menjadi kekuatan utama. Dengan memanfaatkan perangkat-perangkat ini, Anda dapat membangun ekosistem teknologi desentralisasi yang efisien, aman, dan ramah pengguna langsung dari rumah Anda sendiri.