Grok 3 Resmi Diluncurkan: Model AI Canggih xAI Ungguli GPT-4o
- Rita Puspita Sari
- •
- 7 jam yang lalu

Logo Chatbot AI Grok
xAI resmi meluncurkan model AI terbaru mereka, Grok 3. Model ini hadir dengan serangkaian kemampuan canggih yang diyakini akan membawa kecerdasan buatan ke level berikutnya. Dengan dukungan teknologi komputasi super dan fitur analisis yang lebih akurat, Grok 3 digadang-gadang sebagai model AI paling canggih saat ini.
Grok 3: Terobosan Teknologi dari xAI
Grok 3 merupakan kelanjutan dari generasi sebelumnya, Grok 2, dengan peningkatan signifikan dalam berbagai aspek. Model ini dikembangkan menggunakan pusat data raksasa yang dilengkapi sekitar 200.000 GPU. Elon Musk, pemilik xAI, menyatakan bahwa Grok 3 menggunakan kekuatan komputasi 10 kali lebih besar daripada Grok 2.
Lebih dari itu, dataset Grok 3 kini diperluas dengan informasi dari dokumen-dokumen kasus hukum. Peningkatan ini diharapkan dapat membantu Grok 3 memberikan jawaban yang lebih akurat dan relevan, terutama untuk pertanyaan-pertanyaan yang bersifat kompleks.
Musk mengklaim Grok 3 sebagai model AI yang "mencari kebenaran secara maksimal". Ini berarti Grok 3 akan menyampaikan informasi berdasarkan fakta, bahkan jika kebenaran tersebut bertentangan dengan pandangan politik yang umum diterima. Hal ini menjadikan Grok 3 model AI yang unik dan berani dalam memberikan jawaban.
Ragam Model Grok 3 untuk Berbagai Kebutuhan
Peluncuran Grok 3 tidak hanya mencakup satu model, tetapi beberapa varian yang disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Beberapa model yang ditawarkan antara lain:
- Grok 3 Mini: Model ini dirancang untuk memberikan respons cepat, meskipun akurasinya tidak setinggi model utama. Cocok untuk pengguna yang membutuhkan jawaban instan dengan tingkat kompleksitas rendah.
- Grok 3 Reasoning: Didesain untuk meniru cara berpikir manusia dengan memproses masalah secara mendalam. Model ini sangat ideal untuk menyelesaikan masalah yang membutuhkan pemikiran kritis dan analisis.
- Grok 3 Mini Reasoning: Merupakan versi ringan dari Grok 3 Reasoning. Meskipun lebih cepat, model ini tetap mempertahankan kemampuan reasoning, mirip dengan o3-mini dari OpenAI dan R1 dari DeepSeek. Model reasoning ini dilengkapi kemampuan memeriksa fakta untuk meminimalisir kesalahan.
Keberagaman model ini memungkinkan pengguna memilih versi yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka, mulai dari tugas-tugas sederhana hingga analisis kompleks.
Hasil Uji Coba: Grok 3 Unggul di Berbagai Tes AI
Dalam uji coba terbaru, Grok 3 menunjukkan performa yang mengesankan. xAI mengklaim bahwa Grok 3 berhasil mengungguli GPT-4o dari OpenAI dalam beberapa pengujian penting, seperti:
- AIME dan GPQA: Pengujian ini mengukur kemampuan model AI dalam menyelesaikan masalah kompleks di bidang matematika, fisika, biologi, dan kimia. Grok 3 berhasil mencatat skor lebih tinggi dibandingkan GPT-4o, menunjukkan kemampuannya dalam pemrosesan data ilmiah dan pemecahan masalah.
- Chatbot Arena: Di platform evaluasi ini, pengguna dapat membandingkan berbagai model AI. Versi awal Grok 3 berhasil menjadi model pertama yang melampaui skor 1400 di arena tersebut, sebuah pencapaian yang belum pernah diraih model AI lain.
Keberhasilan ini menegaskan bahwa Grok 3 bukan hanya sebuah model AI baru, tetapi juga pesaing kuat di antara teknologi AI terkemuka saat ini.
Fitur Unggulan: Reasoning dan DeepSearch
Salah satu keunggulan utama Grok 3 terletak pada fitur reasoning dan DeepSearch yang telah terintegrasi di aplikasi Grok. Fitur-fitur ini memungkinkan pengguna mendapatkan analisis mendalam dan jawaban yang lebih komprehensif. Beberapa fitur utamanya meliputi:
- Mode Reasoning:
"Think": Fitur ini dirancang untuk analisis mendalam, membantu pengguna memproses pertanyaan dengan tingkat kesulitan tinggi.
"Big Brain": Mode ini menggunakan komputasi yang lebih intensif untuk menjawab pertanyaan rumit. Cocok untuk aplikasi di bidang STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics), termasuk pemrograman dan tantangan sains. - Fitur DeepSearch:
Fitur inovatif ini memungkinkan Grok 3 untuk mencari informasi secara real-time dari internet dan platform sosial milik Elon Musk, X. Informasi yang diperoleh kemudian disajikan dalam bentuk ringkasan yang mudah dipahami.
Kombinasi kedua fitur ini menjadikan Grok 3 sebagai model AI yang ideal untuk berbagai keperluan analitis, mulai dari penelitian ilmiah hingga pemrograman.
Perlindungan terhadap Praktik Distilasi AI
Salah satu isu menarik terkait Grok 3 adalah perlindungan terhadap praktik distilasi AI. Praktik distilasi merupakan proses di mana pengembang AI lain menyalin pengetahuan dari model AI yang telah ada.
Elon Musk mengungkapkan bahwa beberapa proses internal dan "pemikiran" dari model reasoning Grok 3 sengaja disembunyikan. Langkah ini diambil untuk mencegah penyalinan teknologi oleh pihak lain.
Praktik distilasi ini sebelumnya menjadi sorotan setelah perusahaan AI asal Tiongkok, DeepSeek, dituduh menyalin model milik OpenAI untuk mengembangkan model terbarunya, R-1. Dengan perlindungan ini, xAI berupaya menjaga keunikan dan keunggulan Grok 3.
Akses Grok 3 dan Paket Langganan
Saat ini, Grok 3 dapat diakses melalui platform X dengan dua pilihan langganan, yaitu:
- Premium+: Paket ini tersedia dengan biaya $50 per bulan, memberikan akses penuh ke Grok 3.
- SuperGrok: Paket ini ditawarkan seharga $30 per bulan atau $300 per tahun, mencakup:
- Kemampuan reasoning yang lebih canggih.
- Akses tak terbatas ke fitur DeepSearch.
- Pembuatan gambar tanpa batas.
Selain itu, xAI juga merencanakan peluncuran mode suara di aplikasi Grok. Fitur ini akan memungkinkan pengguna berinteraksi dengan Grok 3 menggunakan suara sintetis, mirip dengan fitur Gemini Live.
Tidak hanya itu, xAI berencana merilis Grok 3 melalui API siap pakai untuk perusahaan, lengkap dengan fitur DeepSearch. Meskipun Grok 3 masih tergolong baru, xAI menunjukkan komitmennya terhadap pengembangan open-source dengan rencana membuka akses Grok 2 dalam beberapa bulan mendatang.
Model AI ‘Anti-Woke’: Kontroversi dan Komitmen Netralitas
Sejak pertama kali diperkenalkan, Grok dikenal sebagai model AI yang "anti-woke". Musk memasarkan Grok sebagai AI yang berani dan tidak tersaring, siap membahas topik-topik kontroversial yang sering dihindari oleh model AI lain.
Namun, model-model sebelumnya, seperti Grok dan Grok 2, sempat menunjukkan bias ketika membahas isu-isu politik. Menanggapi hal tersebut, Musk mengakui bahwa xAI sedang berusaha keras membuat Grok 3 lebih netral secara politik. Komitmen terhadap netralitas ini menjadi penting agar Grok 3 dapat memberikan jawaban yang lebih objektif dan bebas dari bias.
Dengan dukungan teknologi mutakhir dan strategi pengembangan yang cermat, Grok 3 berpotensi menjadi model AI revolusioner yang mengubah cara kita berinteraksi dengan teknologi di masa depan.