Sistem Pertahanan dan Keamanan Berbasis AI di Ibu Kota Nusantara


Ilustrasi Smart City

Ilustrasi Smart City

Ibu Kota Nusantara (IKN) sedang mempersiapkan diri untuk menggunakan sistem pertahanan dan keamanan yang berbasis Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. Sistem ini akan terpusat di One Signal Network. Badan Intelijen Negara (BIN) menyatakan kesiapannya untuk bekerja sama dengan Otorita IKN (OIKN) dalam menghadapi berbagai tantangan keamanan modern.

Sosialisasi Perkembangan dan Perencanaan IKN yang diadakan di Gedung Soekarno Hatta, Kantor BIN, Jakarta pada Senin (29/04/2024) menyoroti pentingnya sinergi antara IKN dan BIN dalam menghadapi dinamika keamanan yang semakin kompleks di tingkat regional maupun global. Sekretaris Utama BIN, Bambang Sunarwibowo, menekankan perlunya kerja sama yang erat antara kedua lembaga ini mengingat ancaman keamanan yang semakin berkembang, baik dari segi keamanan konvensional maupun ancaman siber. "Kerja sama yang erat antara IKN dan BIN sangat vital dalam menghadapi ancaman yang berkembang, mulai dari keamanan konvensional hingga ancaman siber," ujar BambangĀ 

Achmad Jaka Santos Adiwijaya, Sekretaris OIKN, menjelaskan visi IKN sebagai pusat pemerintahan yang aman, modern, dan berkelanjutan. "Sistem pertahanan dan keamanan dibangun melalui Sishankamrata yang mengintegrasikan berbagai aspek pertahanan militer dan non-militer, yang selaras dengan diplomasi dan didukung oleh pertahanan cerdas yang sedang dikembangkan oleh Kementerian Pertahanan," papar Jaka.

Konsep smart security yang telah dibahas dalam Focus Group Discussion (FGD) Pertahanan dan Keamanan IKN pada Oktober 2023 menjadi dasar penting dalam penyusunan strategi keamanan cerdas di IKN. "Kami telah mengintegrasikan konsep smart security ini dengan kebijakan dan program yang sedang berjalan, termasuk dengan pihak-pihak terkait seperti BIN dalam upaya menjaga keamanan dan ketertiban di IKN," tegas Jaka.

Selain itu, IKN juga sedang mengembangkan infrastruktur teknologi informatika yang canggih. Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN, Mohammed Ali Berawi, menyebutkan bahwa IKN akan memiliki pusat data dan menggunakan High Performing Computer (HPC) di masa depan. Ini akan menjadi infrastruktur penting bagi pengelolaan kota, kegiatan riset, dan pengembangan teknologi di berbagai sektor, mulai dari sumber daya hutan tropis berkelanjutan, biodiversitas, hingga biomedis dan manufaktur modern.

"Pusat data dan HPC merupakan fondasi utama dalam infrastruktur teknologi informatika yang mendukung visi kota cerdas IKN," ungkap Ali dalam keterangannya yang dikutip dari Kompas.com, Selasa (30/4/2024).

Ali juga memaparkan bahwa pihaknya telah melakukan diskusi yang konstruktif dengan berbagai lembaga terkait seperti Kemenkeu, Bappenas, Kominfo, dan PT Bina Karya. Diskusi ini melibatkan juga Texas Advanced Computing Center (TACC) dan Kota Austin sebagai bagian dari upaya untuk memperluas wawasan dan mengembangkan kolaborasi yang lebih luas dalam bidang teknologi.

TACC, yang merupakan Pusat Penelitian Universitas Texas di Austin, telah lama menjadi pusat unggulan dalam pengembangan teknologi tinggi. Dengan superkomputer seperti Frontera dan Lonestar6, TACC memfasilitasi penelitian sains secara terbuka dan menciptakan ekosistem sumber daya komputasi berperforma tinggi.

Melyssa Fratkin, Direktur Program Industri TACC, mengungkapkan bahwa TACC telah menjadi pusat pengembangan penelitian dan pendidikan untuk kecerdasan buatan di Amerika. Inisiatif kolaboratif antara universitas, industri, dan pemerintah kota menjadi kunci dalam menciptakan teknologi yang mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan menjaga keberlanjutan lingkungan.

Direktur Departemen Pengembangan Ekonomi Kota Austin, Sylnovia Holt-Rabb, menambahkan bahwa kolaborasi antara universitas dan industri dalam menciptakan teknologi yang inovatif sangat penting dalam mewujudkan visi kota yang berkelanjutan dan berketahanan.

"Pemerintah kota Austin melakukan inisiatif dengan mengedepankan prinsip kolaboratif dan inovatif antar departemen dan layanan, serta institusi pendidikan dan industri," ujar Sylnovia.

Dengan menggunakan prinsip evidence-based policy atau kebijakan berbasis data dan fakta, IKN melalui Nusantara K-Hub berupaya untuk mempercepat pembangunan dan mewujudkan Indonesia Emas 2045. Kolaborasi antara lembaga pemerintah, sektor swasta, institusi pendidikan, dan masyarakat menjadi pondasi yang penting dalam merancang masa depan yang cerdas, berkelanjutan, dan aman untuk semua.


Bagikan artikel ini