China Ketatkan Sensor Internet Agar Terhindar Dari Berita Hoaks
- Mathilda Gian Ayu
- •
- 31 Okt 2020 14.52 WIB
Dalam beberapa tahun terakhir, China telah memperkenalkan undang-undang untuk membatasi outlet media, tindakan pengawasan untuk situs media, dan kampanye bergulir untuk menghapus konten yang dianggap tidak dapat terima. Selain itu, China juga telah memperketat aturan sensor internet yang sudah ketat dalam beberapa tahun terakhir.
Otoritas dunia siber China akan memperbaiki keamanan browser internet seluler di China untuk mengantisipasi informasi ‘hoax’ yang biasa dipublikasikan secara daring. Oleh karena itu, Cyberspace Administration of China (CAC) memberi waktu dua pekan kepada penyedia browser untuk melakukan pemeriksaaan mandiri.
Dalam pemeriksaan tersebut meliputi sejumlah masalah termasuk penyebaran rumor, judul berita yang sensasional, serta penerbitan konten yang melanggarkan nilai-nilai inti sosialisme.
“Untuk beberapa waktu, peramban seluler telah tumbuh dengan cara yang tidak beradab dan telah menjadi tempat berkumpul dan penguat untuk penyebaran kekacauan oleh media sendiri,” ucap CAC seperti dikutip dalam Reuters. Browser harus melakukan pemeriksaan diri dan perbaikan dari 27 Oktober hingga 9 November 2020.
“Setelah perbaikan browser seluler yang masih memiliki masalah luar akan ditangani secara ketat sesuai dengan hukum dan peraturan hingga bisnis terkait dilarang” sebagai peringatan oleh CAC.
Menurut CAC, kampanye ini pada awalnya fokus pada delapan browser seluler paling berpengaruh di China, termasuk yang saat ini dioperasikan oleh Huawei, Alibaba Group, dan Xiaomi. Browser lainnya termasuk platform QQ milik Tencent, 360 milik Qihoo, Oppo, dan Sogou.