Microsoft Siap Rilis Ulang Alat Screenshot AI yang Kontroversial


Microsoft

Logo Microsoft

Microsoft kembali menyorot perhatian publik dengan rencananya meluncurkan ulang alat screenshot berbasis artificial intelligence (AI) yang sebelumnya memicu kontroversi terkait privasi pengguna. Alat ini, yang disebut Recall, sempat dianggap sebagai "mimpi buruk privasi" oleh sejumlah pihak ketika diperkenalkan pertama kali pada Mei 2024. Akibat kritik tajam yang muncul, peluncuran alat tersebut pun ditunda hingga waktu yang tidak ditentukan.

Kini, Microsoft telah mengumumkan rencananya untuk meluncurkan Recall pada November 2024 mendatang, bersamaan dengan hadirnya jajaran komputer baru mereka, CoPilot+. Namun, beberapa fitur yang sebelumnya dinilai kontroversial telah dihapus atau dimodifikasi. Salah satu perubahan signifikan adalah alat ini sekarang hanya akan aktif jika pengguna secara sukarela memilih untuk mengaktifkannya, sementara dalam versi sebelumnya alat ini otomatis diaktifkan sejak awal.

Isu terkait privasi ini bahkan menarik perhatian dari Komisi Pengawas Informasi (ICO) di Inggris, yang segera mengambil tindakan dengan mengajukan pertanyaan kepada Microsoft terkait dampak alat tersebut terhadap perlindungan data pribadi. Microsoft dilaporkan telah melakukan serangkaian perubahan pada produk ini guna mengatasi masalah tersebut. ICO menyatakan bahwa mereka akan terus memantau perkembangan Recall hingga peluncurannya.

Fungsi Recall: Memori Fotografi Digital

Ketika pertama kali diperkenalkan di konferensi pengembang pada Mei 2024, Microsoft menjelaskan bahwa Recall menggunakan AI untuk memberikan pengguna kemampuan mengakses hampir semua hal yang pernah dilihat di komputer mereka, bahkan mengibaratkannya seperti "memori fotografi." Fitur ini memungkinkan pengguna mencari aktivitas yang dilakukan sebelumnya, termasuk file, foto, email, dan riwayat penelusuran di web.

Recall secara otomatis menangkap tangkapan layar dari aktivitas desktop pengguna setiap beberapa detik. Fitur ini dirancang untuk memudahkan pengguna dalam menemukan dokumen atau gambar yang pernah mereka lihat atau kerjakan sebelumnya. Namun, alat ini cepat menuai kritik dari para ahli privasi. Mereka mengkhawatirkan volume besar data sensitif yang berpotensi direkam oleh alat ini. Beberapa ahli bahkan menyebut alat ini sebagai "mimpi buruk privasi" karena kemampuannya untuk mengumpulkan informasi pribadi dalam jumlah besar tanpa disadari pengguna.

Meski demikian, Recall tidak pernah diluncurkan ke publik secara resmi. Versi awalnya seharusnya diperkenalkan bersama dengan peluncuran komputer CoPilot+ pada bulan Juni 2024, yang diklaim oleh Microsoft sebagai PC Windows tercepat dan paling cerdas yang pernah dibuat. Namun, setelah mendengar keluhan dan kekhawatiran dari berbagai pihak, Microsoft memutuskan untuk menunda peluncuran alat ini dan mengambil langkah-langkah tambahan untuk meningkatkan keamanannya.

Langkah-Langkah Keamanan Tambahan

Dalam upaya menenangkan kekhawatiran publik, Microsoft telah mengumumkan beberapa langkah keamanan baru terkait Recall. Pavan Davuluri, Wakil Presiden Korporat Microsoft untuk Windows dan perangkat, menjelaskan bahwa sekarang Recall adalah fitur yang memerlukan persetujuan pengguna atau "opt-in." Pengguna harus memilih sendiri apakah mereka ingin alat ini aktif atau tidak. Selain itu, semua tangkapan layar yang diambil oleh Recall serta informasi yang terkait dengannya akan dienkripsi secara menyeluruh untuk melindungi privasi pengguna.

Microsoft juga menegaskan bahwa Windows menyediakan alat yang memungkinkan pengguna mengontrol pengaturan privasi mereka serta menyesuaikan informasi apa saja yang akan disimpan oleh sistem untuk memudahkan pencarian di masa mendatang. Meski demikian, blog teknis Microsoft menyebutkan bahwa beberapa "data diagnostik" dari alat ini mungkin akan dibagikan ke perusahaan tergantung pada pengaturan privasi individu yang digunakan oleh pengguna.

Untuk menambah lapisan keamanan, Microsoft menyebutkan bahwa tangkapan layar yang diambil oleh Recall hanya dapat diakses melalui login biometrik, dan informasi sensitif seperti detail kartu kredit tidak akan diambil secara otomatis. Recall hanya akan tersedia pada jajaran laptop CoPilot+ yang dilengkapi dengan chip AI canggih.

Respon Ahli Keamanan Siber

Profesor Alan Woodward, seorang pakar keamanan siber dari Universitas Surrey, menyambut baik langkah-langkah keamanan tambahan yang diterapkan oleh Microsoft pada alat ini. Ia menyebut perubahan tersebut sebagai peningkatan signifikan dalam hal perlindungan privasi pengguna. Menurutnya, sebelum alat seperti Recall diluncurkan secara luas, aspek keamanan dan privasinya harus diuji secara menyeluruh.

Meski demikian, Profesor Woodward menyatakan dirinya pribadi tidak akan terburu-buru menggunakan alat ini. "Secara pribadi, saya tidak akan ikut serta sampai alat ini telah diuji di lapangan untuk beberapa waktu," ungkapnya.

Dengan penundaan peluncuran hingga musim gugur dan langkah-langkah keamanan baru yang diterapkan, Microsoft tampaknya berusaha keras untuk memastikan Recall aman digunakan dan tidak lagi menimbulkan kekhawatiran privasi seperti yang terjadi pada versi awalnya. Hanya waktu yang akan membuktikan apakah alat ini akan diterima dengan baik oleh publik atau justru memicu kontroversi baru di masa depan.


Bagikan artikel ini

Video Terkait