Apa itu Convolutional Neural Networks? Pengertian & Cara Kerja


Ilustrasi Artificial Intelligence 2

Ilustrasi Artificial Intelligence

Di era digital yang semakin berkembang ini, teknologi machine learning telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Salah satu komponen utama dari machine learning adalah neural networks, yang sering dianggap sebagai "otak" dari sistem ini. Neural networks terdiri dari berbagai lapisan node yang saling terhubung, dan setiap node ini berfungsi untuk mengolah input dan menghasilkan output yang relevan. Namun, neural networks tidak hanya terdiri dari satu jenis. Ada berbagai jenis neural networks, termasuk Recurrent Neural Networks (RNN) yang berfokus pada pengenalan suara dan pemrosesan bahasa alami.

Salah satu jenis neural networks yang paling banyak digunakan dalam teknologi visual adalah Convolutional Neural Networks (CNN). Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi apa itu CNN, jenis-jenisnya, dan bagaimana cara kerjanya.

 

Apa Itu Convolutional Neural Networks (CNN)?

artificial intelligence

Convolutional Neural Networks, atau yang sering disingkat sebagai CNN, adalah jenis neural networks yang secara khusus dirancang untuk mengolah data visual, seperti gambar dan video. Berbeda dengan Recurrent Neural Networks (RNN) yang lebih sering digunakan untuk pengenalan suara dan bahasa, CNN lebih diandalkan dalam bidang-bidang yang membutuhkan analisis dan pengenalan pola visual. CNN mampu mengenali objek dalam sebuah gambar dengan menggunakan prinsip-prinsip aljabar linier, seperti perkalian matriks.

Penggunaan CNN telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir, terutama dalam berbagai aplikasi yang melibatkan klasifikasi gambar, pengenalan objek, dan deteksi pola. Sebagai contoh, CNN digunakan dalam sistem pengenalan wajah, diagnosis medis berbasis gambar, hingga teknologi kendaraan otonom yang membutuhkan kemampuan untuk memahami lingkungan sekitar melalui penglihatan komputer.

 

Bagaimana Cara Kerja Convolutional Neural Networks?

Untuk memahami cara kerja CNN, kita perlu memahami beberapa konsep dasar yang membentuk arsitektur dan proses yang terjadi di dalamnya. Pada dasarnya, CNN terdiri dari beberapa lapisan yang masing-masing memiliki fungsi spesifik dalam mengolah data visual. Berikut ini adalah langkah-langkah utama dalam cara kerja CNN:

1. Memecah Gambar Menjadi Bagian-Bagian Kecil

Langkah pertama dalam proses CNN adalah memecah gambar menjadi potongan-potongan kecil yang saling tumpang tindih. Proses ini dikenal dengan istilah konvolusi, di mana gambar dipecah menjadi grid yang lebih kecil, yang masing-masing merupakan sub-bagian dari gambar asli. Tujuan dari proses ini adalah untuk memungkinkan jaringan mengenali pola-pola kecil dalam gambar, seperti tepi, tekstur, dan bentuk.

2. Menggunakan Small Neural Networks untuk Menganalisis Setiap Potongan Gambar

Setelah gambar dipecah menjadi bagian-bagian kecil, masing-masing bagian ini kemudian dimasukkan ke dalam sebuah small neural network untuk menghasilkan representasi fitur. Representasi fitur ini adalah sekumpulan angka yang merepresentasikan karakteristik dari potongan gambar tersebut. Proses ini dilakukan dengan menggunakan filter (kernel konvolusi) yang bergerak melintasi gambar dan melakukan perkalian titik antara filter dan data gambar.

3. Menyimpan Hasil dari Setiap Potongan Gambar ke Dalam Array Baru

Setelah setiap potongan gambar dianalisis dan dihasilkan representasi fitur, hasil-hasil ini kemudian disimpan ke dalam sebuah array baru. Array ini merupakan representasi dari seluruh gambar dalam bentuk fitur-fitur yang telah diekstraksi.

4. Downsampling

Langkah berikutnya adalah downsampling atau pengurangan ukuran array untuk mengurangi jumlah parameter yang harus diproses oleh jaringan. Teknik yang paling umum digunakan dalam langkah ini adalah max pooling, di mana nilai pixel terbesar dari setiap pooling kernel diambil dan digunakan untuk representasi selanjutnya. Dengan downsampling, kita dapat mengurangi kompleksitas perhitungan tanpa kehilangan informasi penting dari gambar.

5. Membuat Prediksi

Setelah melalui proses downsampling, array yang telah diperkecil ini kemudian dimasukkan ke dalam lapisan jaringan saraf lain yang disebut sebagai fully connected layer. Pada tahap ini, jaringan akan membuat prediksi apakah gambar yang diolah sesuai dengan klasifikasi yang diinginkan. Prediksi ini didasarkan pada fitur-fitur yang telah diekstraksi sebelumnya dan merupakan hasil akhir dari proses CNN.

 

Arsitektur Convolutional Neural Networks

Arsitektur CNN biasanya dibagi menjadi dua bagian utama, yaitu Feature Extraction Layer dan Fully-Connected Layer (MLP).

1. Feature Extraction Layer

Bagian ini bertanggung jawab untuk "mengodekan" sebuah gambar menjadi fitur-fitur yang dapat dipahami oleh jaringan. Feature extraction layer terdiri dari dua sub-lapisan utama, yaitu Convolutional Layer dan Pooling Layer.

  • Convolutional Layer (Conv. Layer): Convolutional layer adalah inti dari CNN. Pada lapisan ini, terdapat neuron-neuron yang disusun sedemikian rupa untuk membentuk filter dengan panjang dan tinggi tertentu (dalam satuan pixel). Setiap filter ini akan digeser ke seluruh bagian dari gambar, dan setiap pergeseran akan menghasilkan output berupa activation map atau feature map. Activation map ini adalah representasi dari gambar yang telah melalui proses konvolusi.
  • Pooling Layer: Pooling layer adalah sub-lapisan yang bertujuan untuk mengurangi dimensi dari activation map yang dihasilkan oleh convolutional layer. Proses pooling ini dilakukan dengan cara memilih nilai maksimal (max pooling) atau nilai rata-rata (average pooling) dari setiap sub-bagian activation map. Dengan pooling, kita dapat mengurangi ukuran data tanpa kehilangan informasi yang relevan.

2. Fully-Connected Layer (MLP)

Fully-connected layer adalah lapisan terakhir dari CNN, di mana setiap neuron di lapisan ini terhubung langsung ke setiap neuron di lapisan sebelumnya. Lapisan ini bertugas untuk melakukan klasifikasi akhir berdasarkan fitur-fitur yang telah diekstraksi oleh feature extraction layer. Pada tahap ini, jaringan saraf akan memutuskan apakah gambar yang diolah sesuai dengan klasifikasi yang diinginkan.

 

Jenis-Jenis Convolutional Neural Networks

artificial intellligence

CNN bukanlah teknologi yang statis, melainkan terus berkembang sejak pertama kali diperkenalkan. Berikut adalah beberapa jenis CNN yang telah dikembangkan sejak awal penemuannya.

  1. LeNet-5

LeNet-5 adalah salah satu arsitektur CNN klasik yang dikembangkan oleh Yann LeCun pada tahun 1980-an. CNN ini digunakan untuk mengidentifikasi kode pos yang ditulis tangan, dan menjadi salah satu aplikasi pertama dari CNN dalam dunia nyata. LeNet-5 terdiri dari beberapa Convolutional Layer dan Pooling Layer, diikuti oleh Fully-Connected Layer untuk membuat prediksi akhir.

  1. AlexNet

AlexNet adalah arsitektur CNN yang dikembangkan oleh Alex Krizhevsky, Ilya Sutskever, dan Geoffrey Hinton pada tahun 2012. AlexNet membawa revolusi dalam dunia computer vision dengan memenangkan kompetisi ImageNet Large Scale Visual Recognition Challenge (ILSVRC) pada tahun yang sama. Arsitektur ini memperkenalkan penggunaan Rectified Linear Unit (ReLU) sebagai fungsi aktivasi, yang membantu mempercepat konvergensi selama pelatihan.

  1. VGGNet

VGGNet adalah arsitektur CNN yang dikembangkan oleh Visual Geometry Group di Universitas Oxford. CNN ini dikenal karena kesederhanaannya dalam desain, dengan menggunakan filter 3x3 dalam semua Convolutional Layer. VGGNet berhasil menunjukkan bahwa kedalaman jaringan adalah faktor penting dalam mencapai kinerja yang lebih baik dalam tugas-tugas pengenalan citra.

  1. ResNet

ResNet, atau Residual Network, dikembangkan oleh Kaiming He dan timnya di Microsoft Research. ResNet memperkenalkan konsep shortcut connections atau skip connections, yang memungkinkan gradien untuk melewati beberapa lapisan selama backpropagation. Inovasi ini membantu mengatasi masalah vanishing gradient yang sering terjadi pada jaringan yang sangat dalam, sehingga memungkinkan pelatihan CNN dengan ratusan atau bahkan ribuan lapisan.

  1. GoogLeNet

GoogLeNet, juga dikenal sebagai Inception Network, adalah arsitektur CNN yang dikembangkan oleh tim di Google. CNN ini memperkenalkan konsep Inception Module, yang memungkinkan jaringan untuk memilih di antara berbagai ukuran filter pada setiap lapisan, sehingga meningkatkan efisiensi komputasi dan kinerja jaringan.

 

Keunggulan Convolutional Neural Networks

CNN telah menjadi komponen penting dalam banyak aplikasi teknologi modern karena beberapa alasan utama:

  1. Otomatisasi Proses yang Cepat

Di era digital ini, kecepatan dan efisiensi adalah kunci. CNN memungkinkan proses yang sebelumnya dilakukan secara manual menjadi otomatis dan lebih cepat. Ini sangat penting dalam aplikasi-aplikasi seperti pengenalan wajah, deteksi objek, dan diagnosis medis, di mana kecepatan adalah faktor krusial.

  1. Akurasi Prediksi yang Tinggi

CNN dirancang untuk belajar dari data sebelumnya dan mengidentifikasi pola-pola yang relevan dalam data baru. Ini memungkinkan CNN untuk membuat prediksi yang sangat akurat, bahkan ketika dihadapkan pada data yang tidak pernah dilihat sebelumnya. Kemampuan ini membuat CNN sangat berguna dalam aplikasi-aplikasi yang memerlukan tingkat akurasi tinggi. 

3. Kemampuan untuk Belajar dan Beradaptasi

Seperti halnya neural networks lainnya, CNN memiliki kemampuan untuk belajar dari data yang diberikan dan beradaptasi dengan tugas-tugas baru. Ini memungkinkan CNN untuk terus berkembang dan digunakan dalam berbagai aplikasi yang semakin kompleks.

 

Contoh Aplikasi CNN

artifical intelligence

Convolutional Neural Networks (CNN) telah digunakan secara luas dalam berbagai aplikasi yang memanfaatkan analisis gambar dan data visual. Berikut ini adalah beberapa contoh aplikasi CNN dalam dunia nyata:

1. Face Recognition

CNN banyak digunakan dalam teknologi pengenalan wajah, seperti yang diterapkan pada sistem keamanan dan autentikasi. Sistem ini bekerja dengan menganalisis fitur-fitur unik dari wajah seseorang, seperti jarak antar mata, bentuk hidung, dan struktur wajah secara keseluruhan. Contoh penerapannya adalah pada penguncian perangkat smartphone atau sistem keamanan yang memverifikasi identitas pengguna berdasarkan wajah mereka.

2. Diagnosis Medical Imaging

Di bidang medis, CNN digunakan untuk menganalisis citra medis seperti MRI, CT scan, dan X-ray. CNN dapat membantu dalam mendeteksi kelainan atau penyakit dengan mengidentifikasi pola-pola spesifik dalam gambar medis. Misalnya, CNN digunakan untuk mendeteksi tumor dalam gambar MRI atau mengidentifikasi pneumonia pada gambar X-ray paru-paru. Penggunaan ini membantu dokter dalam membuat diagnosis yang lebih cepat dan akurat.

3. Autonomous Vehicles

Dalam teknologi kendaraan otonom, CNN digunakan untuk memproses dan memahami lingkungan sekitar kendaraan melalui data visual yang diperoleh dari kamera dan sensor lainnya. CNN membantu dalam pengenalan objek seperti pejalan kaki, rambu lalu lintas, dan kendaraan lain, serta dalam pengambilan keputusan yang aman saat kendaraan bergerak di jalan.

4. Image Search Engines

Banyak mesin pencari gambar, seperti Google Images, menggunakan CNN untuk menganalisis dan mengelompokkan gambar berdasarkan konten visual. CNN membantu mesin pencari untuk memberikan hasil yang relevan berdasarkan fitur visual yang ada dalam gambar, seperti warna, bentuk, dan objek yang ada.

5. Object Detection and Classification

CNN digunakan dalam aplikasi deteksi dan klasifikasi objek, di mana sistem mengenali dan mengidentifikasi berbagai objek dalam gambar atau video. Misalnya, dalam sistem pengawasan keamanan, CNN dapat mendeteksi kehadiran orang atau kendaraan dan mengklasifikasikannya berdasarkan jenisnya.

6. Pengolahan Satellite Image Processing

CNN digunakan untuk menganalisis citra satelit guna memetakan area geografis, mendeteksi perubahan lingkungan, atau mengidentifikasi lahan yang digunakan untuk pertanian. CNN membantu dalam pengenalan pola seperti identifikasi kawasan hutan yang hilang, lahan pertanian, atau deteksi permukaan air.

7. Sistem Deteksi Plagiarisme Visual

CNN juga diterapkan dalam sistem yang digunakan untuk mendeteksi plagiarisme visual. Sistem ini mampu membandingkan gambar dengan basis data gambar yang ada untuk menemukan kesamaan atau salinan yang tidak sah. Teknologi ini bermanfaat dalam melindungi hak kekayaan intelektual di industri kreatif.

8. Aplikasi Image Enhancement and Restoration

CNN digunakan dalam aplikasi yang berkaitan dengan peningkatan kualitas gambar, seperti menghilangkan noise, meningkatkan resolusi gambar, atau memperbaiki gambar yang rusak. Ini bermanfaat dalam fotografi digital dan pemrosesan video, di mana kualitas gambar sangat penting.

9. Aplikasi Augmented Reality

Dalam augmented reality (AR), CNN digunakan untuk mengenali dan melacak objek dalam lingkungan nyata, sehingga konten virtual dapat ditambahkan secara real-time. Misalnya, CNN dapat digunakan dalam aplikasi mobile AR untuk mengenali objek di sekitar pengguna dan menambahkan informasi atau elemen grafis tambahan yang berinteraksi dengan dunia nyata.

10. Analisis Sentimen Visual

CNN juga digunakan dalam analisis sentimen visual, di mana sistem menganalisis ekspresi wajah dalam gambar atau video untuk menentukan emosi atau respons seseorang. Aplikasi ini digunakan dalam pemasaran untuk memahami reaksi konsumen terhadap produk atau iklan.

Dengan berbagai penerapan ini, CNN terus menjadi teknologi yang sangat penting dalam memajukan berbagai sektor industri, dari kesehatan hingga otomotif, dan dari hiburan hingga keamanan.

 

Kesimpulan

Convolutional Neural Networks (CNN) adalah salah satu jenis neural networks yang paling penting dalam dunia machine learning, terutama dalam bidang analisis visual. Dengan kemampuan untuk mengenali pola visual dengan akurasi tinggi, proses otomatisasi yang cepat, serta kemampuan untuk belajar dan beradaptasi, CNN telah menjadi alat yang sangat berguna dalam berbagai aplikasi teknologi modern.


Bagikan artikel ini

Video Terkait