CMT Luncurkan Dua Alat Canggih untuk Pemantauan Mesin Maritim


Industri Maritim

Industri Maritim

Perusahaan solusi pemantauan kondisi, CM Technologies (CMT), baru-baru ini memperkenalkan dua alat inovatif yang dirancang untuk meningkatkan pemantauan kondisi oli pelumas dan silinder mesin. Alat-alat ini diharapkan dapat membantu industri maritim mengurangi risiko kerusakan mesin, yang sering kali menjadi penyebab utama klaim asuransi dengan biaya yang signifikan.

Salah satu alat terbaru yang diluncurkan oleh CMT adalah WBS IR Analyser, sebuah solusi berbasis inframerah yang canggih. Alat ini dirancang untuk menilai tiga parameter penting dalam oli pelumas, yaitu Base Number (BN), soot dan water content. Dalam operasionalnya, WBS IR Analyser mampu memberikan hasil analisis secara instan tanpa perlu menggunakan bahan kimia atau reagen isi ulang yang mahal, seperti yang umum ditemukan pada alat uji oli pelumas konvensional.

Matthias Winkler, Direktur Pelaksana CMT, menjelaskan bahwa permintaan pasar akan alat pemantauan yang mudah digunakan dan efisien terus meningkat. “Teknologi mesin telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir, tetapi kegagalan oli pelumas tetap menjadi penyebab paling umum kerusakan mesin,” ungkapnya. “Kegagalan ini mencakup sekitar 28% dari semua klaim asuransi mesin, dengan biaya rata-rata mencapai US$1,2 juta per klaim. Teknologi pemantauan kondisi yang kami kembangkan dapat membantu mengoptimalkan kinerja mesin, mencegah kerusakan, dan mengurangi biaya yang terkait dengan klaim asuransi,” tambahnya.

Dengan menggunakan WBS IR Analyser, kru mesin dapat dengan cepat memantau kondisi oli pelumas dan mengidentifikasi potensi masalah sebelum menjadi kerusakan yang lebih serius. Alat ini bekerja dengan mengekspos sampel oli kecil pada panjang gelombang inframerah untuk menyaring zat tambahan dan zat lainnya. Hal ini memungkinkan alat tersebut memberikan data yang lebih andal tentang komposisi oli, yang kemudian dapat digunakan oleh manajer kapal untuk menjadwalkan penggantian oli secara lebih efisien. Kecepatan dan keakuratan hasil analisis ini diyakini dapat mengurangi biaya operasional sekaligus meminimalkan risiko kerusakan mesin yang lebih serius.

Selain WBS IR Analyser, CMT juga memperkenalkan Sensor Scuffing yang dirancang untuk mendeteksi keausan yang tiba-tiba dan parah pada liner silinder dan ring piston mesin. Keausan seperti ini sering kali disebabkan oleh lapisan pelumas yang tidak memadai pada dinding liner, yang jika tidak terdeteksi dengan cepat, dapat menyebabkan kerusakan mesin yang signifikan dan downtime yang mahal.

David Fuhlbruegge, Manajer Operasional CMT, menjelaskan bahwa metode pemantauan saat ini, seperti analisis oli pembuangan, pembacaan suhu dinding liner, dan inspeksi port visual, sering kali terlambat dalam mendeteksi keausan. “Penggantian liner silinder bisa sangat mahal, dengan biaya lebih dari $10.000 per unit. Namun, jika lecet pada liner silinder tidak segera dideteksi, hal ini dapat mengakibatkan kerusakan mesin yang lebih parah dan mahal,” jelasnya.

Sensor Scuffing CMT menggunakan teknologi transduser akustik elektromagnetik (EMAT) yang inovatif untuk memantau keausan dan suhu liner silinder secara real-time saat mesin sedang beroperasi. Salah satu keunggulan utama alat ini adalah kemampuannya untuk mendeteksi perubahan getaran sekecil apapun tanpa perlu menghentikan mesin, sehingga proses pemantauan bisa dilakukan secara terus-menerus dan lebih efektif. “Ini adalah pendekatan unik yang memungkinkan operator kapal untuk mendeteksi masalah pelumasan sejak dini dan mengambil tindakan yang diperlukan sebelum kerusakan terjadi,” tambah Fuhlbruegge.

Sensor EMAT yang digunakan dalam alat ini dilengkapi dengan amplifier internal dan teknologi pengkondisian sinyal yang dioptimalkan untuk mendeteksi gelombang suara dalam rentang 300 hingga 700KHz. Emisi akustik yang dihasilkan kemudian dievaluasi menggunakan perangkat lunak analitis milik CMT, memberikan data yang akurat dan cepat tentang kondisi liner silinder.

Dengan semakin ketatnya tuntutan operasi di industri maritim, keandalan mesin menjadi faktor yang sangat krusial. Oleh karena itu, CMT terus berinovasi dengan menghadirkan alat-alat pemantauan yang tidak hanya efisien tetapi juga mampu memberikan hasil yang akurat dalam waktu singkat. WBS IR Analyser dan Sensor Scuffing adalah contoh nyata dari komitmen perusahaan dalam menyediakan solusi yang dapat diandalkan untuk mengoptimalkan kinerja mesin dan mengurangi risiko kerusakan.

Kedua alat ini diharapkan dapat menjadi standar baru dalam pemantauan kondisi mesin, memberikan perlindungan yang lebih baik terhadap potensi kerusakan, dan pada akhirnya, menghemat biaya operasional serta klaim asuransi yang terkait dengan kerusakan mesin. Dengan inovasi ini, CMT memperkuat posisinya sebagai pemimpin dalam pengembangan teknologi pemantauan kondisi di industri maritim.


Bagikan artikel ini

Video Terkait