Microsoft Edge for Business Hadirkan Perlindungan Data AI Terbaru


Gedung Microsoft

Gedung Microsoft

Microsoft terus berinovasi dalam meningkatkan keamanan data perusahaan dengan menghadirkan fitur baru bernama inline data protection di peramban web Edge for Business. Fitur ini diumumkan pada Senin, 24 Maret 2025, dan dirancang khusus untuk mencegah kebocoran data sensitif ke aplikasi kecerdasan buatan generatif (GenAI), seperti ChatGPT, Google Gemini, dan DeepSeek. Ke depan, daftar aplikasi yang diblokir akan diperluas hingga mencakup layanan GenAI lainnya, serta aplikasi email, kolaborasi, dan media sosial.

Keamanan Data di Edge for Business
Microsoft menekankan bahwa perlindungan data langsung di Edge for Business memungkinkan perusahaan untuk mengendalikan aliran data sensitif dengan lebih efektif. Dengan fitur ini, karyawan tidak dapat dengan mudah membagikan informasi perusahaan melalui berbagai aplikasi berbasis AI atau layanan daring lainnya.

Fitur ini akan mencegah kebocoran data dalam berbagai skenario, seperti:

  1. Pengguna yang mengetik teks langsung ke dalam aplikasi web atau prompt GenAI.
  2. Pengunggahan dokumen perusahaan ke layanan berbasis AI tanpa izin.
  3. Transfer data sensitif melalui media sosial atau layanan berbasis cloud yang tidak aman.
  4. Microsoft menambahkan bahwa fitur ini dirancang sebagai bagian dari strategi keamanan menyeluruh untuk melindungi data perusahaan dari ancaman yang semakin kompleks.

Integrasi Perlindungan Data dengan Microsoft Purview dan Teams
Selain memperkenalkan fitur keamanan di Edge for Business, Microsoft juga meningkatkan kontrol Data Loss Prevention (DLP) melalui Microsoft Purview. Langkah ini bertujuan untuk memperkuat perlindungan data dan mendukung Microsoft Teams, terutama dalam menghadapi ancaman phishing yang meningkat dalam beberapa bulan terakhir.

Kelompok peretas seperti Storm-1674 dan Storm-1811 telah memanfaatkan Microsoft Teams untuk menipu pengguna agar mengunduh perangkat lunak berbahaya atau memberikan akses jarak jauh ke sistem mereka. Untuk mengatasi ancaman ini, Microsoft menghadirkan fitur keamanan baru yang memungkinkan tim IT perusahaan untuk:

  1. Mengontrol tenan, domain, dan pengguna yang dapat berkomunikasi dengan karyawan perusahaan.
  2. Melindungi pengguna dari tautan atau lampiran berbahaya secara real-time.
  3. Memungkinkan karyawan untuk melaporkan pesan mencurigakan dengan lebih mudah kepada administrator keamanan.

Microsoft juga mengimplementasikan sandboxing dan real-time detonation untuk memeriksa file dan URL yang mencurigakan dalam lingkungan terisolasi sebelum pengguna dapat mengaksesnya. Dengan cara ini, konten berbahaya dapat diidentifikasi dan dinetralkan lebih awal, sehingga mengurangi risiko serangan siber.

Ekspansi Security Copilot dengan Teknologi AI
Microsoft juga mengumumkan ekspansi fitur Security Copilot, yang kini memiliki 11 solusi berbasis AI baru, termasuk lima yang dikembangkan oleh mitra eksternal. Fitur-fitur ini dirancang untuk membantu perusahaan menganalisis pelanggaran data, memprioritaskan peringatan keamanan kritis, dan meningkatkan kepatuhan keamanan.

Beberapa agen AI yang diperkenalkan dalam Security Copilot, yang akan tersedia dalam versi pratinjau bulan depan, meliputi:

  1. Pemantauan dan penanganan peringatan phishing secara otomatis.
  2. Pencegahan kehilangan data dan pemberitahuan risiko orang dalam.
  3. Deteksi dan perbaikan kerentanan keamanan.
  4. Pengumpulan intelijen ancaman berdasarkan tingkat paparan perusahaan terhadap serangan siber.

Menurut Vasu Jakkal, Wakil Presiden Korporat Microsoft Security, serangan siber berkembang dengan sangat cepat dan semakin kompleks, sehingga penggunaan AI dalam keamanan siber menjadi sebuah keharusan.

"Jumlah serangan siber yang masif telah melampaui kapasitas manusia. Tim keamanan yang masih mengandalkan proses manual dan pertahanan yang terfragmentasi sulit untuk menangani serangan phishing dengan cepat serta memanfaatkan data untuk manajemen risiko siber yang lebih luas," ujar Jakkal.

Fitur agen triase phishing di Security Copilot akan membantu menangani peringatan phishing secara otomatis, sehingga tim keamanan manusia dapat berfokus pada ancaman yang lebih kompleks dan tindakan pencegahan yang lebih proaktif.

Dampak Fitur Keamanan Microsoft bagi Perusahaan
Peningkatan fitur keamanan di Edge for Business, Microsoft Teams, dan Security Copilot akan membawa dampak positif bagi perusahaan, terutama dalam:

  1. Mengurangi risiko kebocoran data melalui aplikasi berbasis AI dan layanan daring lainnya.
  2. Meningkatkan efisiensi tim keamanan dengan pemantauan otomatis terhadap ancaman phishing dan kebocoran data.
  3. Memperkuat perlindungan data perusahaan melalui sandboxing dan teknologi AI dalam Security Copilot.
  4. Mengoptimalkan kepatuhan terhadap regulasi keamanan siber, terutama bagi perusahaan yang beroperasi di industri dengan persyaratan ketat.

Dengan langkah-langkah ini, Microsoft tidak hanya berupaya menghadapi tantangan keamanan digital saat ini, tetapi juga menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan terlindungi bagi bisnis di masa depan.

Bagikan artikel ini

Komentar ()

Berlangganan

Berlangganan newsletter kami dan dapatkan informasi terbaru.

Video Terkait