IDC: Pasar Software Big Data Analytics Tumbuh Signifikan


Big Data New

Big Data

IDC baru saja menyampaikan bahwa pasar peranti lunak big data dan analytics Indonesia bertumbuh signifikan pada semester pertama tahun 2022 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

IDC menyebutkan bahwa para organisasi di tanah air telah meningkatkan investasi mereka dalam big data dan analytics. Tujuannya adalah untuk bisa mengambil keputusan bisnis yang lebih baik sejalan dengan kondisi pasar yang terus berubah.

Menurut IDC, pasar peranti lunak big data dan analytics yang disingkat dengan BDA Indonesia bertumbuh sebesar 14,7% pada semester pertama tahun 2022 dibandingkan semester pertama tahun 2021.

Melansir dari Infokomputer, pertumbuhan semester pertama tahun 2022 itu lebih tinggi dari pertumbuhan pada semester pertama tahun sebelumnya. Pada semester pertama tahun 2021, pasar peranti lunak big data dan analytics Indonesia bertumbuh 12,5% dibandingkan periode yang sama tahun 2020.

"Kami terus mengamati adopsi yang luas dari peranti lunak big data dan analytics pada berbagai industri di Indonesia. Permintaan yang kuat dari para organisasi Indonesia adalah digerakkan oleh para bisnis di Indonesia yang memprioritaskan optimasi biaya, meningkatkan efisiensi, dan masuk ke pasar-pasar atau lini-lini produk baru," sebut Sandika Putra (Associate Market Analyst di IDC Indonesia).

IDC menambahkan dua subpasar dari pasar big data dan analytics yang mengalami pertumbuhan tertinggi di tanah air adalah nonrelational analytic data stores serta continuous analytics tools.

IDC sendiri mendefinisikan pasar big data dan analytics sebagai suatu koleksi dari aneka aplikasi dan perkakas peranti lunak untuk ekstraksi, integrasi, governance, pemindahan, kurasi, analisis, dan visualisasi data yang di-deploy untuk mendukung atau automasi pengambilan keputusan yang strategis, operasional, dan taktis dalam cakupan yang luas.

Berdasarkan pelacakan IDC, subpasar nonrelational analytic data stores di tanah air bertumbuh sebanyak 64,4% pada semester pertama tahun 2022 dibandingkan semester pertama tahun 2021.

Sementara, subpasar continuous analytics tools di Indonesia bertumbuh sebesar 48,5% pada semester pertama tahun lalu dibandingkan semester pertama tahun sebelumnya. Sejalan dengan makin banyaknya data, peluang penggunaan AI (artificial intelligence) juga meningkat. Subpasar AI software platforms pun menjadi subpasar dengan pertumbuhan tercepat ketiga di tanah air dengan 45,3% pada periode yang dimaksud.


Bagikan artikel ini

Video Terkait