Orang Tua Wajib Tahu! Ini Cara Cek Chat WhatsApp Anak


Ilustrasi Digital Citizenship

Ilustrasi Digital Citizenship

Di era digital seperti sekarang ini, anak-anak sudah sangat akrab dengan smartphone dan aplikasi perpesanan seperti WhatsApp. Tak jarang, anak-anak mulai aktif mengirim dan menerima pesan, bahkan bergabung dalam grup-grup tertentu. Namun, sebagai orang tua, tentu ada rasa khawatir terhadap siapa saja yang sering mereka ajak ngobrol.

Apakah teman sekelas? Teman main? Atau justru orang asing yang tak dikenal? Interaksi di dunia maya tak selalu aman, karena bisa saja membuka peluang terjadinya perundungan (cyberbullying), penipuan, atau bahkan pelecehan digital.

Nah, bagi orang tua yang ingin lebih waspada dan memastikan anak-anak tetap aman dalam bersosialisasi lewat WhatsApp, ada cara sederhana untuk mengetahui siapa saja yang sering mereka hubungi. Tanpa harus menggunakan aplikasi tambahan atau memata-matai secara berlebihan, orang tua bisa memanfaatkan fitur bawaan WhatsApp yang bernama "Frequently Contacted".

Artikel ini akan menjelaskan secara detail tiga cara mudah yang bisa dilakukan untuk melihat siapa saja yang sering diajak chat oleh anak di WhatsApp. Simak sampai akhir, ya!

 

Kenapa Orang Tua Perlu Tahu?

Sebelum masuk ke cara-caranya, mari kita pahami dulu mengapa hal ini penting:

  1. Melindungi Anak dari Kontak Berbahaya
    Anak bisa saja tidak sadar sedang menjalin komunikasi dengan orang yang berniat jahat. Orang tua perlu tahu siapa saja yang berinteraksi dengan anak secara intens.
  2. Mendeteksi Pola Komunikasi yang Tidak Sehat
    Jika anak terlalu sering berkomunikasi dengan satu orang saja, apalagi di luar jam wajar, bisa jadi ada hal yang perlu dikaji lebih lanjut.
  3. Menghindari Paparan Konten Negatif
    Lewat obrolan WhatsApp, anak bisa menerima foto, video, atau pesan teks yang tidak sesuai usia mereka. Mengetahui sumber pesan dapat membantu orang tua melakukan tindakan pencegahan.

 

3 Cara Mengetahui Anak Sering Chat dengan Siapa di WhatsApp

Berikut ini adalah tiga cara sederhana yang bisa dilakukan orang tua untuk mengetahui siapa saja yang sering dihubungi oleh anak lewat WhatsApp:

  1. Cek Lewat Fitur “Forward Chat” (Teruskan Pesan)
    Cara pertama ini sangat mudah dan tidak memerlukan pengaturan khusus.

    Langkah-langkahnya:

    • Buka aplikasi WhatsApp anak di ponsel mereka.
    • Masuk ke salah satu ruang obrolan mana saja (boleh yang sudah ada).
    • Tekan lama pada salah satu pesan yang ada (boleh teks, gambar, atau lainnya).
    • Pilih ikon panah kanan (forward/teruskan).
    • Setelah itu akan muncul tampilan kontak untuk meneruskan pesan.
    • Di bagian paling atas, akan muncul daftar dengan label “Sering Dihubungi” atau “Frequently Contacted”.

    Apa gunanya?
    Dari daftar tersebut, kamu bisa langsung tahu siapa saja kontak atau grup yang paling sering dihubungi oleh anak.

    Catatan:
    Daftar ini tersusun berdasarkan intensitas pengiriman pesan. Jadi makin sering anak mengobrol dengan seseorang, maka kontak itu akan muncul di urutan atas.

  2. Cek Menu Ekspor Chat
    Cara kedua juga tak kalah mudah. Kita bisa melihat siapa saja yang sering dihubungi lewat fitur ekspor chat. Fitur ini biasanya digunakan untuk menyimpan atau mencadangkan isi percakapan, tapi secara tak langsung juga menampilkan kontak favorit.

    Langkah-langkahnya:

    • Buka aplikasi WhatsApp anak.
    • Masuk ke menu pengaturan (Settings).
    • Pilih menu "Chat" (Obrolan).
    • Lalu klik "Ekspor Chat" (Export Chat). WhatsApp akan meminta memilih ruang obrolan yang ingin diekspor.

    Apa gunanya?
    Daftar chat yang muncul saat akan memilih ekspor biasanya juga diurutkan berdasarkan frekuensi komunikasi. Kontak yang sering diajak chat akan muncul lebih dulu.

    Kelebihan cara ini:
    Kamu tidak perlu membuka ruang chat satu per satu. Cukup dengan sekali klik, kamu langsung mendapat gambaran siapa saja yang paling sering berkomunikasi dengan anak.

  3. Cek Penggunaan Penyimpanan di WhatsApp (Storage and Data)
    Cara ketiga ini bisa memberi gambaran yang lebih mendalam karena menampilkan data pemakaian storage oleh tiap kontak atau grup. Semakin banyak data (teks, gambar, video, dll) yang dikirim oleh seseorang, maka kemungkinan besar interaksi dengan orang tersebut juga tinggi.

    Langkah-langkahnya:

    • Buka aplikasi WhatsApp anak.
    • Masuk ke pengaturan (Settings).
    • Pilih "Storage and Data" atau "Penyimpanan dan Data".
    • Klik opsi "Kelola Penyimpanan" atau "Manage Storage".
    • Di bagian bawah, akan muncul daftar kontak dan grup, diurutkan berdasarkan jumlah data yang digunakan.

    Apa gunanya?
    Kontak yang ada di urutan atas adalah yang paling banyak mengirim atau menerima pesan/media dengan anak. Ini menjadi indikator siapa yang paling sering berinteraksi dengan anak di WhatsApp.

    Tips:
    Klik salah satu kontak di daftar tersebut untuk melihat lebih detail jenis data apa saja yang dibagikan (apakah lebih banyak video, gambar, atau teks).

Apa yang Harus Dilakukan Orang Tua Setelah Mengetahui Kontak Sering Dihubungi?

Setelah tahu siapa saja yang sering chat dengan anak, bukan berarti orang tua harus langsung memarahi atau menegur anak. Berikut ini adalah beberapa langkah bijak yang bisa diambil:

  1. Ajak Anak Berdiskusi dengan Santai
    Tanyakan siapa orang-orang tersebut. Jika anak terbuka, akan lebih mudah memberi arahan jika memang ada kontak yang mencurigakan.
  2. Berikan Edukasi tentang Bahaya Dunia Digital
    Sampaikan kepada anak bahwa tidak semua orang di internet itu baik. Jelaskan tentang bahaya berbagi informasi pribadi atau foto sembarangan.
  3. Batasi Waktu Pemakaian WhatsApp
    Jika anak terlalu sering chatting hingga larut malam atau saat belajar, orang tua bisa membuat aturan jam online yang sehat.
  4. Gunakan Fitur Keamanan Tambahan
    Pertimbangkan untuk mengaktifkan fitur parental control atau filter konten jika anak masih di bawah umur.

Mengetahui anak sering chat dengan siapa di WhatsApp bukan berarti mencurigai atau memata-matai secara berlebihan, tapi merupakan bentuk perlindungan dan perhatian. Dunia digital memang membuka banyak peluang, namun juga menghadirkan risiko, terutama bagi anak-anak yang masih belum bisa memilah interaksi yang sehat dan aman.

Dengan memanfaatkan fitur-fitur sederhana yang sudah tersedia di WhatsApp, orang tua dapat memantau tanpa harus merusak privasi anak secara ekstrem. Ingat, kunci utamanya tetap pada komunikasi yang terbuka antara orang tua dan anak.

Semoga tips dan trik di atas bisa membantu para orang tua untuk lebih waspada, sekaligus menciptakan lingkungan digital yang aman dan nyaman untuk anak tercinta!

Bagikan artikel ini

Komentar ()

Berlangganan

Berlangganan newsletter kami dan dapatkan informasi terbaru.

Video Terkait