Komputasi Kuantum dan AI Siapkan Era Baru Robot Seperti Manusia
- Rita Puspita Sari
- •
- 07 Des 2024 17.31 WIB
Kemajuan teknologi terus melaju pesat, membuka peluang baru yang sebelumnya hanya bisa dibayangkan dalam film fiksi ilmiah. Sebuah studi terbaru mengungkapkan bahwa kombinasi antara komputasi kuantum dan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) akan membawa dunia menuju era robotik baru, dengan robot-robot yang memiliki kapabilitas setara manusia. Konsep ini disebut sebagai robotika kuantum.
Dalam laporan yang berjudul “Robotika Kuantum: Tinjauan terhadap Tren yang Sedang Berkembang”, para peneliti menyebut bahwa teknologi ini akan mengatasi keterbatasan pada sistem robotika klasik yang selama ini digunakan.
“Komputasi kuantum dan kecerdasan buatan masing-masing telah dianggap sebagai teknologi transformatif yang memengaruhi masa kini dan masa depan kita. Penggabungan keduanya membuka prospek kekuatan komputasi luar biasa dan kecerdasan setingkat manusia dalam teknologi robotika,” tulis para peneliti dalam studi tersebut.
Apa itu Robotika Kuantum?
Robotika kuantum mengacu pada penggabungan sifat-sifat fisika kuantum dengan kecerdasan buatan untuk menghasilkan robot yang lebih pintar, efisien, dan cerdas. Konsep ini memungkinkan robot untuk memanfaatkan komputasi kuantum, yang dianggap lebih unggul dibandingkan dengan komputer tradisional.
Komputer kuantum bekerja dengan memanfaatkan qubit, yaitu bit kuantum yang memiliki kemampuan unik untuk berada dalam dua kondisi sekaligus melalui fenomena superposisi. Tidak seperti bit biner tradisional yang hanya dapat menjadi “1” atau “0”, qubit dapat menjadi “1” dan “0” secara bersamaan, menghasilkan potensi komputasi yang jauh lebih besar.
Dengan kemampuan ini, komputer kuantum dapat memproses data secara eksponensial lebih cepat dibandingkan komputer konvensional, menjadikannya sangat cocok untuk menangani kompleksitas dunia modern, termasuk dalam desain dan operasi robot canggih.
Mengatasi Keterbatasan Robotika Klasik
Dikutip dari The Independent saat ini, robot modern masih bergantung pada kerangka kerja komputasi biner untuk memahami lingkungan, mengambil keputusan, dan berinteraksi dengan manusia. Meskipun sudah banyak kemajuan, kerangka kerja ini memiliki batasan yang membuat robot sulit memenuhi kebutuhan yang semakin kompleks.
“Dengan menggunakan algoritma kuantum dan proses kuantum, robot kuantum atau yang dikenal sebagai qubot akan mampu mengatasi keterbatasan yang dihadapi oleh sistem komputasi biner,” ungkap studi tersebut.
Qubot diprediksi akan memiliki kemampuan yang lebih maju dalam memproses informasi, membuat keputusan, serta beradaptasi dengan lingkungan yang terus berubah, memungkinkan mereka berfungsi lebih mendekati kemampuan manusia.
Tantangan dalam Pengembangan Qubot
Meski memiliki potensi besar, para peneliti menyoroti masih adanya tantangan teknis yang signifikan dalam pengembangan robot kuantum ini. Tantangan ini mencakup pengembangan perangkat keras dan perangkat lunak yang mampu mengintegrasikan komputasi kuantum dengan sistem robotika yang ada.
“Kami mencatat bahwa meskipun teknologi untuk menciptakan qubot canggih masih tersebar dan kompleks, kemajuan terbaru di berbagai bidang mulai mengarah pada terciptanya qubot mutakhir. Namun, ini adalah tantangan yang membutuhkan kerja sama global,” jelas laporan tersebut.
Lebih lanjut, studi tersebut menyebutkan bahwa banyak perusahaan teknologi besar serta pemerintah di berbagai negara telah berinvestasi dalam pengembangan komputasi kuantum dan AI. Namun, upaya untuk mengintegrasikan kedua teknologi ini ke dalam satu sistem yang utuh masih tergolong minim.
Masa Depan Robot Kuantum
Meskipun tantangan pengembangan masih ada, para peneliti optimis bahwa robot kuantum adalah hal yang tidak terelakkan.
“Pendewasaan secara bertahap dan meningkatnya minat terhadap teori kontrol kuantum menunjukkan bahwa penciptaan qubot hanyalah masalah waktu,” kata studi tersebut.
Dengan prospek ini, robot kuantum diyakini tidak hanya akan membantu dalam berbagai bidang seperti industri, kesehatan, dan eksplorasi luar angkasa, tetapi juga akan merevolusi cara manusia berinteraksi dengan teknologi.
Gabungan antara kecerdasan buatan dan komputasi kuantum menjadi simbol dari babak baru dalam teknologi modern. Jika berhasil direalisasikan, robot kuantum berpotensi menjadi lompatan besar yang tidak hanya mendekatkan robot dengan kecerdasan manusia, tetapi juga membuka peluang baru dalam pengembangan teknologi yang bermanfaat bagi seluruh umat manusia.