Agora dan OpenAI Bermitra Hadirkan SDK Berbasis Suara


Ilustrasi Artificial Intelligence 6

Ilustrasi Artificial Intelligence

Agora Inc, penyedia layanan koneksi antar aplikasi (APIs) real-time, telah menjalin kemitraan dengan OpenAI untuk meluncurkan Software Development Kit (SDK) yang mengintegrasikan kecerdasan buatan berbasis suara. Kolaborasi ini bertujuan untuk mempermudah para developer dalam menciptakan pengalaman interaktif yang lebih menarik dengan AI suara dalam berbagai aplikasi yang mereka kembangkan.

Dengan SDK ini, developer dapat membangun AI konversasional yang memungkinkan interaksi lebih alami antara pengguna dan AI. “AI berbasis percakapan yang diakses secara real-time membawa revolusi baru dalam cara konsumen dan perusahaan di seluruh dunia dapat memanfaatkan potensi dari teknologi terkini ini,” ungkap Tony Zhao, CEO dan Co-Founder Agora, dalam rilis resmi pada Senin.

Di Indonesia, pasar AI mengalami pertumbuhan yang pesat, didorong oleh jumlah penduduk yang besar serta peningkatan literasi digital, termasuk adopsi AI dalam kehidupan sehari-hari. Menurut survei yang dilakukan oleh Boston Consulting Group pada tahun 2023, Indonesia menduduki posisi teratas di Asia Tenggara dalam hal pengguna layanan OpenAI (ChatGPT), dan berada di peringkat keempat secara global. Pangsa pasar untuk generative AI diprediksi akan tumbuh hingga 47 persen per tahun selama periode 2024 hingga 2030.

“Dengan kemitraan bersama OpenAI, SDK AI Konversasional kami memungkinkan developer untuk memperbaiki interaksi dalam aplikasi mereka dengan menerapkan interaksi suara alami, yang didukung oleh kecerdasan konversasional OpenAI, berkat kemampuan streaming audio real-time yang kuat dari Agora,” tambah Tony Zhao. SDK ini memanfaatkan jaringan real-time dengan latensi yang sangat rendah dan sistem routing cerdas dari Agora, yang mendukung sekitar 60 miliar menit interaksi real-time setiap bulannya di lebih dari 200 negara dan wilayah di seluruh dunia.

Kemampuan ini memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan OpenAI melalui API Realtime OpenAI dengan cara yang mirip seperti berbicara dengan manusia. Selain itu, SDK ini dilengkapi dengan teknologi canggih yang dapat meminimalkan gema suara dan meredam kebisingan latar belakang, sehingga memastikan kualitas suara yang jernih dalam berbagai kondisi.

“Dengan mengintegrasikan asisten pembelajaran AI interaktif yang sangat realistis ke dalam platform kami, kami dapat meningkatkan penilaian keterampilan, menyempurnakan pengalaman belajar bagi developer, mengoptimalkan pengujian online, serta menciptakan peluang baru untuk memperluas layanan pendidikan dan penilaian keterampilan kami secara global,” kata Samuel Lim, CEO & Founder Grepp, salah satu pelanggan Agora.

Kemitraan antara Agora dan OpenAI juga membuka kesempatan bagi para developer untuk membangun agen suara AI yang stabil untuk berbagai skenario, termasuk layanan dukungan pelanggan 24/7, layanan concierge, kesehatan dan kebugaran, pendidikan dan pembelajaran bahasa, gaming, serta antarmuka suara, dan banyak lagi.

“SDK AI Konversasional dari Agora memudahkan kami untuk mengintegrasikan interaksi suara real-time dengan AI ke dalam produk Internet of Things (IoT) kami,” ujar Yun Zhang, CEO & Co-founder dari Wyze, sebuah platform Home Intelligence yang menyediakan berbagai perangkat IoT dan juga merupakan pelanggan Agora.

Tony Zhao menambahkan bahwa kolaborasi dengan OpenAI ini akan mendorong inovasi dan kreativitas dalam penggunaan AI. “Baik dalam bidang kesehatan melalui pelatihan kebugaran, layanan pelanggan yang tersedia sepanjang waktu, atau aplikasi pembelajaran bahasa yang membantu pengguna berbicara dalam bahasa asing, SDK AI Konversasional dari Agora dan API Realtime OpenAI akan membantu developer menciptakan aplikasi revolusioner yang sebelumnya sulit dibayangkan,” kata Tony.

“Solusi ini juga memudahkan pengguna untuk memanfaatkan kecerdasan buatan dalam kehidupan sehari-hari dengan cara yang lebih baru dan menarik. Kami di Agora sangat antusias dapat berkolaborasi dengan OpenAI untuk mewujudkan semua inovasi ini,” tutup Tony.

Kolaborasi ini membuka jalan bagi banyak kemungkinan dalam pengembangan aplikasi yang lebih interaktif dan intuitif, serta membantu mempercepat adopsi teknologi AI di berbagai sektor.


Bagikan artikel ini

Video Terkait