Waspada! 10 Ciri Chat Penipuan di WhatsApp yang Harus Diketahui
- Rita Puspita Sari
- •
- 26 Feb 2025 21.23 WIB

Di era digital seperti sekarang, WhatsApp (WA) menjadi salah satu aplikasi komunikasi yang paling banyak digunakan. Kemudahan dalam mengirim pesan, berbagi file, dan melakukan panggilan suara maupun video menjadikannya sebagai alat komunikasi utama bagi banyak orang. Namun, di balik manfaatnya, WhatsApp juga menjadi sasaran empuk bagi para pelaku kejahatan siber untuk menjalankan modus penipuan.
Para penipu sering kali memanfaatkan kelengahan pengguna dengan berbagai teknik manipulasi agar korban percaya dan akhirnya tertipu. Oleh karena itu, penting bagi setiap pengguna untuk mengenali ciri-ciri chat penipuan di WhatsApp agar dapat menghindari jebakan tersebut. Berikut adalah delapan ciri utama yang sering ditemukan dalam chat penipuan WhatsApp.
- Banyak Kesalahan Ketik atau Tata Bahasa yang Janggal
Salah satu tanda utama dari pesan penipuan adalah penggunaan tata bahasa yang tidak wajar atau terdapat banyak kesalahan ketik (typo). Pesan semacam ini sering kali dibuat dengan tergesa-gesa atau diterjemahkan secara otomatis dari bahasa lain tanpa diperiksa ulang. Akibatnya, struktur kalimatnya bisa terasa aneh atau sulit dipahami.Jika Anda menerima pesan yang mengandung banyak kesalahan penulisan, terutama dari pengirim yang tidak dikenal, sebaiknya tetap waspada. Ini bisa menjadi indikasi bahwa pesan tersebut dibuat oleh pihak yang tidak bertanggung jawab dengan tujuan menipu atau menyebarkan hoaks.
- Mengandung Tautan Mencurigakan
Penipu sering kali mengirimkan tautan (link) dalam pesan mereka dengan berbagai iming-iming, seperti:
- Mengaktifkan fitur tertentu
- Mendapatkan hadiah atau promo eksklusif
- Mengunduh aplikasi tertentu
Padahal, tautan tersebut bisa saja berisi malware yang dapat mencuri data pribadi atau mengarahkan korban ke situs palsu yang dirancang untuk mengambil informasi sensitif, seperti kata sandi atau data perbankan.
Sebagai langkah pencegahan, selalu periksa sumber tautan sebelum mengkliknya. Jika Anda merasa ragu, lebih baik tidak membukanya sama sekali.
- Meminta Informasi Pribadi
Salah satu ciri khas dari chat penipuan adalah permintaan informasi pribadi, seperti:
- Nomor kartu kredit atau rekening bank
- Tanggal lahir atau nomor KTP
- Kata sandi akun pribadi
Pihak resmi, seperti WhatsApp, bank, atau lembaga keuangan lainnya, tidak akan pernah meminta informasi pribadi melalui chat. Jika Anda menerima pesan yang meminta data pribadi, sebaiknya abaikan dan laporkan ke pihak yang berwenang.
- Mengajak untuk Meneruskan Pesan ke Orang Lain
Pesan berantai yang meminta Anda untuk meneruskannya ke sejumlah kontak lain juga bisa menjadi indikasi penipuan. Biasanya, pesan semacam ini mengandung:
- Hoaks atau berita palsu
- Tawaran palsu yang tampak menarik
- Ancaman atau peringatan palsu yang menimbulkan kepanikan
Sebelum meneruskan pesan semacam ini, pastikan untuk memverifikasi kebenarannya terlebih dahulu. Jangan mudah percaya pada informasi yang belum jelas sumbernya.
- Meminta Uang atau Pembayaran
Beberapa modus penipuan di WhatsApp menggunakan pesan yang menyatakan bahwa penerima harus membayar sejumlah uang, seperti:
- Biaya langganan WhatsApp (padahal WhatsApp gratis)
- Biaya administrasi untuk klaim hadiah
- Transfer dana untuk membantu seseorang yang sedang dalam keadaan darurat
Jika menerima pesan seperti ini, jangan langsung percaya. Pastikan untuk melakukan pengecekan lebih lanjut sebelum melakukan transaksi apa pun.
- Berpura-pura Menjadi Orang yang Dikenal
Penipu juga sering kali berpura-pura menjadi seseorang yang dikenal oleh korban, misalnya teman, anggota keluarga, atau rekan kerja. Mereka bisa saja menggunakan foto profil palsu dan informasi yang dikumpulkan sebelumnya untuk meyakinkan korban.
Beberapa modus yang sering digunakan dalam kategori ini meliputi:
- Mengaku sebagai teman lama yang tiba-tiba menghubungi dan meminta bantuan finansial
- Berpura-pura sebagai anggota keluarga yang sedang dalam situasi darurat
- Menggunakan akun yang diretas untuk menipu orang-orang di daftar kontak
Jika Anda merasa ada sesuatu yang mencurigakan, sebaiknya hubungi orang tersebut melalui telepon atau metode komunikasi lain untuk memastikan kebenarannya.
- Menawarkan Hadiah, Pekerjaan, atau Pinjaman dengan Syarat yang Mudah
Penawaran hadiah atau keuntungan instan merupakan modus penipuan yang sudah sering digunakan. Beberapa contoh yang sering muncul dalam chat WhatsApp meliputi:
- Hadiah dari undian atau lotre yang tidak pernah diikuti
- Tawaran pekerjaan dengan gaji tinggi tanpa proses seleksi yang jelas
- Pinjaman dengan bunga rendah tanpa persyaratan yang masuk akal
Jika suatu tawaran terdengar terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, kemungkinan besar itu adalah penipuan. Jangan mudah tergiur dengan janji-janji manis tanpa melakukan verifikasi lebih lanjut.
- Berusaha Membangun Kepercayaan Sebelum Melakukan Penipuan
Beberapa penipu tidak langsung meminta uang atau informasi pribadi di awal percakapan. Mereka bisa saja memulai dengan membangun hubungan baik terlebih dahulu, misalnya dengan:
- Berbicara sopan dan ramah
- Mengajak diskusi ringan untuk menciptakan rasa nyaman
- Menceritakan kisah sedih untuk mendapatkan simpati
Setelah korban merasa cukup percaya, barulah mereka mulai meminta sesuatu, seperti pinjaman uang atau data pribadi. Oleh karena itu, penting untuk selalu berhati-hati dalam berkomunikasi dengan orang yang tidak dikenal, terutama jika mereka tiba-tiba mendekati Anda di WhatsApp tanpa alasan yang jelas.
-
Menggunakan Nomor Tidak Dikenal atau Nomor Luar Negeri
Penipu sering menggunakan nomor asing atau nomor yang tidak dikenal untuk menghubungi korban. Mereka bisa berpura-pura sebagai pihak resmi, seperti bank atau layanan pelanggan, dengan alasan tertentu. Jika menerima pesan dari nomor yang mencurigakan, pastikan untuk memverifikasi identitas pengirim sebelum merespons. -
Menekan Korban dengan Batas Waktu atau Ancaman
Beberapa modus penipuan memanfaatkan tekanan psikologis, seperti ancaman pemblokiran akun, pemerasan, atau batas waktu yang sangat singkat untuk mengambil keputusan. Tujuannya adalah membuat korban panik dan segera mengikuti instruksi tanpa berpikir panjang. Jika menerima pesan semacam ini, tetap tenang dan lakukan verifikasi melalui sumber resmi.
Cara Menghindari dan Melaporkan Chat Penipuan WhatsApp
Agar terhindar dari penipuan di WhatsApp, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan, antara lain:
- Jangan mudah percaya pada pesan dari nomor yang tidak dikenal.
- Periksa informasi dengan mencari sumber resmi sebelum merespons.
- Hindari mengklik tautan yang mencurigakan atau mengunduh file dari pengirim yang tidak dikenal.
- Laporkan nomor penipu melalui fitur "Laporkan dan Blokir" di WhatsApp.
- Gunakan fitur keamanan tambahan, seperti verifikasi dua langkah, untuk melindungi akun WhatsApp Anda.
Dengan mengenali ciri-ciri chat penipuan dan menerapkan langkah-langkah pencegahan di atas, Anda bisa lebih aman dalam menggunakan WhatsApp dan menghindari modus penipuan yang marak terjadi.
Tetaplah waspada dan jangan ragu untuk membagikan informasi ini kepada orang-orang di sekitar Anda agar mereka juga terhindar dari jebakan penipu online!