NCSC Peringatkan Serangan Kuantum: Organisasi Harus Bersiap!
- Rita Puspita Sari
- •
- 23 Mar 2025 18.37 WIB

Ilustrasi Cyber Security
National Cyber Security Centre Inggris (NCSC) mengeluarkan peringatan serius bagi organisasi untuk segera melindungi sistem mereka dari ancaman peretas kuantum sebelum tahun 2035. Ancaman ini muncul seiring dengan perkembangan pesat komputasi kuantum yang berpotensi membobol sistem enkripsi digital saat ini.
Dalam panduan terbaru yang dirilisnya, NCSC merekomendasikan perusahaan besar, terutama di sektor energi dan transportasi, untuk mulai mengadopsi kriptografi pasca-kuantum guna mengantisipasi risiko serangan siber di masa depan.
Mengapa Komputasi Kuantum Berbahaya bagi Enkripsi?
Meskipun komputer kuantum saat ini masih dalam tahap pengembangan, teknologi ini diperkirakan akan mampu memecahkan masalah matematika kompleks yang menjadi dasar dari kriptografi kunci publik asimetris. Metode enkripsi ini banyak digunakan dalam berbagai aspek kehidupan modern, mulai dari komunikasi ponsel hingga transaksi perbankan online.
Keunggulan utama komputer kuantum dibandingkan dengan komputer konvensional terletak pada kemampuannya menghitung dengan sangat cepat. Komputer biasa memerlukan waktu bertahun-tahun untuk memecahkan kode enkripsi yang rumit, tetapi komputer kuantum dapat menyelesaikannya dalam hitungan menit atau bahkan detik.
“Saat ini, metode enkripsi bergantung pada masalah matematika yang sangat sulit dipecahkan oleh komputer konvensional. Namun, komputer kuantum dapat menyelesaikan masalah ini jauh lebih cepat, yang berarti sistem enkripsi yang ada bisa menjadi tidak aman,” jelas NCSC dalam pernyataannya.
Tanpa langkah antisipasi, teknologi kuantum dapat digunakan oleh peretas untuk mengakses data rahasia, membobol jaringan komunikasi, atau bahkan mengacaukan sistem keuangan global. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan dan pemerintah untuk mulai mempersiapkan sistem keamanan mereka.
Rekomendasi NCSC: Bersiap Sejak Sekarang
Untuk menghadapi ancaman ini, NCSC memberikan serangkaian panduan bagi organisasi yang berisiko tinggi, terutama operator infrastruktur penting seperti perusahaan energi, transportasi, dan lembaga keuangan. Berikut adalah langkah-langkah yang direkomendasikan:
- Identifikasi layanan yang rentan dan perlu diperbarui sebelum tahun 2028.
- Lakukan pembaruan pada sistem yang paling krusial sebelum tahun 2031.
- Migrasikan sistem ke enkripsi yang lebih aman sebelum 2035.
Panduan ini bertujuan untuk memastikan bahwa data sensitif tetap terlindungi dari ancaman peretas kuantum. Menurut Ollie Whitehouse, Chief Technical Officer NCSC, organisasi yang mengikuti peta jalan ini akan memiliki perlindungan yang lebih kuat terhadap ancaman siber di masa depan.
“Panduan terbaru tentang kriptografi pasca-kuantum memberikan arah yang jelas bagi organisasi untuk melindungi data mereka dari ancaman di masa depan. Dengan langkah ini, informasi rahasia yang kita simpan hari ini tetap aman dalam beberapa tahun mendatang,” kata Whitehouse.
Bagaimana Komputer Kuantum Berbeda dari Komputer Biasa?
Untuk memahami ancaman yang ditimbulkan oleh komputer kuantum, penting untuk mengetahui bagaimana teknologi ini bekerja.
Komputer konvensional menyimpan data dalam bentuk bit, yang hanya memiliki nilai 0 atau 1. Sebaliknya, komputer kuantum menggunakan qubit, yang dapat berada dalam beberapa keadaan sekaligus melalui prinsip yang disebut superposisi kuantum.
Selain itu, komputer kuantum juga memanfaatkan fenomena yang dikenal sebagai entanglement (keterkaitan kuantum), yang memungkinkan qubit untuk saling mempengaruhi meskipun berada dalam jarak yang jauh. Hal ini memungkinkan komputer kuantum untuk melakukan perhitungan yang jauh lebih cepat dibandingkan komputer biasa.
Namun, meskipun menjanjikan kecepatan luar biasa, komputer kuantum masih menghadapi banyak tantangan teknis. Qubit sangat rentan terhadap gangguan eksternal, seperti fluktuasi suhu atau radiasi kosmik. Oleh karena itu, hingga saat ini, para ilmuwan masih berupaya menciptakan komputer kuantum yang benar-benar stabil dan dapat digunakan dalam skala besar.
Upaya Dunia dalam Menghadapi Ancaman Kuantum
Selain Inggris, negara lain juga mulai mempersiapkan langkah untuk menghadapi ancaman komputer kuantum. Amerika Serikat, Uni Eropa, dan China sedang mengembangkan post quantum cryptography yang dirancang untuk bertahan terhadap serangan kuantum.
Tahun lalu, National Institute of Standards and Technology Amerika Serikat (NIST) telah memilih beberapa algoritma enkripsi baru yang dianggap aman dari ancaman komputer kuantum. Algoritma ini akan menjadi standar keamanan baru di berbagai sektor, termasuk perbankan dan pemerintahan.
Profesor Alan Woodward, pakar keamanan siber dari Universitas Surrey, menekankan pentingnya migrasi ke enkripsi baru sesegera mungkin.
“Sekarang sudah ada metode enkripsi baru yang lebih aman. Oleh karena itu, lebih baik beralih sejak sekarang daripada menunggu hingga ancaman menjadi nyata,” ujar Woodward.
Mengapa Perusahaan Harus Bertindak Sekarang?
Meskipun komputer kuantum yang dapat membobol enkripsi belum ada saat ini, para pakar memperingatkan bahwa teknologi ini bisa berkembang lebih cepat dari perkiraan. Jika organisasi tidak segera bersiap, mereka berisiko kehilangan data penting atau mengalami kebocoran informasi rahasia di masa depan.
Beberapa alasan mengapa perusahaan harus segera mengambil langkah antisipatif:
- Data yang dicuri hari ini bisa dipecahkan di masa depan. Peretas dapat mengumpulkan data terenkripsi sekarang dan menunggu hingga komputer kuantum cukup kuat untuk membukanya.
- Banyak sistem keamanan masih menggunakan enkripsi lama. Jika tidak diperbarui, sistem ini bisa menjadi celah bagi peretas untuk mengeksploitasi kelemahan enkripsi.
- Regulasi akan semakin ketat. Negara-negara mulai memberlakukan standar keamanan baru, sehingga perusahaan yang tidak mematuhi aturan bisa menghadapi risiko hukum atau denda besar.
Komputasi kuantum membawa revolusi dalam dunia teknologi, tetapi juga menghadirkan ancaman besar terhadap keamanan siber. Badan Keamanan Siber Inggris (NCSC) telah mengeluarkan peringatan agar organisasi segera bersiap menghadapi peretas kuantum sebelum tahun 2035.
Para ahli menekankan bahwa mengambil tindakan sekarang lebih baik daripada menunggu hingga terlambat. Jika organisasi menunda perubahan, mereka mungkin akan menghadapi konsekuensi serius dalam beberapa tahun mendatang.
Seiring dengan kemajuan teknologi, keamanan siber harus selalu menjadi prioritas utama. Perusahaan dan pemerintah yang beradaptasi lebih awal akan memiliki perlindungan lebih baik terhadap ancaman siber di era kuantum.