Kemkomdigi Tingkatkan Literasi Digital dengan Fokus AI
- Rita Puspita Sari
- •
- 15 Des 2024 15.26 WIB
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi), Nezar Patria, mengungkapkan rencana peningkatan literasi digital yang lebih mendalam dengan memperkenalkan teknologi tinggi, termasuk Artificial Intelligence (AI), kepada masyarakat. Langkah ini menjadi bagian dari upaya strategis untuk menghadapi era perkembangan teknologi yang semakin pesat, di mana AI telah diadopsi secara masif di berbagai sektor.
Urgensi Literasi Digital yang Lebih Mendalam
Kemajuan teknologi, terutama dalam bidang deep technology seperti AI, memengaruhi hampir semua aspek kehidupan manusia, mulai dari industri, pendidikan, kesehatan, hingga hiburan. Oleh karena itu, Nezar menegaskan pentingnya masyarakat memiliki pemahaman yang komprehensif mengenai teknologi ini. Tidak hanya mengetahui cara kerjanya, tetapi juga memahami dimensi etisnya agar dapat menggunakannya secara bijaksana.
"Kita berkomitmen untuk memberikan peningkatan kualitas dari program literasi digital ini, antara lain mengenalkan pada masyarakat tentang deep tech seperti artificial intelligence, baik dimensi etisnya, juga bagaimana mengenal artificial intelligence ini dari sudut teknikal dalam artian mengerti bagaimana cara kerja sebuah kecerdasan buatan," kata Nezar dalam sebuah acara di Yogyakarta pada Selasa, 10 Desember 2024.
Pilar Literasi Digital dan Posisi AI
Sebelumnya, Kemkomdigi telah memperkenalkan empat pilar literasi digital, yaitu: Digital Skills, Digital Ethics, Digital Culture, Digital Safety. Meski pilar-pilar ini telah membahas teknologi digital, termasuk AI, pembahasannya masih berada di tingkat dasar. Dengan rencana kurikulum baru, Nezar menjelaskan bahwa literasi digital akan mencakup aspek teknis AI, mulai dari cara menggunakannya hingga memahami potensi manfaat dan risikonya.
Peningkatan ini bertujuan untuk memastikan masyarakat tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga memahami dampaknya secara holistik.
Manfaat Literasi AI bagi Masyarakat
Pengenalan AI melalui literasi digital yang lebih mendalam memiliki berbagai manfaat, di antaranya:
- Pemanfaatan AI yang Optimal: Dengan memahami cara kerja AI, masyarakat dapat memanfaatkan teknologi ini secara maksimal, baik untuk produktivitas, pendidikan, maupun kebutuhan sehari-hari.
- Meningkatkan Kesadaran Etis: Literasi AI akan membantu masyarakat memahami dampak sosial dan etis dari teknologi ini, seperti perlindungan data pribadi, potensi bias dalam algoritma, hingga dampaknya terhadap tenaga kerja.
- Meningkatkan Daya Saing Digital: Indonesia membutuhkan masyarakat yang melek teknologi untuk bersaing di era digital. Pemahaman AI dapat mendorong inovasi lokal dan mendukung transformasi digital nasional.
Nezar menekankan bahwa kurikulum baru ini akan memberikan wawasan mendalam, tidak hanya tentang penggunaan AI, tetapi juga tentang bagaimana teknologi ini dapat membawa perubahan positif maupun negatif. Dengan pemahaman ini, masyarakat diharapkan dapat menggunakan AI secara bertanggung jawab.
Pelaksanaan Program pada 2025
Peningkatan literasi digital yang mencakup AI ini akan mulai diproses pada tahun 2025. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kemkomdigi akan bertanggung jawab untuk merancang dan melaksanakan kurikulum baru ini. Selain itu, sinergi dengan Direktorat Jenderal Ekosistem Digital juga akan diupayakan untuk memastikan program ini berjalan lancar.
Menurut Nezar, langkah ini merupakan bagian dari prioritas Kemkomdigi untuk menghadirkan literasi digital yang relevan dengan perkembangan zaman. Dengan pengenalan AI dalam kurikulum literasi digital, diharapkan masyarakat Indonesia tidak hanya menjadi konsumen teknologi, tetapi juga pelaku yang aktif dan kritis dalam memanfaatkan teknologi untuk kehidupan yang lebih baik.
"Kita akan matangkan ini dengan BPSDM di Komdigi, dan juga nanti ada direktur jenderal yang baru, Dirjen Ekosistem Digital. Kita coba bersinergi untuk program literasi digital, terutama yang tadi itu deep tech itu, artificial intelligence dan dimensi etiknya," ujar Nezar.
Mewujudkan Masyarakat Digital yang Cerdas
Transformasi digital bukan hanya soal adopsi teknologi, tetapi juga soal membangun masyarakat yang cerdas secara digital. Program literasi digital yang "naik level" ini menjadi langkah penting untuk memastikan Indonesia tidak tertinggal dalam era revolusi teknologi.
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang AI, masyarakat diharapkan dapat lebih siap menghadapi tantangan dan peluang yang ditawarkan oleh teknologi ini. Kurikulum baru ini diharapkan menjadi dasar yang kuat untuk menciptakan ekosistem digital yang inklusif, aman, dan berkelanjutan.
Sebagai penutup, langkah Kemkomdigi untuk meningkatkan literasi digital ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mempersiapkan masyarakat menghadapi era teknologi yang terus berkembang. Dengan memprioritaskan pengenalan teknologi tinggi seperti AI, Indonesia dapat melangkah lebih jauh dalam membangun bangsa yang cerdas digital dan kompetitif di kancah global.