Baidu Luncurkan Ernie X1 & Ernie 4.5, Tantang OpenAI & DeepSeek


AI Generative

AI Generative

Raksasa teknologi China, Baidu, resmi meluncurkan dua model kecerdasan buatan (AI) terbaru, yakni Ernie X1 dan Ernie 4.5. Kedua model ini dirancang untuk menjadi pesaing tangguh bagi AI generatif lainnya, terutama DeepSeek R1 dan GPT-4.5 dari OpenAI. Dengan teknologi mutakhir yang mengandalkan kemampuan multimodal, model ini dapat memahami dan mengolah berbagai jenis data seperti teks, gambar, video, dan audio.

Langkah ini menegaskan ambisi Baidu untuk mengukuhkan posisinya sebagai pemimpin dalam pengembangan AI di China sekaligus bersaing di panggung global. Keunggulan utama dari model baru ini adalah kualitas yang diklaim setara atau bahkan lebih baik dibanding pesaingnya, namun dengan biaya yang jauh lebih murah.

Ernie X1: Alternatif Murah untuk DeepSeek R1
Salah satu model yang dirilis, Ernie X1, disebut sebagai reasoning AI yang dirancang untuk menangani tugas-tugas pemrosesan informasi kompleks. Model ini hadir sebagai penantang langsung DeepSeek R1, model AI yang semakin populer di kalangan pengguna teknologi dalam beberapa bulan terakhir.

Menurut pernyataan resmi Baidu, Ernie X1 memiliki performa yang setara dengan DeepSeek R1, tetapi dengan biaya operasional yang hanya setengahnya. Biaya dalam konteks ini merujuk pada harga penggunaan model AI, yang dihitung berdasarkan jumlah token yang diproses.

Untuk memahami perbandingannya, berikut adalah biaya penggunaan DeepSeek R1:

  1. Biaya input: 0,55 dollar AS (sekitar Rp 8.997) per 1 juta token
  2. Biaya output: 2,19 dollar AS (sekitar Rp 35.828) per 1 juta token

Jika pernyataan Baidu benar, maka biaya Ernie X1 hanya:

  1. Biaya input: 0,275 dollar AS (sekitar Rp 4.498) per 1 juta token
  2. Biaya output: 1,095 dollar AS (sekitar Rp 17.914) per 1 juta token

Dengan biaya yang jauh lebih rendah, Ernie X1 bisa menjadi pilihan menarik bagi perusahaan dan pengembang yang membutuhkan AI berkinerja tinggi tanpa harus mengeluarkan anggaran besar.

Ernie 4.5: Pesaing GPT-4.5 yang Lebih Terjangkau
Selain Ernie X1, Baidu juga memperkenalkan Ernie 4.5, model AI terbaru yang diklaim memiliki kemampuan pemahaman multimodal yang lebih baik dibanding versi sebelumnya. Model ini juga memiliki peningkatan dalam pemrosesan bahasa, logika, memori, dan kreativitas, menjadikannya pesaing langsung dari GPT-4.5 milik OpenAI.

Salah satu keunggulan utama yang ditawarkan oleh Ernie 4.5 adalah Emotional Quotient (EQ) yang tinggi. Dengan kata lain, AI ini lebih mampu:

  1. Memahami konteks percakapan secara alami
  2. Mengenali nada bicara, sarkasme, dan emosi dalam teks
  3. Menangkap referensi budaya dan humor, termasuk meme dan kartun satir

Fitur ini menjadi nilai tambah signifikan karena kebanyakan model AI masih kesulitan dalam memahami humor dan nuansa emosi dalam bahasa manusia.

Baidu bahkan mengklaim bahwa Ernie 4.5 mampu mengungguli GPT-4.5 dalam berbagai tolok ukur, meskipun belum ada data rinci yang mendukung klaim ini. Lebih mengejutkan lagi, biaya penggunaan Ernie 4.5 dikatakan hanya 1% dari GPT-4.5, menjadikannya opsi yang jauh lebih hemat biaya bagi perusahaan yang ingin mengadopsi teknologi AI canggih.

Sebagai perbandingan, GPT-4.5 dari OpenAI, yang dirilis pada 27 Februari 2025, adalah model AI generatif terbaru yang telah mengalami peningkatan dalam pemahaman konteks, interaksi yang lebih alami, serta kecerdasan emosional. Model ini kini menjadi tulang punggung layanan ChatGPT, menggantikan versi sebelumnya, GPT-4.

Baidu Gratiskan Ernie Bot dan Siapkan Ernie 5
Selain mengumumkan Ernie X1 dan Ernie 4.5, Baidu juga mengumumkan langkah strategis lainnya, yakni membuka akses gratis untuk chatbot Ernie Bot mulai 1 April 2025.

Langkah ini dapat dianggap sebagai strategi agresif Baidu untuk menarik lebih banyak pengguna dan memperkenalkan teknologinya ke pasar yang lebih luas. Dengan menggratiskan Ernie Bot, Baidu berpotensi menarik perhatian pengguna yang selama ini lebih akrab dengan ChatGPT dari OpenAI atau model AI lainnya.

Tak hanya itu, Baidu juga mengungkapkan bahwa mereka tengah menyiapkan model AI generasi berikutnya, yakni Ernie 5, yang dijadwalkan rilis akhir tahun ini. Model ini diharapkan membawa peningkatan lebih lanjut dalam teknologi multimodal, yang memungkinkan AI semakin canggih dalam memahami dan mengolah berbagai jenis informasi.

Strategi Baidu: Meningkatkan Dominasi di Pasar AI China dan Global
Langkah Baidu dalam merilis model AI terbaru ini semakin menegaskan ambisi mereka untuk menjadi pemimpin dalam industri kecerdasan buatan, terutama di China. Sebagai "Google-nya China", Baidu memiliki keuntungan besar dalam mengembangkan ekosistem AI yang terintegrasi dengan layanan digitalnya sendiri, termasuk pencarian, cloud computing, dan mobil otonom.

Namun, persaingan di industri AI tidaklah mudah. DeepSeek dan OpenAI telah lebih dulu mengukuhkan posisinya dengan produk-produk yang telah dikenal luas. Selain itu, raksasa teknologi lain seperti Google (Gemini AI) dan Meta (Llama AI) juga terus mengembangkan model AI mereka sendiri.

Keunggulan utama Baidu dalam persaingan ini adalah:

  1. Biaya lebih murah dibanding pesaing: Dengan harga yang jauh lebih rendah, Ernie X1 dan Ernie 4.5 berpotensi menarik pelanggan yang ingin mengadopsi AI tanpa menguras anggaran.
  2. Integrasi dalam ekosistem digital Baidu: Model ini dapat diimplementasikan secara langsung dalam layanan Baidu, memberikan pengalaman yang lebih mulus bagi pengguna.
  3. Kemampuan memahami budaya dan bahasa China: Dibandingkan model AI Barat, AI buatan Baidu lebih dioptimalkan untuk bahasa dan konteks sosial di China, menjadikannya pilihan utama bagi bisnis lokal.

Dengan rencana peluncuran Ernie 5 yang dijadwalkan akhir tahun ini, Baidu semakin memperkuat posisinya dalam inovasi AI global.

Baidu Semakin Agresif di Pasar AI
Peluncuran Ernie X1 dan Ernie 4.5 menandai babak baru dalam persaingan AI global. Dengan kemampuan multimodal yang canggih dan harga yang jauh lebih murah dibanding pesaingnya, Baidu berusaha menarik lebih banyak pengguna dan perusahaan untuk beralih ke teknologinya.

Keputusan untuk menggratiskan Ernie Bot juga merupakan langkah strategis yang dapat mempercepat adopsi AI buatan Baidu. Sementara itu, rencana peluncuran Ernie 5 pada akhir tahun menunjukkan bahwa perusahaan ini masih akan terus berinovasi dan meningkatkan kemampuan AI-nya.

Kini, yang menjadi pertanyaan adalah: Apakah Baidu benar-benar mampu mengguncang dominasi OpenAI dan DeepSeek? Hanya waktu yang akan menjawab. Namun satu hal yang pasti, persaingan AI di tahun 2025 semakin panas dan menarik untuk diikuti.

Bagikan artikel ini

Komentar ()

Berlangganan

Berlangganan newsletter kami dan dapatkan informasi terbaru.

Video Terkait