Qatar Percepat Transformasi Digital dengan Teknologi IoT
- Abd. Rofik Budin
- •
- 23 Agt 2024 08.45 WIB
Doha - Qatar telah mencapai kemajuan signifikan dalam sektor Internet of Things (IoT), dengan proyeksi pendapatan mencapai QAR4,72 miliar (sekitar $1,3 miliar) untuk tahun ini. Laporan terbaru dari Statista mengungkapkan bahwa pertumbuhan ini sebagian besar didorong oleh perkembangan teknologi kota pintar yang semakin pesat di negara tersebut.
Menurut laporan tersebut, segmen IoT otomotif diperkirakan akan mendominasi pasar dengan volume yang diproyeksikan mencapai QR1,2 miliar (sekitar $353,3 juta) pada tahun 2024. Pasar IoT secara keseluruhan diperkirakan akan mengalami pertumbuhan stabil, dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 6,77% dari tahun 2024 hingga 2029, yang akan membawa volume pasar menjadi QR6,54 miliar (sekitar $1,8 miliar) selama periode tersebut.
Qatar dikenal sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di Gulf Cooperation Council (GCC) dan Timur Tengah secara umum. Negara ini sedang mengalami transformasi digital yang signifikan, yang turut mempengaruhi pertumbuhan sektor IoT. Di panggung global, Amerika Serikat diprediksi akan memimpin pasar IoT dalam hal pendapatan, dengan estimasi mencapai $342,5 miliar pada tahun 2024, sementara China tetap menjadi produsen perangkat IoT utama.
Qatar aktif mengejar adopsi teknologi IoT, didorong oleh beberapa inisiatif dan investasi pemerintah, seperti program Tasmu Smart Qatar. Program ini bertujuan menjadikan Qatar sebagai negara pintar dengan memanfaatkan IoT untuk berbagai aplikasi. Selain itu, negara ini juga telah berinvestasi besar dalam pembangunan infrastruktur telekomunikasi, termasuk jaringan 5G yang krusial untuk konektivitas IoT.
Implementasi teknologi kota pintar di Qatar menjadikannya sebagai pasar utama untuk solusi IoT di Timur Tengah. Komitmen terhadap kota cerdas terlihat dalam proyek-proyek besar seperti Msheireb Downtown, sebuah pengembangan senilai QR20 miliar (sekitar $5,5 miliar) yang mencakup area seluas 31.000 meter persegi, serta Lusail Metropolis, proyek kota cerdas senilai QR164 miliar (sekitar $45 miliar) yang meliputi area seluas 38 km persegi.
Proyek-proyek ini menggambarkan penerapan IoT yang melibatkan teknologi canggih dalam berbagai aspek kehidupan perkotaan, termasuk pengelolaan transportasi, energi, dan limbah. IoT juga semakin banyak digunakan dalam sektor industri di Qatar, termasuk minyak dan gas, perawatan kesehatan, serta transportasi. Dalam sektor minyak dan gas, IoT digunakan untuk pemantauan jarak jauh dan pemeliharaan prediktif. Di sektor perawatan kesehatan, perangkat IoT membantu dalam pemantauan pasien dan pengelolaan inventaris. Sementara dalam transportasi, sistem transportasi pintar, termasuk manajemen lalu lintas dan kendaraan terhubung, sedang dikembangkan.
Kehadiran teknologi 5G telah mengubah cara komunikasi nirkabel yang digunakan untuk aplikasi IoT. Keberhasilan IoT sangat bergantung pada konektivitas nirkabel yang andal, interoperabilitas, dan standar protokol. Teknologi 5G berperan penting dalam meningkatkan keandalan, skalabilitas, latensi, keamanan, dan kontrol individu atas parameter konektivitas.
Ooredoo telah mencapai pencapaian besar dengan meluncurkan jaringan 5G secara langsung pada Mei 2018, menjadikannya operator pertama di dunia yang melakukannya. Pencapaian ini mengikuti serangkaian langkah awal yang mencakup uji coba 5G pada Hari Nasional Qatar 2016 dan pendirian stasiun pangkalan siap 5G pada Mei 2017. Vodafone Qatar juga baru-baru ini berhasil memvalidasi spektrum 6GHz dengan teknologi Massive MIMO canggih, mencapai kecepatan pengguna melebihi 10Gbps.
Laporan dari Opensignal menunjukkan bahwa pengguna Qatar mengalami kecepatan unduh 5G tercepat di kawasan EMEA, dengan kecepatan rata-rata mencapai 359,2 Mbps, 22% lebih cepat dibandingkan Denmark yang berada di posisi kedua. Kuwait dan Bahrain berada di posisi ketiga dan keempat, sementara UEA berada di peringkat ketujuh.
Studi oleh Mordor Intelligence mengidentifikasi lima perusahaan teratas di sektor IoT Qatar untuk tahun 2023 dan 2024. Labeeb IoT, produk dari Qatar Mobility Innovations Center, memimpin daftar, diikuti oleh Ooredoo, Vodafone Qatar, Cisco Systems, dan Huawei Technologies.