McAfee Ungkap Masyarakat Melek Teknologi & Abaikan Serangan Siber
- Arundati Swastika Waranggani
- •
- 17 Mei 2021 10.39 WIB
Perusahaan teknologi cybersecurity atau keamanan siber ternama, McAfee mengungkap isi laporan 2021 Consumer Security Mindset: Travel Edition yang menunjukkan bahwa 68 persen masyarakat Indonesia memiliki rencana untuk bepergian baik ke dalam maupun luar kota, dengan 6 persen diantaranya berencana ke luar negeri meskipun pembatasan masih berlaku.
Namun kendati masyarakat Indonesia selalu menjaga keamanan kesehatannya, McAfee menjelaskan bahwa mereka kerap lalai dalam kesehatan digitalnya. McAfee mengklaim bahwa masyarakat Indonesia semakin melek digital, namun masih belum menyadari keamanan digital sehingga rentan terhadap serangan siber.
Laporan McAfee mengklaim bahwa 93 persen masyarakat Indonesia mengaku telah terhubung ke lebih banyak perangkat dan melakukan aktivitas digital sejak awal pandemi COVID-19. Angka pembelian atau pengguna perangkat Internet of Things (IoT) pun tahun 2020 lalu mencapai sebesar 84 persen. Namun, hanya 13 persen yang membeli keamanan tambahan.
87 persen pengguna IoT sendiri mengakui ingin memiliki keamanan perangkat dan jaringan yang lebih aman atau ditingkatkan, tetapi hanya 13 persen dari responden yang bersedia untuk membeli perangkat lunak keamanan tambahan untuk IoT yang mereka gunakan.
“Perangkat digital pintar yang saling terhubung memang memudahkan hidup, tapi pengguna juga harus tetap berhati-hati dan menerapkan berbagai kebiasaan yang baik bagi kesehatan digital agar tetap aman,” tutur Head of Consumer SEA McAfee, Shashwat Khandelwal dalam keterangan resmi, Jumat (14/5/2021).
Shashwat pun menambahkan bahwa perubahan kecil terhadap pola pikir ini akan memiliki manfaat yang besar dalam melindungi informasi pribadi perseorangan, teman, bahkan keluarga. Hal ini terutama dengan perilaku masyarakat yang memahami jika terdapat risiko keamanan yang mengintai saat terkoneksi, namun keamanan siber seringkali terabaikan.
Data pada laporan McAfee kemudian menunjukkan pula bahwa 53 persen masyarakat mengecek keamanan jaringan yang terhubung, namun 57 persen lainnya mengaku tidak terbiasa melakukan pemeriksaan keamanan saat berada di luar rumah.
Saat bepergian pun, 54 persen mengaku menggunakan WiFi publik ketika 77 persen penggunanya menyadari jaringan tersebut rentan serangan siber. 95 persen masyarakat sendiri mengaku terhubung dengan perangkat atau jaringan di tempat umum atau di luar rumah meskipun bukan miliknya.
Hasil lainnya menunjukkan pula bahwa 76 persen masyarakat Indonesia memiliki kesadaran bahwa kebiasaan untuk tidak mengubah kata sandi bawaan, tidak melakukan update softaware maupun keamanan siber merupakan kebiasaan buruk. Namun 47 persen menyatakan mereka tidak membutuhkan solusi keamanan tambahan.
Maka laporan perilaku konsumen dari McAfee kemudian menunjukkan jika masyarakat Indonesia sebagian besar telah memiliki kesadaran terhadap teknologi dan serangan siber yang mengintai, namun perilaku yang ditunjukkan seringkali abai terhadap keamanan siber.