KoinWorks Gunakan Cloud Computing untuk Layanan Finansial Digital
- Arundati Swastika Waranggani
- •
- 15 Sep 2022 15.30 WIB
Layanan finansial saat ini telah didorong oleh transformasi digital untuk terus berkembang menyesuaikan diri dengan kebutuhan dari masyarakat, ataupun perusahaan yang perlu dukungan finansial ataupun mengelola finansial mereka secara efisien melalui aplikasi digital.
Maka dengan kebutuhan ini, KoinWorks kemudian hadir sebagai aplikasi finansial digital yang mendukung kebutuhan dalam hal pengelolaan dan keperluan dukungan finansial. KoinWorks merupakan aplikasi yang dihadirkan dari kita untuk kita, dari pihak yang memiliki dana dengan pihak yang membutuhkan dana.
“Tujuan kami membuat aplikasi KoinWorks adalah untuk menjadi platform keuangan yang paling dipilih oleh UKM di Indonesia. Kenapa UKM? Karena UKM itu adalah pihak yang biasanya sulit untuk mendapatkan pinjaman di bank, sehingga UKM merupakan pihak yang bisa kita rangkul dan bisa kita bantu dari komunitas internet yang bisa memberikan pinjaman bagi mereka,” kata Head of Engineering KoinWorks Ivo Setiyadi dalam paparannya di webinar ‘Rapid Application Development Using Cloud Services’, Rabu (14/9/2022).
Ivo kemudian melanjutkan, bahwa KoinWorks memiliki misi untuk dapat menghadirkan solusi keuangan yang mudah diakses serta terjangkau. Selain itu, juga untuk memecahkan masalah dengan teknologi tercanggih serta mendorong manajemen keuangan yang mudah diakses.
Berkaitan dengan proses pengembangan produk dan layanan di KoinWorks, Ivo menjelaskan bahwa proses yang dilalui adalah mulai dari mengidentifikasi masalah, kemudian mempelajari apa yang bisa dikembangkan dari aplikasi, sebelum kemudian masuk ke tahap pengembangan itu sendiri.
Pengembangan yang dilakukan pun dilakukan dengan strategi agile atau lincah yang kemudian dapat mendorong proses pengembangan yang cepat dan sesuai dengan kebutuhan. Strategi pengembangan ini kemudian didukung dengan adanya teknologi cloud computing atau komputasi awan untuk mendukung hadirnya layanan finansial yang efisien.
“Saat ini cloud dan agile dipilih karena saat keduanya digabungkan maka akan memunculkan pengembangan software yang efisien. Agile dipilih pada sisi pengembangan, dan cloud sendiri dipilih dari sisi infrastruktur,” tutur Ivo.
Ivo kemudian melanjutkan, cloud computing telah mendorong adanya revolusi dalam dunia virtual. Hal ini dikarenakan dalam waktu singkat, cloud computing telah merevolusi cara dunia virtual bekerja.
Sementara dari sisi agile, banyak perusahaan yang telah memanfaatkan metode pengembangan software yang agile untuk dapat mengejar kompetisi dan tantangan di sisi teknologi. Cloud computing kemudian mendukung pengembangan produk dan layanan yang dibutuhkan.
“Cloud bisa meningkatkan agile development di banyak cara, antara lain cloud bisa memberikan prasarana tanpa batas, beda dengan kalau kita memiliki server di lokal, cloud ibaratnya bisa memberikan server yang jumlahnya tidak terbatas. Hal ini tergantung dengan seberapa banyak kita ingin menyewa server,” jelas Ivo.
Ivo mengatakan, prasarana tidak terbatas dari cloud ini pun juga didukung oleh virtual machine yang memberikan mesin selayaknya beroperasi di kantor, namun berada di cloud. Jumlah dan besarannya bisa disewa ataupun diatur sesuai dengan yang disediakan oleh cloud provider.
Hal ini kemudian menjadi lebih mudah, karena kita tidak harus menunggu server fisik untuk dibeli atau diadakan terlebih dahulu, karena dengan cloud kita bisa langsung menaikkan kapasitas server.
“Cloud juga memungkinkan aktivitas paralel, jadi tidak tergantung, kalau misalnya kita cuma punya satu server, hanya tergantung untuk operasional, development, atau testing, itu tidak bisa kita lakukan. Memanfaatkan cloud, kita bisa melakukan aktivitas secara paralel tanpa harus tergantung dengan prasarana yang kita punya,” ungkap Ivo.
Ivo kemudian mencontohkan KoinWorks yang memiliki banyak layanan finansial, seperti KoinP2P, KoinBond, KoinRobo, dan masih banyak lagi. Penggunaan cloud kemudian dapat melakukan pembagian kapasitas server di dalam cloud untuk masing-masing pekerjaan, dengan rilis yang bisa berbeda sesuai dengan tim development masing-masing layanan.
Menurut Ivo, cloud juga menyediakan lebih banyak platform dengan berbagai layanan yang kemudian dapat digunakan seperti software-as-a-service (SaaS), infrastructure-as-a-service (IaaS), hingga platform-as-a-service (PaaS). Banyaknya platform yang tersedia ini kemudian membuat perusahaan bisa memilih mana bagian yang ingin dikelola sendiri, atau dikelola oleh penyedia layanan.
“Pada kesimpulannya cloud computing dapat mem-boosting agile, dalam artian dengan adanya cloud computing semua hal tadi dapat terjadi dan ujung-ujungnya bisa meningkatkan performa dari sebuah perusahaan,” pungkas Ivo.