Inggris Prediksi Kekeringan dan Banjir dengan Real Time Sensors
- Nikita Dewi Kurnia Salwa
- •
- 12 Sep 2024 23.57 WIB
Proyek senilai £40 juta yang baru-baru ini diumumkan akan memungkinkan para ilmuwan memanfaatkan data real time untuk meningkatkan kemampuan prediksi lokasi kekeringan dan banjir di seluruh Inggris. Proyek ambisius ini bertujuan untuk membangun jaringan nasional pertama di Inggris yang khusus ditujukan untuk memahami dampak dari cuaca ekstrim. Dipimpin oleh Natural Environment Research Council (NERC) dan UK Centre for Ecology & Hydrology (UKCEH), inisiatif ini dirancang untuk mengidentifikasi wilayah yang paling rentan terhadap peristiwa cuaca ekstrem dan mengembangkan strategi yang efektif untuk mengurangi dampaknya.
Peter Kyle, Menteri Sains dan Teknologi, menjelaskan pentingnya proyek ini dengan menyoroti dampak luas dari banjir dan kekeringan terhadap masyarakat Inggris. Menurutnya, bencana semacam ini dapat menyebabkan kerusakan parah mulai dari mengisolasi individu, merusak rumah dan infrastruktur, hingga menghancurkan bisnis dan bahkan menimbulkan korban jiwa. Dengan perubahan iklim yang membuat peristiwa cuaca ekstrem semakin sering terjadi, Kyle menekankan bahwa mendukung riset dan inovasi menjadi prioritas untuk meningkatkan kesiapan menghadapi banjir dan kekeringan yang mungkin terjadi di masa depan.
Proyek ini akan menggunakan berbagai teknologi canggih untuk mencapai tujuannya. Teknologi tersebut termasuk sensor yang memantau kondisi lingkungan, sistem pemantauan komputer yang beroperasi secara real time, serta basis data yang luas yang mencakup profil sungai, kondisi atmosfer, tingkat kejenuhan tanah, pergerakan air, dan data terkait pengambilan serta penyimpanan air. Dengan menganalisis informasi yang diperoleh dari berbagai sumber ini, para peneliti bertujuan untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang kapan dan dimana peristiwa cuaca ekstrem kemungkinan besar akan terjadi.
Banjir dan kekeringan menjadi ancaman signifikan bagi Inggris, masing-masing menyebabkan dampak yang berbeda namun serius. Banjir dapat merusak rumah, infrastruktur, dan lahan pertanian secara luas, sementara kekeringan mempengaruhi pasokan air dan ekosistem alami. Dampak ekonomi dari peristiwa ini diperkirakan mencapai £740 juta setiap tahunnya. Oleh karena itu, penelitian ini sangat penting untuk mengurangi risiko dan kerugian yang ditimbulkan oleh cuaca ekstrem.
Penelitian dalam proyek ini akan dilakukan di berbagai kantor UKCEH di seluruh Inggris, melibatkan kolaborasi dari Badan Survei Geologi Inggris, Universitas Bristol, dan Imperial College London. Temuan-temuan dari penelitian ini akan disampaikan kepada organisasi-organisasi seperti Badan Lingkungan, yang akan menggunakan informasi tersebut untuk merumuskan respons nasional terhadap peristiwa cuaca ekstrem. Selain itu, proyek ini juga akan berfungsi sebagai pusat inovasi, dengan hasil penemuan yang akan disebarluaskan secara global untuk membantu negara lain dalam menghadapi dampak perubahan iklim.
Emma Hardy, menekankan bahwa dalam menghadapi bencana ekstrim seperti banjir dan kekeringan, persiapan dan prediksi yang akurat sangatlah penting. Menurut Hardy, institut baru ini akan menyatukan tim peneliti terkemuka dunia serta teknologi terbaru untuk melindungi komunitas, bisnis, dan sektor pertanian dari dampak destruktif peristiwa cuaca ekstrem. Ini merupakan bagian dari upaya yang lebih besar untuk meningkatkan ketahanan dan kesiapan terhadap peristiwa cuaca yang ekstrim.
Inisiatif ini juga merupakan bagian dari investasi pemerintah yang lebih luas sebesar £5,6 miliar dalam pengembangan pertahanan banjir antara tahun 2021 dan 2027. Profesor Louise Heathwaite, Ketua Eksekutif NERC, menegaskan bahwa perubahan iklim akan meningkatkan frekuensi banjir dan kekeringan ekstrim di Inggris. Untuk mengatasi tantangan ini, prediksi lokasi dan pengukuran intensitas serta dampak peristiwa cuaca ekstrem memerlukan kemajuan ilmiah yang signifikan, seperti yang akan dibawa oleh program ini.
Selain itu, sudah ada lebih dari 100 proyek manajemen risiko pesisir yang sedang berlangsung untuk melindungi ribuan properti dari risiko banjir. Sebagai tambahan, Satuan Tugas Ketahanan Banjir baru akan segera diluncurkan untuk mempercepat pelaksanaan pertahanan banjir, sistem drainase, dan skema pengelolaan banjir alami. Upaya-upaya ini merupakan bagian dari strategi komprehensif untuk meningkatkan ketahanan terhadap cuaca ekstrem dan mengurangi kerugian yang ditimbulkan oleh bencana alam di Inggris.