Museum Ravenspoint Gunakan IoT untuk Lindungi Koleksi Budaya
- Nikita Dewi Kurnia Salwa
- •
- 23 Sep 2024 20.04 WIB
Museum Pusat Ravenspoint di Pulau Lewis, yang dikenal karena Arsip Angus Macleod, telah berhasil mengintegrasikan teknologi IoT untuk melindungi koleksi budaya yang signifikan dan meningkatkan pengalaman pengunjung. Dikelola oleh sukarelawan, museum ini berkolaborasi dengan CENSIS, pusat inovasi teknologi penginderaan dan IoT di Skotlandia, serta FarrPoint, konsultan konektivitas, untuk menerapkan jaringan LoRaWAN yang canggih. Sistem ini berfungsi untuk memantau kelembapan, suhu, dan jumlah pengunjung di area pameran, melengkapi infrastruktur penyimpanan yang telah ada.
Menjaga tingkat kelembapan yang sesuai sangat penting untuk melindungi artefak sejarah dari kerusakan atau penurunan kualitas. Dengan sistem baru ini, museum dapat mengakses data waktu nyata yang memungkinkan mereka untuk secara efisien melacak kondisi lingkungan dan aliran pengunjung. Otomatisasi proses pengumpulan data ini mengurangi beban kerja relawan, menyederhanakan operasional, dan memastikan pencatatan yang konsisten, yang sangat penting untuk mempertahankan akreditasi dari Museums Galleries Scotland.
Inisiatif ini merupakan bagian dari program IoT Evolve yang didanai oleh Pemerintah Skotlandia dan Highlands and Islands Enterprise (HIE). Program ini mendukung organisasi lokal dalam mengembangkan dan menerapkan teknologi IoT, memberikan dorongan pada infrastruktur digital yang vital bagi organisasi budaya di seluruh wilayah.
Museum Ravenspoint dan Arsip Angus Macleod telah beroperasi selama 15 tahun sebagai arsip dan museum sejarah sosial yang komprehensif di daerah Point. Koleksinya memberikan gambaran kehidupan di desa Calbost yang berbahasa Gaelik, dengan mayoritas materi disajikan dalam bentuk cetak, meskipun beberapa tersedia dalam format elektronik. Koleksi ini menjadi sumber informasi penting bagi peneliti yang berfokus pada kehidupan di pulau, pertanian, dan sejarah masyarakat Hebridean.
Ketua Pairc Historical Society yang mengelola museum, Donnie Morrison, mengungkapkan antusiasmenya terhadap penerapan teknologi baru ini. Ia menyatakan, “Dengan instalasi ini, kita dapat lebih baik melindungi artefak kita dan memastikan pelestariannya untuk generasi mendatang. Teknologi penghitungan pengunjung juga akan sangat berharga, terutama dengan peningkatan pariwisata yang kami harapkan dari pelabuhan laut dalam baru di Stornoway yang akan menarik lebih banyak kapal pesiar.”
Ravenspoint Centre juga merencanakan penggunaan sensor pelacakan pengunjung di kafenya, yang bertujuan untuk meningkatkan alokasi sumber daya dan menentukan jam buka serta tingkat staf yang optimal. Ini diharapkan dapat membantu museum dalam menghadapi lonjakan pengunjung di masa mendatang.
Ally Longmuir, manajer pengembangan bisnis di CENSIS, menekankan pentingnya proyek ini dengan menyatakan, “Inisiatif ini menunjukkan bahwa organisasi dapat memanfaatkan manfaat IoT di mana saja. Pairc Historical Society kini memiliki perangkat untuk melindungi warisan Skotlandia dengan lebih baik, membuat keputusan manajemen yang tepat, dan meningkatkan pengalaman pengunjung.”
Dr. Andrew Muir, kepala eksekutif FarrPoint, menambahkan, “Melihat museum terpencil di Skotlandia memimpin dalam adopsi IoT adalah hal yang menggembirakan. Proyek IoT yang telah terbukti ini dapat menguntungkan banyak museum lain yang masih melakukan pemeriksaan manual. Kami mendorong lembaga lain untuk mengeksplorasi solusi teknologi ini.”
Secara keseluruhan, proyek ini adalah contoh nyata bagaimana organisasi budaya kecil dan terpencil dapat memanfaatkan teknologi modern untuk membantu melestarikan sejarah, beroperasi lebih efisien, dan menyediakan pengalaman unik bagi pengunjung. Dengan penerapan teknologi IoT, Museum Pusat Ravenspoint tidak hanya meningkatkan kemampuan dalam melindungi artefak-artefak berharga, tetapi juga menciptakan pengalaman interaktif yang lebih menarik bagi para pengunjung. Inisiatif ini tidak hanya menunjukkan potensi besar IoT dalam konteks museum, tetapi juga memberikan inspirasi bagi institusi lain di Skotlandia dan sekitarnya untuk mengadopsi teknologi serupa. Dengan langkah ini, diharapkan akan ada peningkatan dalam upaya pelestarian budaya serta pengembangan pengalaman pengunjung yang lebih baik di masa depan.