Mahasiswa UGM Teliti Potensi PLTA Tanpa Baling-Baling


Ilustrasi Teknologi Ramah Lingkungan

Ilustrasi Teknologi Ramah Lingkungan

Pembangkit listrik tenaga angin tanpa baling-baling mungkin masih menjadi konsep yang kurang dikenal di masyarakat. Namun, teknologi ini menawarkan alternatif yang lebih efisien dan ramah lingkungan dengan menghilangkan elemen baling-baling yang biasanya ada pada turbin angin konvensional. Sekelompok mahasiswa dari Universitas Gadjah Mada (UGM) tengah melakukan penelitian untuk mengeksplorasi potensi pembangkit listrik tenaga angin tanpa baling-baling ini. Penelitian tersebut mengadopsi pendekatan multidimensional serta memanfaatkan Internet of Things (IoT).

Tim peneliti yang terlibat terdiri dari Samsul Ma’arip yang berasal dari jurusan Teknik Musin, didampingi oleh empat peneliti lain: Hasan Adi Nugraha dari Geografi, Naufal Athiyya Hammam dari Teknik Mesin, serta Nazwa Nurannisa P S dan Riski Firnanda yang berasal dari program vokasi. Dosen pembimbing mereka adalah Ir. Muhammad Aulia Rahman, S.T., M.Sc.

Samsul Ma’arip menjelaskan bahwa tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi sejauh mana teknologi tanpa baling-baling dapat diimplementasikan bersamaan dengan teknologi IoT, guna meningkatkan efisiensi pembangkit dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Penelitian ini diawali dengan analisis potensi angin di berbagai lokasi di Indonesia yang memiliki kecepatan angin yang optimal. Hal ini menekankan pentingnya aspek geografi dalam menentukan lokasi yang dapat menghasilkan energi angin secara maksimal tanpa bergantung pada turbin baling-baling. “Kami mengumpulkan data mengenai kecepatan angin dan menganalisis karakteristik geografis untuk memastikan bahwa lokasi yang kami pilih memiliki potensi angin yang cukup untuk mendukung pembangkit listrik ini,” terang Samsul dalam keterangannya kepada wartawan.

Sementara itu, Naufal Athiyya Hammam, salah satu anggota tim, menjelaskan bahwa pendekatan teknologi IoT digunakan untuk memantau kondisi angin secara real-time serta mengatur sistem pembangkit secara otomatis. Tujuan dari penerapan IoT ini adalah untuk memastikan bahwa pembangkit dapat beroperasi dengan efisiensi maksimal dan mengurangi risiko kerusakan. “Dengan bantuan teknologi IoT, kami dapat mengontrol dan memantau kondisi pembangkit listrik dari jarak jauh, serta mengoptimalkan kinerja sistem berdasarkan data real-time yang kami peroleh dari sensor-sensor yang telah dipasang,” ungkap Naufal.

Naufal juga berharap penelitian ini akan berlanjut hingga dapat diimplementasikan secara luas. Dengan demikian, teknologi yang lebih ramah lingkungan dan efisien dapat diterapkan di Indonesia. Sementara itu, Muhammad Aulia Rahman sebagai dosen pembimbing menyampaikan bahwa penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa PKM ini melibatkan berbagai disiplin ilmu untuk menghasilkan solusi yang komprehensif. “Pendekatan multidimensional yang kami gunakan meliputi analisis meteorologi, geografi, dan teknik, serta penerapan teknologi IoT untuk memonitor dan mengoptimalkan kinerja dari pembangkit listrik,” jelasnya.

Dengan melibatkan berbagai disiplin ilmu, tim peneliti berharap dapat menemukan solusi yang lebih inovatif dan berkelanjutan dalam penggunaan energi terbarukan, khususnya dari sumber angin. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk memberikan kontribusi positif bagi pengembangan teknologi energi di Indonesia, sekaligus meningkatkan kesadaran akan pentingnya energi bersih dan berkelanjutan dalam menghadapi tantangan perubahan iklim.

Disisi lain, dengan teknologi pembangkit listrik tanpa baling-baling, diharapkan dapat mengurangi dampak negatif yang sering dikaitkan dengan turbin angin tradisional, seperti kebisingan dan dampak visual yang dapat mengganggu pemandangan. Keberhasilan penelitian ini akan membuka peluang untuk pengembangan lebih lanjut dalam bidang energi terbarukan, serta mendorong investasi dalam teknologi yang lebih efisien dan ramah lingkungan.

Secara keseluruhan, riset ini tidak hanya bertujuan untuk menciptakan solusi teknis, tetapi juga untuk memberikan edukasi dan pemahaman yang lebih dalam tentang pentingnya keberlanjutan dan inovasi dalam sektor energi. Dengan langkah-langkah ini, tim peneliti UGM berharap dapat memberikan inspirasi bagi generasi muda dan masyarakat luas untuk berperan aktif dalam penggunaan sumber daya energi yang lebih bertanggung jawab.


Bagikan artikel ini

Video Terkait