Inggris Kekurangan Ahli AI, Meskipun Investasi di Cloud Meningkat


Ilustrasi Artificial Intelligence 7

Ilustrasi Artificial Intelligence

Semakin banyak perusahaan yang mengadopsi cloud, semakin besar pula kebutuhan akan solusi berbasis AI karena kebutuhan akan integrasi cloud dan AI juga meningkat. Namun, teknologi AI sendiri sangat kompleks dan memerlukan keahlian khusus yang tidak mudah ditemukan. Dalam konteks perkembangan teknologi cloud yang pesat, banyak pemimpin Teknologi Informasi (TI) di Inggris semakin mengutamakan investasi dalam solusi cloud, meskipun mereka dihadapkan pada berbagai tantangan yang signifikan. Survei terbaru yang dilakukan oleh Censuswide untuk Red Hat melibatkan 609 manajer TI di Inggris dan pasar utama lainnya, dan hasilnya menunjukkan beberapa tren yang mencolok.

Sebagian besar manajer TI, lebih dari 80%, melaporkan adanya kekurangan mendesak dalam keterampilan terkait AI. Keterampilan yang paling dibutuhkan mencakup AI generatif, large language model (LLM), dan ilmu data. Angka ini meningkat dari 72% pada tahun lalu, menandakan bahwa kebutuhan akan keahlian ini semakin mendesak seiring berkembangnya teknologi cloud yang diintegrasikan dengan AI.

Menariknya, hampir semua responden, mencapai 98%, mengakui manfaat yang ditawarkan oleh solusi open source perusahaan dalam konteks AI. Mereka menyoroti keuntungan seperti percepatan inovasi dan efisiensi biaya yang signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa investasi dalam teknologi open source bisa menjadi strategi yang menguntungkan bagi bisnis yang ingin memaksimalkan potensi teknologi cloud dan AI.

Namun, penggunaan strategi cloud yang berbasis AI juga membawa sejumlah kekhawatiran. Sekitar 43% pemimpin TI mengungkapkan keprihatinan mengenai privasi data, sementara 39% khawatir tentang dampak keberlanjutan yang disebabkan oleh konsumsi energi yang tinggi. Kecemasan ini menunjukkan pentingnya pendekatan yang hati-hati dalam implementasi teknologi baru agar tidak menimbulkan masalah yang lebih besar di masa depan.

Pengembangan aplikasi berbasis cloud dan strategi cloud yang adaptif menjadi prioritas utama bagi manajer TI. Proyeksi menunjukkan bahwa bisnis di Inggris akan meningkatkan investasi mereka dalam teknologi cloud secara signifikan, hingga 50% pada tahun 2025. Ini menunjukkan bahwa ada kesadaran yang meningkat akan potensi besar yang dapat ditawarkan oleh cloud computing dalam meningkatkan efisiensi operasional dan inovasi.

Namun, di balik potensi ini, terdapat tantangan besar berupa silo internal yang menjadi penghambat utama adopsi cloud. Sebanyak 96% pemimpin TI mengakui adanya masalah ini, yang menunjukkan bahwa kolaborasi dan integrasi antara departemen perlu ditingkatkan agar transisi ke cloud dapat dilakukan dengan lebih mulus. Selain itu, kenaikan biaya cloud juga menjadi perhatian yang terus berkembang, di mana tiga dari lima bisnis melaporkan peningkatan pengeluaran, dan hampir 40% mengalami kenaikan biaya lebih dari 25%. Hal ini menunjukkan bahwa pengelolaan biaya dalam lingkungan cloud memerlukan perhatian lebih.

Laura Lodwick, kepala bakat di AND Digital, menekankan pentingnya tidak hanya fokus pada investasi teknologi AI, tetapi juga pada pengembangan sumber daya manusia. Untuk memaksimalkan potensi AI, organisasi harus memastikan bahwa mereka memiliki keterampilan yang diperlukan untuk mengawasi pengembangan dan implementasinya. Ini termasuk keterampilan dalam data, soft skills, dan pemahaman etika yang lebih luas. Pendekatan ini sangat penting untuk memastikan bahwa model AI yang dilatih dapat digunakan secara efektif dan dapat dipercaya, terutama saat digunakan untuk pengambilan keputusan bisnis yang kritis.

Keterampilan yang diperlukan untuk memahami dan mendorong pengembangan AI dalam konteks cloud tidak hanya melibatkan aspek teknis, tetapi juga kesadaran tentang bagaimana model-model ini bekerja dan bagaimana mereka dapat digunakan dengan etis. Pelatihan ulang staf untuk memahami teknologi ini harus menjadi langkah pertama yang dilakukan oleh perusahaan, jika tidak, mereka mungkin menghadapi risiko yang signifikan saat mengimplementasikan solusi baru.

Secara keseluruhan, meskipun ada tantangan yang dihadapi, sangat menggembirakan melihat para pemimpin bisnis mulai menyadari nilai yang dapat diberikan oleh AI dalam mempercepat inovasi dan efisiensi biaya, terutama dalam konteks cloud computing. Namun, penting untuk mengingat bahwa kemajuan ini perlu ditopang oleh pendekatan yang mengedepankan aspek manusia dan inovasi, agar dapat menghasilkan hasil yang positif dan berkelanjutan.


Bagikan artikel ini

Video Terkait