Starlink Resmi Sambungkan Internet Langsung ke HP
- Rita Puspita Sari
- •
- 7 jam yang lalu
Impian Elon Musk untuk menghadirkan layanan internet Starlink langsung ke ponsel kini mulai terwujud. Dalam laman resminya, Starlink telah mengumumkan program bernama Direct-to-Cell, yang memungkinkan konektivitas internet langsung dari satelit ke perangkat ponsel masyarakat tanpa perantara operator seluler.
Fitur ini rencananya akan mulai diluncurkan pada 2024 dengan kemampuan pengiriman pesan teks (SMS). Namun, Starlink belum memberikan tanggal pasti untuk peluncuran tersebut. Selanjutnya, fitur untuk panggilan suara, data, dan konektivitas perangkat berbasis Internet of Things (IoT) akan dirilis pada 2025.
"Starlink Direct-to-Cell menawarkan akses mudah ke teks, suara, dan data untuk ponsel LTE di seluruh dunia," demikian keterangan dalam laman resmi Starlink.
Satelit Starlink akan mencakup area yang luas, termasuk daratan, danau, hingga wilayah perairan pantai. Selain itu, teknologi ini juga mendukung perangkat IoT menggunakan standar LTE umum.
Kontroversi dengan Operator Seluler
Rencana ini sempat menimbulkan kekhawatiran di kalangan penyelenggara jaringan seluler. Banyak pihak berpendapat bahwa layanan Direct-to-Cell dapat mengancam keberlangsungan bisnis operator telekomunikasi. Dengan adanya layanan langsung dari satelit, pelanggan potensial mungkin tidak lagi membutuhkan jaringan seluler konvensional, yang selama ini menjadi penghubung utama komunikasi digital.
Namun, di tengah kritik tersebut, Starlink terus melanjutkan pengembangan teknologi ini. Langkah mereka juga mendapat dukungan dari regulator di Amerika Serikat.
Uji Coba Saat Bencana
Komisi Komunikasi Federal (FCC) sebelumnya telah memberikan izin sementara kepada Starlink untuk mengaktifkan fitur ini dalam situasi darurat. Salah satu uji coba yang dilakukan adalah ketika badai Helene melanda Amerika Serikat beberapa waktu lalu.
Izin ini diberikan agar masyarakat yang terdampak bencana tetap dapat terhubung dengan layanan komunikasi, terutama ketika infrastruktur internet darat rusak atau tidak berfungsi. Berdasarkan laporan FCC, layanan Direct-to-Cell berhasil membantu menjaga konektivitas selama situasi darurat tersebut.
Uji coba ini juga menjadi momentum penting bagi Starlink untuk membuktikan bahwa teknologi mereka dapat diandalkan. Agaknya, setelah keberhasilan tersebut, Starlink telah memperoleh izin permanen untuk meluncurkan layanan Direct-to-Cell secara komersial.
Pengaruh Politik di Balik Perkembangan Starlink
Pengumuman fitur baru ini muncul hanya beberapa hari setelah Donald Trump dinyatakan menang dalam pemilihan presiden Amerika Serikat 2024. Kedekatan Elon Musk dengan Trump memunculkan spekulasi bahwa izin-izin terkait Starlink akan semakin mudah diperoleh selama pemerintahan mendatang.
Trump diketahui memiliki hubungan baik dengan beberapa perusahaan besar yang dipimpin Musk, termasuk Tesla dan SpaceX. Situasi ini memunculkan anggapan bahwa hambatan regulasi yang sebelumnya menghadang peluncuran Direct-to-Cell kini dapat diselesaikan dengan lebih cepat.
Dampak dan Masa Depan Teknologi Direct-to-Cell
Jika berhasil diterapkan secara luas, teknologi ini berpotensi merevolusi cara masyarakat terhubung dengan internet. Layanan internet berbasis satelit memungkinkan akses di area yang sulit dijangkau oleh jaringan seluler tradisional, seperti wilayah terpencil atau perairan lepas pantai.
Selain itu, teknologi Direct-to-Cell juga membuka peluang baru bagi pengembangan perangkat IoT, yang selama ini sangat bergantung pada ketersediaan jaringan lokal. Dengan konektivitas langsung ke satelit, perangkat IoT dapat berfungsi dengan lebih fleksibel, tanpa batasan geografis.
Namun, tantangan masih tetap ada, terutama dalam hal koordinasi frekuensi dan kerjasama dengan penyedia layanan telekomunikasi lokal. Jika tidak dikelola dengan baik, teknologi ini bisa menimbulkan konflik kepentingan antara operator seluler dan penyedia layanan berbasis satelit.
Dengan peluncuran tahap pertama pada 2024, publik akan segera melihat bagaimana inovasi ini diimplementasikan. Apakah layanan Direct-to-Cell akan menjadi solusi konektivitas masa depan atau justru memicu kontroversi lebih lanjut, semua tergantung pada bagaimana Starlink mengelola tantangan teknis dan regulasi di masa depan.