Dukung UKM, Akamai Demokratisasi Cloud & Edge Computing di RI
- Rita Puspita Sari
- •
- 10 Des 2024 15.45 WIB
Dalam era digital yang semakin maju, adopsi teknologi seperti cloud computing dan edge computing telah menjadi kebutuhan utama untuk mempertahankan daya saing, bahkan bagi usaha kecil dan menengah (UKM) serta perusahaan rintisan (startup). Di Indonesia, dua pendekatan ini semakin relevan untuk mendukung transformasi digital di berbagai sektor. Akamai Technologies, perusahaan multinasional yang bergerak di bidang keamanan siber dan layanan cloud, hadir dengan visi untuk mendemokratisasi akses terhadap teknologi cloud dan edge computing di Tanah Air.
Tujuan utama Akamai adalah membuat teknologi ini lebih inklusif, terjangkau, dan mudah diakses, terutama bagi UKM dan startup yang tersebar hingga pelosok Indonesia. Dalam sebuah acara daring bertema “Cloud di Asia-Pasifik”, Chief Technology Officer Akamai, Jay Jenkins, mengungkapkan strategi perusahaannya untuk membantu UKM memanfaatkan teknologi ini demi meningkatkan efisiensi operasional, menghemat biaya, serta memenuhi kebutuhan pasar dengan lebih fleksibel.
Pentingnya Cloud dan Edge Computing untuk UKM
Cloud computing dan edge computing adalah dua pilar penting dalam komputasi modern. Cloud computing memungkinkan penyimpanan dan analisis data secara global, sementara edge computing memproses data di lokasi yang lebih dekat dengan pengguna akhir, mengurangi latensi, dan meningkatkan efisiensi. Menurut Jay, kombinasi keduanya memberikan solusi optimal untuk UKM di Indonesia, yang sering kali menghadapi tantangan biaya dan keterbatasan infrastruktur.
Dengan memanfaatkan teknologi ini, UKM dapat mengurangi kebutuhan investasi besar pada infrastruktur lokal. Selain itu, adopsi cloud dan edge computing memberikan fleksibilitas bagi pelaku bisnis untuk meningkatkan skala operasional sesuai kebutuhan pasar, tanpa mengorbankan efisiensi.
Strategi Akamai untuk UKM Indonesia
Untuk mencapai tujuan mendemokratisasi teknologi, Akamai menerapkan beberapa strategi utama yang dirancang untuk membantu UKM mengatasi hambatan adopsi teknologi.
- Infrastruktur di Seluruh Indonesia
Akamai telah membangun core dan edge computing regions di enam kota besar, yakni Jakarta, Bandung, Surabaya, Batam, Makassar, dan Banjarmasin. Jay Jenkins menjelaskan bahwa investasi ini dilakukan untuk memastikan layanan cloud dan edge computing dapat diakses dengan latensi rendah, bahkan oleh bisnis yang beroperasi di luar Jakarta.Langkah ini penting karena banyak UKM di daerah terpencil menghadapi tantangan konektivitas yang membatasi partisipasi mereka dalam ekonomi digital. Dengan kehadiran infrastruktur yang tersebar, Akamai berharap lebih banyak UKM dapat merasakan manfaat transformasi digital.
- Biaya Kompetitif
Salah satu hambatan terbesar dalam adopsi teknologi untuk UKM adalah biaya. Menyadari hal ini, Akamai menawarkan biaya egress data mulai dari $0,005 per gigabyte, jauh lebih murah dibandingkan penyedia layanan cloud lainnya yang menetapkan tarif mulai dari $0,05 per gigabyte.Strategi ini memungkinkan UKM menghemat hingga 40% biaya operasional, terutama untuk layanan yang membutuhkan transfer data besar. Hal ini sangat relevan bagi UKM yang baru memulai perjalanan digital mereka atau memiliki anggaran terbatas.
- Solusi Sederhana dan Efisien
Akamai menyediakan solusi yang dirancang untuk kemudahan penggunaan, seperti layanan cloud dari Linode. Platform ini memungkinkan pengembang menyelesaikan konfigurasi aplikasi dalam hitungan menit, sehingga UKM dan startup dapat memulai transformasi digital tanpa beban teknis yang kompleks.Fleksibilitas ini memberikan keuntungan besar bagi bisnis kecil, yang dapat lebih mudah menyesuaikan operasional mereka dengan perubahan kebutuhan pasar.
- Edukasi dan Dukungan Komprehensif
Selain menawarkan infrastruktur dan layanan, Akamai juga berfokus pada edukasi dan dukungan untuk UKM. Melalui inisiatif seperti Project Cirrus, perusahaan memberikan dokumentasi, whitepaper, dan pelatihan untuk membantu UKM memahami manfaat multi-cloud.Jay Jenkins menambahkan bahwa Akamai juga aktif mendukung komunitas open source, seperti Kubernetes dan CNCF, untuk memberikan alat dan platform yang mendukung inovasi lokal. Dengan pendekatan ini, pengembang dan pelaku bisnis di Indonesia dapat menciptakan solusi yang unik dan relevan dengan kebutuhan pasar lokal.
Dampak Positif bagi UKM dan Startup
Dengan strategi ini, Akamai membuka peluang bagi UKM dan startup untuk bersaing di pasar global. Teknologi cloud dan edge computing memungkinkan bisnis kecil:
- Menghemat biaya operasional dengan mengurangi kebutuhan infrastruktur lokal.
- Meningkatkan efisiensi operasional melalui latensi rendah.
- Beradaptasi secara fleksibel terhadap perubahan permintaan pasar.
- Mempercepat inovasi dengan akses ke alat dan platform mutakhir.
Demokratisasi teknologi cloud dan edge computing yang dilakukan Akamai membawa angin segar bagi ekosistem digital di Indonesia. Dengan fokus pada infrastruktur yang tersebar, biaya kompetitif, dan dukungan edukasi, Akamai membantu UKM dan startup mengatasi tantangan adopsi teknologi, membuka peluang baru, dan meningkatkan daya saing mereka di era digital.
Melalui pendekatan ini, Akamai tidak hanya memperkuat posisinya sebagai pemimpin di industri teknologi, tetapi juga berkontribusi pada pengembangan ekonomi digital yang inklusif di Indonesia. Inisiatif ini diharapkan dapat mendorong lebih banyak UKM dan startup untuk memanfaatkan teknologi modern, sehingga menciptakan ekosistem bisnis yang lebih dinamis dan inovatif.