Kemkomdigi dan Microsoft Luncurkan Program Pelatihan AI
- Pabila Syaftahan
- •
- 03 Des 2024 18.03 WIB
Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) bersama Microsoft meluncurkan ElevAIte Indonesia, sebuah program pelatihan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) yang bertujuan untuk membekali 1 juta talenta Indonesia dengan keterampilan relevan di era digital. Program ini menggabungkan makna elevate (meningkatkan) dan AI, menandakan kolaborasi lintas sektor untuk memperkuat posisi Indonesia di tingkat global melalui teknologi AI.
ElevAIte Indonesia melibatkan berbagai mitra dari sektor pemerintah, industri, pendidikan, dan komunitas, bertujuan menghubungkan talenta Indonesia dengan peluang baru dari AI, seperti peningkatan produktivitas, kreativitas, dan inovasi yang bertanggung jawab.
Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menekankan pentingnya pendekatan bijak dalam pemanfaatan AI, yang kini memengaruhi hampir semua aspek kehidupan. “AI membuka peluang besar untuk meningkatkan kualitas hidup, namun kita perlu mengelola tantangan yang datang bersamanya dengan hati-hati,” ujar Meutya. Menurutnya, kolaborasi antara pemerintah, industri, dan masyarakat sangat penting untuk memastikan pemanfaatan AI yang maksimal dan bertanggung jawab.
ElevAIte Indonesia hadir sebagai contoh nyata dari pendekatan kolaboratif ini. Selain meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, program ini diharapkan menjadi langkah awal bagi Indonesia untuk bersaing di panggung global, sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045.
Pentingnya program ini didorong oleh laporan Microsoft dan LinkedIn yang menunjukkan bahwa 69% pemimpin di Indonesia kini mensyaratkan keterampilan AI bagi calon karyawan, dan 76% lebih memilih kandidat dengan kemampuan AI meskipun pengalaman mereka terbatas. Dengan hampir 70% penduduk Indonesia berada pada usia produktif, membekali mereka dengan keterampilan AI menjadi kunci untuk masa depan Indonesia.
Dharma Simorangkir, Presiden Direktur Microsoft Indonesia, menambahkan bahwa ElevAIte Indonesia fokus pada pembekalan keterampilan AI secara bertanggung jawab. Program ini mencakup penggunaan alat AI untuk meningkatkan efisiensi pekerjaan serta pengembangan solusi AI untuk tantangan nasional.
Untuk mencapai target 1 juta talenta terlatih pada 2025, ElevAIte Indonesia memiliki lima pilar utama, dengan mitra pelatihan seperti Biji-Biji Initiative dan Dicoding. Kelima pilar tersebut meliputi:
- Pelatihan Kecakapan AI bagi Aparatur Pemerintah: Meningkatkan keterampilan AI di lembaga pemerintah dan pelayanan publik berbasis AI.
- Transformasi Industri Strategis: Mempercepat adopsi AI di sektor industri, termasuk UMKM dan perusahaan besar.
- Pendidikan AI: Pembekalan keterampilan AI bagi pendidik dan pengembangan generasi developer Indonesia.
- Keterampilan AI untuk Komunitas Marginal: Meningkatkan keterampilan AI bagi perempuan, penyandang disabilitas, dan masyarakat di daerah terpencil.
- Demokratisasi AI: Menyediakan akses pembelajaran AI bagi setiap individu melalui platform AI Skills Navigator yang mudah diakses.
Rashvin Pal Singh, CEO Biji-Biji Initiative, berharap ElevAIte Indonesia dapat memperluas kesuksesan program keterampilan AI sebelumnya, dengan pendekatan yang lebih terintegrasi dan terukur. Narenda Wicaksono, CEO Dicoding, juga menambahkan bahwa AI membuka peluang inovasi besar dan berpengaruh bagi masyarakat dan negara.
Menkomdigi mengakhiri dengan mengutip Presiden Prabowo Subianto saat Pertemuan APEC 2024 di Peru, yang menekankan pentingnya keseimbangan dalam memanfaatkan teknologi: “Kemajuan besar dalam teknologi menuntut para pemimpin untuk lebih bijaksana, sabar, dan akomodatif. Teknologi memiliki kekuatan untuk membawa kemajuan luar biasa, tetapi juga dapat menghancurkan kehidupan manusia dengan sangat cepat. Oleh karena itu, kolaborasi, komunikasi, dan negosiasi adalah jalan terbaik. Kita harus menaati hukum dan aturan internasional, namun juga memahami kepentingan bersama.” Dengan semangat tersebut, ElevAIte Indonesia diharapkan dapat menjadi langkah strategis dalam membangun ekosistem digital yang inklusif dan memberdayakan.