Sekelompok siswa kelas 12 di SMAN 8 Purworejo menunjukkan kemampuan luar biasa dalam memanfaatkan teknologi modern, dengan menciptakan sejumlah inovasi yang menggabungkan perangkat elektronik dan aplikasi canggih. Salah satu pencapaian menarik mereka adalah pengembangan sistem lampu otomatis yang dapat dinyalakan atau dimatikan tanpa perlu menggunakan saklar manual.
Teknologi ini didasarkan pada kecanggihan Google Assistant, yang memungkinkan pengguna untuk mengendalikan peralatan rumah tangga hanya dengan perintah suara. Selain itu, mereka juga berhasil merancang sistem pintu otomatis yang hanya dapat dibuka dengan menggunakan KTP (Kartu Tanda Penduduk) pemiliknya, yang meningkatkan aspek keamanan.
Inovasi ini merupakan contoh nyata dari penerapan teknologi Internet of Things (IoT), yang menghubungkan berbagai perangkat melalui jaringan internet dan memungkinkan perangkat-perangkat tersebut berkomunikasi dan berfungsi secara otomatis. Dengan IoT, perangkat seperti lampu, pintu, dan dispenser bisa bekerja tanpa interaksi langsung dengan pengguna, hanya dengan menggunakan aplikasi seperti Google Assistant untuk memberikan perintah.
Agustini, guru pembimbing yang mendampingi para siswa dalam proyek ini, menjelaskan bahwa para siswa memanfaatkan teknologi untuk menciptakan perangkat-perangkat yang lebih praktis dan efisien dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu contoh lainnya adalah dispenser otomatis yang dapat mengeluarkan air minum tanpa harus menyentuh tombol, cukup dengan mendekatkan gelas atau wadah di bawah sensor. Ini adalah penerapan konsep IoT yang memungkinkan dispenser berfungsi otomatis sesuai dengan kebutuhan penggunanya.
Dalam acara Gelar Rekayasa Teknologi yang diadakan di aula SMAN 8 Purworejo, para siswa memamerkan berbagai karya inovatif mereka. Salah satu hasil karya menarik lainnya adalah wastafel otomatis yang mengalirkan air secara otomatis hanya dengan berdiri di depan wastafel dan mengulurkan tangan di bawah selang. Teknologi ini mengintegrasikan sensor gerak untuk mendeteksi posisi tangan pengguna dan secara otomatis membuka aliran air. Begitu juga dengan tempat sampah otomatis yang terbuka ketika ada tangan yang diletakkan di bawah sensor, memudahkan pembuangan sampah tanpa perlu menyentuh tempat sampah itu sendiri.
Selain perangkat otomatis, para siswa juga mengembangkan solusi berbasis IoT untuk memberi pakan ikan secara otomatis. Dengan menggunakan aplikasi Google Assistant, mereka bisa memberi pakan ikan pada akuarium dari jarak jauh, tanpa harus berada di lokasi secara fisik. Sistem ini memungkinkan butiran pakan keluar sesuai dengan pengaturan yang telah ditentukan sebelumnya, sehingga memudahkan pemelihara ikan dalam merawat ikan mereka.
Selain proyek-proyek berbasis teknologi, para siswa juga mengembangkan berbagai karya lain yang menunjukkan pemahaman mereka tentang bioteknologi dan teknik rekayasa. Mereka menciptakan eco enzim dan kompos sebagai bagian dari proyek keberlanjutan, serta melakukan pembiakan vegetatif dengan teknik okulasi tempel. Boneka Horta, yang mereka buat, juga menunjukkan kreativitas dalam menggabungkan konsep biologi dengan seni dan teknologi.
Kepala SMAN 8 Purworejo, Muh Kuntoaji, mengungkapkan bahwa hasil karya inovatif ini tidak hanya memperlihatkan kemampuan siswa dalam bidang teknologi, tetapi juga mengandung nilai-nilai penting yang sesuai dengan enam unsur P5 (Pancasila). Unsur-unsur tersebut mencakup berakhlak mulia, kebhinekaan global, gotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif. Menurutnya, penerapan teknologi ini dapat membantu siswa untuk mengembangkan kompetensi yang berguna dalam kehidupan sehari-hari serta menghadapi tantangan di masa depan dengan lebih siap.
Semua karya yang dipamerkan dalam Gelar Rekayasa Teknologi ini adalah hasil dari kerja keras dan kolaborasi antara siswa dan guru, serta merupakan bukti dari kemampuan mereka dalam memanfaatkan teknologi canggih, seperti IoT, untuk memecahkan masalah sehari-hari. Kepala sekolah berharap, karya-karya inovatif ini dapat dijadikan sebagai contoh unggulan dalam pemanfaatan teknologi di sekolah dan memberi dampak positif bagi perkembangan pendidikan di masa depan.