Teknologi AI Rusia yang Beradaptasi untuk Masa Depan
- Pabila Syaftahan
- •
- 30 Jul 2024 11.34 WIB
Sebuah tim ilmuwan dari Rusia telah menciptakan model artificial intelligence (AI) terbaru yang mampu beradaptasi secara mandiri dengan tugas dan konteks baru tanpa memerlukan intervensi manusia. Teknologi inovatif ini diharapkan menjadi pengubah arah dalam medan perang di masa depan.
Dalam publikasi daring, tim peneliti dari Lab Penelitian AI T-Bank (sebelumnya dikenal sebagai Tinkoff Bank) dan Institut Penelitian Kecerdasan Buatan (AIRI) yang berbasis di Moskow mengungkapkan bahwa model ini berhasil mengatasi salah satu batasan utama dalam pembelajaran mesin kontekstual. Biasanya, model AI yang ada, meskipun bisa belajar tugas baru dengan cukup data, masih dibatasi oleh serangkaian tindakan yang telah ditentukan sebelumnya. Penggunaan "ruang tindakan" baru sering kali memerlukan data baru yang ekstensif dan pembelajaran ulang model, menjadikan adaptasi ulang sebagai proses yang mahal dan memakan waktu untuk beberapa aplikasi, sebagaimana dilaporkan oleh RT.
Para peneliti mengadopsi model pembelajaran mesin yang disebut Algorithm Distillation (AD) dan mengembangkannya lebih lanjut untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Metode AD melatih AI untuk melakukan tugas dengan memprediksi tindakan secara autoregresif, sambil memanfaatkan data riwayat pembelajarannya sebagai konteks. Model baru ini, yang dijuluki 'Headless-AD', dipresentasikan pada Konferensi Internasional tentang Pembelajaran Mesin di Wina.
Kemampuan Headless-AD
Pendekatan Headless-AD memungkinkan model AI ini untuk mempelajari dan menerapkan tindakan baru sebagai respons terhadap tugas baru tanpa memerlukan masukan tambahan atau pembelajaran ulang oleh manusia. Menurut tim peneliti, AI mereka mampu melakukan lima kali lebih banyak tindakan daripada yang awalnya diajarkan, membuka peluang untuk berbagai aplikasi dari teknologi luar angkasa hingga asisten rumah pintar. Model ini bisa diajarkan beberapa tindakan dasar menggunakan data umum, dan kemudian beradaptasi dengan kondisi spesifik dari konteks tertentu.
Beberapa media Rusia menyarankan bahwa model AI baru ini mungkin cukup pintar untuk lulus dari 'uji kopi', sebuah tes yang diajukan oleh salah satu pendiri Apple, Steve Wozniak. Uji kopi mengharuskan mesin AI untuk masuk ke rumah tangga rata-rata dan membuat kopi, termasuk mengidentifikasi mesin kopi, mengetahui fungsi tombol, dan menemukan lemari penyimpanan kopi. Kendala utama bagi sebagian besar AI adalah meskipun rumah tangga rata-rata memiliki banyak kesamaan, mereka tetap memiliki perbedaan yang mengharuskan AI diajarkan pada kumpulan data khusus rumah tangga tersebut. Melakukan tugas yang sama di rumah tangga baru akan memerlukan pembelajaran ulang dengan data baru. Namun, AI Rusia yang mampu beradaptasi sendiri berpotensi untuk mengatasi tantangan ini tanpa perlu pembelajaran ulang.
Dampak Potensial di Berbagai Sektor
Kemampuan adaptasi luar biasa dari AI ini membuka peluang luas untuk aplikasinya di berbagai sektor. Dalam bidang militer, misalnya, teknologi ini dapat digunakan untuk menghadapi situasi tak terduga dengan lebih efisien dan efektif. AI yang mampu beradaptasi sendiri dapat digunakan dalam sistem senjata otonom, strategi pertempuran, dan manajemen logistik, sehingga meningkatkan kemampuan responsif dan adaptif dalam medan perang.
Selain itu, dalam sektor teknologi luar angkasa, AI ini bisa digunakan untuk operasi penjelajahan yang memerlukan kemampuan beradaptasi dengan lingkungan baru yang tidak terduga. Misalnya, robot penjelajah yang dilengkapi dengan AI ini bisa mengidentifikasi dan beradaptasi dengan berbagai medan di planet asing tanpa memerlukan perintah tambahan dari bumi.
Dalam bidang rumah pintar, AI yang beradaptasi sendiri dapat menjadi asisten rumah tangga yang lebih cerdas dan efisien. Dengan kemampuan untuk mempelajari rutinitas dan preferensi penghuni rumah, AI ini bisa mengotomatisasi berbagai tugas rumah tangga dengan lebih baik, mulai dari mengatur suhu ruangan hingga menyiapkan makanan sesuai dengan kebiasaan dan keinginan pengguna.
Tantangan dan Masa Depan AI Beradaptasi
Meskipun potensi dari AI beradaptasi sendiri ini sangat besar, masih ada tantangan yang harus diatasi. Salah satu tantangan utamanya adalah memastikan bahwa AI ini dapat beroperasi dengan aman dan etis. Kemampuan AI untuk belajar dan beradaptasi secara mandiri menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana memastikan bahwa keputusan dan tindakan AI tetap sesuai dengan norma dan standar yang berlaku.
Selain itu, integrasi AI ini ke dalam sistem yang ada juga memerlukan waktu dan sumber daya yang signifikan. Organisasi perlu mengembangkan infrastruktur dan proses yang memungkinkan AI beradaptasi ini berfungsi secara optimal. Namun, dengan investasi yang tepat dan kolaborasi antara peneliti, pemerintah, dan industri, AI beradaptasi sendiri ini dapat membawa perubahan signifikan dalam berbagai sektor.
Dengan teknologi ini, Rusia menunjukkan kemampuannya dalam inovasi AI dan potensi untuk menjadi pemimpin dalam pengembangan teknologi masa depan. AI beradaptasi sendiri ini tidak hanya menawarkan solusi untuk keterbatasan saat ini dalam pembelajaran mesin, tetapi juga membuka jalan untuk aplikasi yang lebih luas dan lebih canggih di masa depan. Dengan terus mengembangkan dan menyempurnakan teknologi ini, dunia dapat melihat transformasi besar dalam cara kita menggunakan AI untuk meningkatkan kehidupan sehari-hari dan menangani tantangan global.