1000 Maskapai Penerbangan Pakai Starlink untuk Internet Kencang
- Rita Puspita Sari
- •
- 25 Jul 2024 17.17 WIB
CEO SpaceX, Elon Musk, baru-baru ini mengumumkan bahwa layanan internet satelit Starlink telah beroperasi di lebih dari 1.000 maskapai penerbangan di seluruh dunia. Langkah ini memperluas cakupan layanan satelit orbit rendah (LEO) yang mereka tawarkan, terutama di industri penerbangan. Keputusan para maskapai penerbangan menggunakan Starlink tidak terlepas dari kemampuannya menghadirkan akses internet berkecepatan tinggi di dalam pesawat saat terbang.
"Starlink sekarang beroperasi di lebih dari 1.000 pesawat! Menggunakan Starlink di pesawat terasa seperti menggunakan koneksi serat darat berkecepatan tinggi," kata Musk melalui platform media sosial X. Meskipun Musk tidak memberikan rincian mengenai maskapai penerbangan mana saja yang menggunakan Starlink, akun resmi Starlink di X menegaskan bahwa mereka terus menambah jumlah maskapai yang mereka layani.
"Starlink membuat penumpang terhubung dengan internet berkecepatan tinggi sejak mereka naik ke pesawat. Saat ini kami memiliki kontrak untuk menghubungkan lebih dari 1.000 pesawat dan terus bertambah di seluruh dunia!" demikian pernyataan dari akun resmi Starlink.
Salah satu maskapai yang telah menjalin kerjasama dengan Starlink adalah WestJet, maskapai asal Kanada. Dalam sebuah unggahan di blog resminya, WestJet mengumumkan bahwa mereka akan mulai menyediakan internet berkecepatan tinggi dari Starlink mulai Desember 2024 di Kanada.
"WestJet dan TELUS akan menjadi yang pertama di Kanada yang memanfaatkan teknologi Starlink untuk menghadirkan internet berkecepatan tinggi terbaik di kelasnya mulai Desember 2024," demikian kutipan dari pernyataan resmi WestJet, dikutip dari Infokomputer.
WestJet akan menjadi maskapai Boeing 737 komersial terbesar di Amerika Utara yang menawarkan konektivitas dalam penerbangan didukung oleh teknologi Starlink. Alasan pemilihan Starlink sebagai mitra teknologi adalah kemampuannya menyediakan bandwidth yang cukup dan internet dengan latensi terendah.
Platform baru ini direncanakan mulai beroperasi sebelum akhir 2024, dengan rencana instalasi pada armada berbadan sempit WestJet selesai pada akhir 2025. Semua pesawat berbadan lebar diharapkan akan ditingkatkan pada akhir 2026.
Kerjasama antara Starlink dan maskapai penerbangan ini menandai babak baru dalam konektivitas penerbangan. Selama ini, akses internet di pesawat sering kali terbatas dan mahal, dengan kecepatan yang tidak memadai untuk kebutuhan modern. Dengan hadirnya Starlink, para penumpang bisa menikmati pengalaman internet di udara yang hampir setara dengan di darat, memungkinkan mereka untuk bekerja, bermain, atau streaming konten tanpa hambatan.
Penggunaan Starlink di sektor penerbangan juga merupakan bagian dari strategi SpaceX untuk memperluas jaringan Starlink di seluruh dunia. Layanan satelit orbit rendah ini menawarkan keuntungan yang signifikan dibandingkan dengan satelit geostasioner tradisional, termasuk latensi yang lebih rendah dan kecepatan yang lebih tinggi. Teknologi ini diharapkan dapat mengubah paradigma konektivitas di pesawat, menjadikannya lebih handal dan terjangkau.
Selain WestJet, maskapai penerbangan lain di seluruh dunia diperkirakan akan segera mengumumkan kerjasama serupa dengan Starlink. Hal ini tidak hanya akan meningkatkan kualitas layanan internet dalam penerbangan, tetapi juga membuka peluang bisnis baru bagi SpaceX dalam sektor aviasi yang sangat kompetitif.
Dengan kehadiran internet kencang di pesawat, para penumpang kini bisa menikmati berbagai layanan digital tanpa khawatir kehilangan koneksi. Ini adalah langkah maju yang signifikan dalam upaya meningkatkan kenyamanan dan produktivitas selama penerbangan. Di masa depan, tidak mengherankan jika semua maskapai penerbangan utama di dunia akan menggunakan teknologi Starlink untuk memberikan layanan internet terbaik kepada penumpang mereka.
Keberhasilan Starlink dalam menarik lebih dari 1.000 maskapai penerbangan untuk menggunakan layanannya juga menunjukkan potensi besar dari teknologi satelit orbit rendah dalam merevolusi konektivitas global. Inovasi ini tidak hanya terbatas pada penerbangan, tetapi juga memiliki potensi untuk meningkatkan akses internet di daerah-daerah terpencil dan kurang terlayani di seluruh dunia.
Dengan terus berkembangnya jaringan Starlink, kita bisa berharap lebih banyak terobosan dalam teknologi konektivitas yang akan membawa manfaat besar bagi masyarakat global. Baik di udara maupun di darat, masa depan internet berkecepatan tinggi kini semakin dekat berkat inovasi yang dihadirkan oleh SpaceX dan Starlink.