Ciri QRIS Palsu yang Wajib Diketahui Agar Tak Salah Transfer


Ilustrasi QRIS

Ilustrasi QRIS

Sejak diluncurkan, QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) menjadi salah satu metode pembayaran yang paling digemari masyarakat Indonesia. Mulai dari belanja di pasar hingga membayar parkir, QRIS telah membawa kemudahan bertransaksi secara non-tunai. Namun, sayangnya, popularitas QRIS ini juga dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab untuk melakukan penipuan. Salah satu modus yang kerap terjadi adalah menyebarkan QRIS palsu di tempat-tempat umum seperti kotak infak di mushola atau tempat makan.

Penipuan dengan QRIS palsu dapat membuat dana yang Anda transfer tidak sampai ke pihak yang dituju, melainkan ke rekening pribadi penipu. Agar tidak menjadi korban, sangat penting untuk mengenali ciri-ciri QRIS palsu. 

Ciri-ciri QRIS Palsu

Berikut ini adalah penjelasan mendalam mengenai ciri-ciri QRIS palsu yang wajib Anda waspadai.

  1. Tidak Ada Nama Merchant
    Salah satu langkah penting sebelum memindai QRIS adalah memeriksa nama merchant yang tertera di bagian atas kode QR. Pada QRIS yang asli, nama merchant atau penyedia kode QR akan ditampilkan dengan jelas sebagai identitas resmi.

    Namun, pada QRIS palsu, nama merchant ini sering kali tidak ada. Jika Anda menemui kode QR tanpa identitas merchant, sebaiknya tanyakan langsung kepada pihak yang menyediakan kode tersebut. Ada kemungkinan stiker QRIS tersebut ditempel oleh pihak lain yang tidak berhubungan dengan merchant sebenarnya.

    Tips: Jangan terburu-buru dalam melakukan pembayaran. Luangkan waktu untuk memastikan nama merchant sesuai dengan pihak yang Anda tuju.
  1. Tidak Ada Logo Perusahaan
    Selain nama merchant, QRIS yang asli biasanya dilengkapi dengan logo perusahaan penyedia jasa pembayaran, seperti bank atau dompet digital. Logo ini berfungsi sebagai identitas visual yang menunjukkan bahwa kode QR tersebut resmi dan aman digunakan.

    Sebaliknya, QRIS palsu sering kali tidak memiliki logo, atau jika ada, kualitasnya terlihat buruk. Logo tersebut mungkin terlihat buram, tidak presisi, atau bahkan tampak seperti hasil editan. Hal ini dapat menjadi tanda kuat bahwa QRIS tersebut tidak dapat dipercaya.

    Tips: Perhatikan detail logo pada stiker QRIS. Jangan ragu untuk membatalkan transaksi jika Anda merasa ada yang mencurigakan.
  1. Warna dan Desain yang Berbeda
    Ciri khas QRIS yang asli adalah desainnya yang profesional dan warna yang tajam. Kualitas cetakan stiker QRIS asli biasanya sangat baik, bahkan tahan terhadap air atau kondisi cuaca tertentu. Hal ini dilakukan untuk memastikan kode QR dapat terbaca dengan mudah oleh kamera ponsel.

    QRIS palsu seringkali memiliki tampilan yang berbeda, seperti desain yang buram, warna pudar, atau pola yang terlihat aneh. Jika Anda menemui QRIS dengan desain seperti ini, sebaiknya waspada dan jangan langsung melakukan pembayaran.

    Tips: Bandingkan dengan QRIS lain yang pernah Anda gunakan untuk melihat perbedaan desain atau kualitas cetakannya.
  1. Nama di Aplikasi Berbeda dengan Nama di Stiker QRIS
    Langkah berikutnya untuk memastikan keamanan transaksi adalah mencocokkan nama merchant di aplikasi pembayaran dengan nama yang tertera pada stiker QRIS. Setelah Anda memindai kode QR dan sebelum memasukkan nominal pembayaran, nama merchant akan muncul di layar aplikasi.

    Jika nama merchant yang muncul di aplikasi berbeda dengan yang tertera pada stiker QRIS, ini adalah tanda jelas bahwa Anda sedang diarahkan ke rekening lain. QRIS palsu sering kali menggunakan nama yang tidak sesuai untuk menipu pengguna.

    Tips: Selalu pastikan nama merchant di aplikasi sesuai dengan nama pada stiker QRIS. Jika berbeda, segera batalkan transaksi.
  1. Sulit untuk Dipindai
    Kode QRIS asli dirancang untuk dapat dipindai dengan mudah oleh kamera ponsel. Dalam kondisi normal, proses pemindaian akan langsung mengarahkan Anda ke halaman pembayaran di aplikasi e-banking atau dompet digital yang Anda gunakan.

    Namun, QRIS palsu seringkali memiliki masalah dalam proses pemindaian. Misalnya, butuh waktu lama untuk memindai, atau Anda malah diarahkan ke situs web tertentu yang meminta informasi sensitif. Jika hal ini terjadi, dapat dipastikan bahwa QRIS tersebut palsu.

    Tips: Hindari memasukkan data pribadi atau informasi sensitif jika diarahkan ke halaman yang mencurigakan. QRIS asli tidak memerlukan proses tambahan seperti ini.
  1. Ditemukan di Tempat Tidak Biasa
    Penipuan QRIS sering kali dilakukan di lokasi-lokasi yang kurang terawasi, seperti tempat ibadah, tempat makan kecil, atau tempat parkir. Pada kasus tertentu, QRIS palsu juga ditemukan dalam bentuk stiker yang ditempelkan secara bertumpuk di atas QRIS asli. Tujuannya adalah menutupi QRIS asli dengan kode palsu sehingga pengguna tidak menyadarinya.

    Jika Anda menemui QRIS di tempat yang tidak biasa atau mencurigakan, pastikan untuk mengecek kembali lokasi dan keabsahan kode tersebut. Jangan ragu untuk bertanya kepada pihak yang bertanggung jawab di lokasi tersebut.

    Tips: Selalu periksa apakah QRIS ditempel dengan cara yang rapi atau ada indikasi stiker baru yang menutupi QRIS lainnya.

Langkah-Langkah Pencegahan Penipuan QRIS

Seiring meningkatnya penggunaan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) sebagai metode pembayaran non-tunai di Indonesia, modus penipuan melalui QRIS palsu pun turut marak. Penipuan ini dapat menyebabkan kerugian finansial yang tidak sedikit. Oleh karena itu, penting untuk memahami cara mencegah penipuan QRIS agar transaksi Anda tetap aman. Berikut ini langkah-langkah yang dapat Anda lakukan:

1. Gunakan Aplikasi Pembayaran Resmi

Memastikan aplikasi yang Anda gunakan resmi dan terpercaya adalah langkah pertama yang harus dilakukan.

  • Pilih aplikasi terpercaya: Gunakan aplikasi dompet digital atau mobile banking dari penyedia yang terdaftar di Bank Indonesia.
  • Periksa pembaruan aplikasi: Pastikan aplikasi Anda selalu diperbarui untuk menghindari kerentanan keamanan.
  • Hindari aplikasi pihak ketiga: Jangan gunakan aplikasi tidak resmi yang mengklaim dapat mempermudah transaksi.

Aplikasi resmi biasanya memiliki fitur keamanan tambahan, seperti otentikasi dua faktor (2FA) dan notifikasi transaksi real-time, yang membantu melindungi Anda dari penipuan.

2. Verifikasi Informasi Sebelum Melakukan Pembayaran

Sebelum memindai QRIS, perhatikan detail kode QR yang disediakan. Berikut beberapa hal yang perlu diperiksa:

  • Nama merchant: Pastikan nama merchant yang tercantum di aplikasi setelah memindai QRIS sesuai dengan nama merchant pada stiker QR.
  • Logo perusahaan: QRIS resmi selalu menyertakan logo perusahaan atau merchant. Jika logo terlihat kabur, pudar, atau tidak sesuai, ada kemungkinan itu QRIS palsu.

Langkah verifikasi ini penting karena QRIS palsu sering kali digunakan di tempat umum dengan tampilan yang menyerupai QRIS asli, seperti di kotak amal atau area parkir.

3. Hindari Pemindaian di Tempat yang Tidak Biasa

Lokasi QRIS dapat menjadi indikator keaslian kode QR tersebut. Beberapa hal yang perlu diperhatikan:

  • Lokasi mencurigakan: Jika Anda menemukan QRIS di tempat-tempat tidak resmi atau tidak umum, seperti tiang lampu, dinding jalan, atau di luar area merchant, waspadai kemungkinan penipuan.
  • QRIS bertumpuk: Periksa apakah ada lebih dari satu QRIS yang ditempelkan. Penipu sering menutupi QRIS asli dengan QRIS palsu untuk menipu korban.
  • Tanyakan langsung ke merchant: Jika ragu, konfirmasi kepada pihak merchant sebelum melakukan transaksi.

Transaksi yang dilakukan di tempat yang tidak biasa meningkatkan risiko uang Anda masuk ke rekening penipu.

4. Waspadai Permintaan Informasi Pribadi

Kode QRIS asli tidak akan pernah meminta informasi sensitif seperti PIN, kata sandi, atau data pribadi lainnya. Beberapa tanda penipuan yang harus dihindari:

  • Permintaan masuk ke situs lain: Jika setelah memindai QRIS Anda diarahkan ke halaman web yang meminta informasi pribadi, segera batalkan transaksi.
  • Pemberitahuan tidak wajar: Jika muncul peringatan mencurigakan saat memindai kode QR, periksa kembali sebelum melanjutkan.

Informasi pribadi adalah kunci utama keamanan finansial Anda. Jangan pernah memberikan data ini kepada siapa pun tanpa alasan yang jelas.

5. Laporkan Penipuan Segera

Jika Anda menemui QRIS palsu, jangan hanya berhenti pada pembatalan transaksi. Anda juga perlu melaporkannya agar tidak ada korban lain.

  • Laporkan ke aplikasi pembayaran: Hubungi layanan pelanggan aplikasi yang Anda gunakan untuk memberikan informasi tentang penipuan.
  • Hubungi pengelola lokasi: Jika QRIS palsu ditemukan di tempat tertentu, informasikan kepada pengelola lokasi agar mereka dapat mengambil tindakan pencegahan.
  • Laporkan ke pihak berwenang: Untuk penanganan lebih lanjut, Anda dapat melapor ke Bank Indonesia, kepolisian, atau layanan aduan siber.

Melaporkan penipuan QRIS tidak hanya membantu Anda mendapatkan kembali uang, tetapi juga membantu melindungi orang lain dari kejahatan serupa.

Tips Tambahan untuk Melindungi Diri dari Penipuan QRIS

Selain langkah-langkah di atas, ada beberapa kebiasaan yang bisa Anda terapkan:

  • Gunakan jaringan internet aman: Hindari memindai QRIS saat menggunakan Wi-Fi publik yang tidak terenkripsi.
  • Aktifkan notifikasi transaksi: Ini memungkinkan Anda mendapatkan pemberitahuan real-time setiap kali ada aktivitas di akun Anda.
  • Edukasi orang di sekitar: Bagikan informasi tentang modus penipuan QRIS kepada keluarga dan teman agar mereka juga terhindar dari risiko.

Dengan menerapkan langkah-langkah pencegahan di atas, Anda dapat meminimalkan risiko menjadi korban penipuan QRIS. Ingatlah untuk selalu waspada dan teliti sebelum melakukan pembayaran. Keamanan transaksi Anda ada di tangan Anda sendiri!

Cara Melaporkan Penipuan QRIS

Berikut adalah langkah-langkah untuk melaporkan penipuan QRIS:

1. Laporkan ke Penyedia Aplikasi Pembayaran

Setelah Anda menyadari bahwa telah terjadi penipuan melalui QRIS, segera hubungi layanan pelanggan aplikasi pembayaran yang Anda gunakan, seperti dompet digital atau aplikasi e-banking.

  • Cari kontak resmi: Nomor layanan pelanggan biasanya tersedia di aplikasi atau situs resmi penyedia layanan.
  • Informasikan detail transaksi: Berikan informasi lengkap seperti tanggal, waktu, nominal transaksi, dan merchant yang tercantum pada QRIS.
  • Lampirkan bukti: Sertakan tangkapan layar (screenshot) dari transaksi dan QRIS yang digunakan.

2. Laporkan ke Bank Indonesia (BI)

QRIS diawasi langsung oleh Bank Indonesia, sehingga Anda juga dapat melaporkan kasus penipuan ke BI.

  • Melalui website: Kunjungi laman pengaduan resmi di Bank Indonesia.
  • Melalui email: Kirimkan detail pengaduan ke alamat email pengaduan yang disediakan BI.
  • Melalui telepon: Hubungi layanan konsumen Bank Indonesia di 131 untuk informasi lebih lanjut.

3. Laporkan ke Merchant atau Pengelola Lokasi

Jika QRIS palsu ditemukan di lokasi tertentu, seperti tempat ibadah, parkiran, atau toko, segera informasikan kepada pengelola lokasi tersebut. Hal ini penting untuk mencegah korban lainnya.

  • Berikan bukti: Tunjukkan QRIS palsu yang Anda temui dan jelaskan kejadiannya.
  • Mintalah verifikasi: Pastikan QRIS yang ada adalah milik mereka.

4. Laporkan ke Polisi

Jika kerugian yang Anda alami signifikan atau memerlukan tindakan hukum, buat laporan ke kepolisian setempat.

  • Siapkan dokumen pendukung: Bukti transfer, tangkapan layar transaksi, serta QRIS palsu.
  • Datangi kantor polisi: Buat laporan resmi agar kasus dapat ditindaklanjuti.

5. Gunakan Layanan Aduan Siber

Jika penipuan terkait dengan teknologi digital, Anda juga dapat melaporkannya ke Patroli Siber Bareskrim Polri melalui situs resmi Aduan Konten Kominfo atau menghubungi [email protected].

Tips Tambahan:

  • Hindari membayar QRIS tanpa memverifikasi nama merchant.
  • Catat nomor pengaduan setelah laporan dibuat untuk memantau perkembangan kasus.
  • Edukasi orang di sekitar Anda tentang modus penipuan QRIS untuk mencegah kejadian serupa.

Dengan melaporkan penipuan QRIS secara tepat, Anda membantu mencegah kejahatan serupa dan melindungi pengguna lain dari potensi kerugian.

Kesimpulan

Penipuan QRIS dapat merugikan siapa saja yang tidak berhati-hati dalam bertransaksi.Penipuan ini biasanya terjadi melalui pemanfaatan kode QR palsu yang dirancang untuk menipu konsumen agar mentransfer uang ke rekening pelaku. Oleh karena itu, memahami ciri-ciri kode QRIS palsu menjadi langkah pertama yang sangat penting untuk melindungi diri.

Dalam bertransaksi, selalu lakukan pemeriksaan keabsahan kode QR yang akan digunakan. Pastikan kode QR tersebut berasal dari sumber yang terpercaya, seperti kasir resmi atau platform pembayaran yang dikenal luas. Jika terdapat ketidaksesuaian, misalnya lokasi pembayaran berbeda dengan tujuan pembayaran atau ada informasi yang tidak jelas, segera batalkan transaksi dan tanyakan kepada pihak terkait.

Ingat, kewaspadaan adalah kunci utama untuk bertransaksi secara aman dan nyaman menggunakan QRIS.

 

Bagikan artikel ini

Berlangganan

Berlangganan newsletter kami dan dapatkan informasi terbaru.

Video Terkait